CERAKEN.ID – Sebuah Jurnal terbitan American Chemical Society, Amerika Serikat yakni Environmental Science & Technology mengungkapkan fakta menarik tentang nanoplastik.
Jurnal itu mengungkapkan, keberadaan nanoplastik dalam sel manusia tidak membunuh sel-sel yang ditempatinya. Meski demikian, nanoplastik dapat mengganggu proses-proses yang terjadi di dalam sel-sel tersebut yang merugikan kesehatan.
Ini merupakan kesimpulan yang diungkap dalam jurnal Environmental Science & Technology.
Zongwei Cai, Chunmiao Zheng dan koleganya mencoba menjawab apa yang terjadi pada sel manusia saat terpapar nanoplastik.
Plastik tidak bisa dihindari dalam kehidupan kita sehari-hari. Banyak produk yang kita bawa ke rumah terbuat dari plastik atau dibungkus dalam kemasan plastik.
Semua ini dapat melepaskan potongan plastik berukuran mikro dan nanometer yang dapat dikonsumsi atau terhirup tanpa disengaja. Hingga kini, risiko kesehatan terpapar nanoplastik bagi manusia tidak sepenuhnya jelas.
Namun, para peneliti sebelumnya telah mengetahui partikel dengan lebar kurang dari 100 nm dapat memasuki darah dan organ hewan. Dampaknya adalah menyebabkan peradangan, toksisitas, dan perubahan neurologis, seperti dikutip dari laman American Chemical Society, Jumat (16/9/2022).
Peneliti kemudian ingin memeriksa dampak tingkat molekul dan metabolisme manusia ketika paru-paru dan sel hati terpapar nanoplastik berukuran sama. Mereka kemudian membiakkan sel hati dan paru-paru manusia secara terpisah di nampan laboratorium.
Sel-sel tersebut diberi perlakuan dengan pemberian jumlah partikel plastik selebar 80 nm yang berbeda-beda. Setelah dua hari, gambar mikroskop elektron menunjukkan bahwa nanoplastik telah memasuki kedua jenis sel tanpa membunuhnya.
Peneliti kemudian melihat senyawa yang dilepaskan mitokondria selama metabolisme. Mitokondria merupakan organel penghasil energi penting yang dianggap sensitif terhadap nanoplastik.
Ketika sel-sel hati dan paru-paru terpapar nanoplastik, mereka menghasilkan lebih banyak spesies oksigen reaktif. Jumlah nukleotida, nukleosida, asam amino, peptida, dan asam karboksilat juga menunjukkan perbedaan.
Ini menunjukkan bahwa berbagai proses metabolisme sel tersebut terganggu. Dalam beberapa kasus, jalur mitokondria tampaknya tidak berfungsi.
Pengamatan ini menunjukkan meskipun paparan nanoplastik tidak membunuh sel paru-paru dan hati manusia, hal itu dapat mengganggu prosesnya. Menurut peneliti, ini berpotensi menyebabkan dampak negatif pada organ tubuh. (E-C/01)