RSUD Mataram Sebut Awal Ramadhan Kunjungan Pasien Naik 25 Persen

Rabu, 13 Maret 2024 - 21:04 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MATARAM (cerakrn.id) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan kunjungan pasien pada hari pertama masuk kerja di bulan Ramadhan 1445 Hijriah/2024 mengalami peningkatan sekitar 20-25 persen dari hari biasa.

Direktur RSUD Kota Mataram dr NK Eka Nurhayati di Mataram, Rabu, mengatakan peningkatan kunjungan itu terjadi karena adanya libur dan cuti bersama Nyepi 1946 dan awal Ramadhan 1445 Hijriah.

“Sampai saat ini kunjungan pasien tercatat 1.106. Tapi masih ada poliklinik sore dan antrean pasien di loket pendaftaran masih banyak,” katanya.

Dengan demikian, katanya, tingkat kunjungan pasien pada hari pertama masuk bulan puasa diprediksi mencapai sekitar 1.300 hingga 1.400 pasien.

“Pada hari-hari normal kunjungan pasien mencapai sekitar 1.000 pasien. Tapi kalau ditambah dengan layanan di IGD bisa mencapai 1.200 pasien,” katanya.

Menurutnya, tingginya tingkat kunjungan pasien ini dipicu adanya libur dan cuti bersama Nyepi 2024, sehingga banyak pasien yang jadwal berobat atau kontrol tertunda saat libur. Mestinya, kata dia, mereka datang kontrol di hari Senin atau Selasa, tapi tunda karena libur. “Jadi hari ini pasien datang membeludak,” katanya.

Sementara menyinggung tentang jam layanan selama bulan Ramadhan, Eka mengatakan RSUD merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pelayanan sehingga diberlakukan enam hari kerja.

Selama puasa, katanya, pelayanan tidak ada berubah dan semua poliklinik tetap buka sesuai dengan jadwal yang ada.

“Kami hanya kurangi jam masuk, yang biasanya setiap hari mulai masuk pukul 07.30 Wita menjadi pukul 08.00 Wita,” katanya.

Selain itu, tambahnya, jam pulang tetap yakni pukul 14.00 Wita dari Senin-Kamis, kemudian pukul 11.000 Wita pada hari Jumat, dan pukul 13.30 Wita pada hari Sabtu.***

Penulis : CR - 04

Editor : Tim Redaksi

Sumber Berita : Antara

Berita Terkait

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya
Masjid Songak: Warisan Sejarah dan Tradisi Islam Lombok yang Tetap Hidup
Pengaruh Akulturasi Tionghoa dalam Warisan Budaya Indonesia: Dari Pakaian Tradisional hingga Kuliner
Pantun Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, BRIN Usul Penetapan Hari Pantun Nasional
Pemkab Nganjuk Tetapkan Candi Ngetos dan Candi Lor sebagai Cagar Budaya
Batik Sasambo, Kain NTB dengan Sentuhan Legenda Putri Mandalika
Kinerja Cemerlang Pj Bupati Lobar Tuai Apresiasi Kemendagri, H. Ilham: Ini Hasil Kolaborasi Bersama
Banjir Hantam  Desa Aikmel Barat Lombok Timur. Ternyata ini Penyebabnya!

Berita Terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 19:24 WITA

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya

Sabtu, 15 Februari 2025 - 21:05 WITA

Pengaruh Akulturasi Tionghoa dalam Warisan Budaya Indonesia: Dari Pakaian Tradisional hingga Kuliner

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:47 WITA

Pantun Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, BRIN Usul Penetapan Hari Pantun Nasional

Sabtu, 15 Februari 2025 - 17:40 WITA

Pemkab Nganjuk Tetapkan Candi Ngetos dan Candi Lor sebagai Cagar Budaya

Kamis, 13 Februari 2025 - 20:24 WITA

Batik Sasambo, Kain NTB dengan Sentuhan Legenda Putri Mandalika

Berita Terbaru

Bangunan bersejarah peninggalan Belanda di Taman Suranadi. (Inside Lombok/Yudina)

WARISAN NUSANTARA

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya

Minggu, 16 Feb 2025 - 19:24 WITA