Cerita  Warga Wanasaba  soal Imam Sholat  Meninggal Saat Pimpin Salat Tarawih

Selasa, 12 Maret 2024 - 10:42 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LOMBOK TIMUR ( ceraken.id)  – Seorang pria di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Hirjan (63), meninggal dunia saat menjadi imam salat tarawih Ramadan 2024, tadi malam. Menurut cerita tetangga, malam itu bukan jadwal Hirjan memimpin salat.

“Jadi sebenarnya bukan jadwal korban jadi imam malam ini,” kata tetangga Hirjan, Yudiatna Dwi Sahreza, Senin malam (11/3/2024).

Yudi mengatakan, almarhum biasanya mendapat ‘jatah piket’ menjadi imam salat tarawih pada pertengahan bulan puasa. Namun, pada malam tadi, kiai di sana memintanya memimpin salat.

Baca Juga :  Jaga Budaya Bali, Wayan Koster Ganti Desa Wisata Jadi Desa Budaya

“Jadi dia diminta oleh kiai di sana jadi imam di awal tarawih. Jadi tumben malam ini ditawari jadi imam dia tidak menolak,” ungkap Yudi.

Hirjan, lanjut Yudi, memang sering menjadi imam di Musala Nurul Yakin, di Dusun Bale Belek, Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba. Saat salat tarawih berlangsung, beberapa jemaah merasa heran karena lantunan ayat yang dibacakan oleh korban terdengar begitu pelan.

Malam itu, Hirjan tiba-tiba jatuh lalu meninggal dunia saat duduk di antara dua sujud pada rakaat keenam. Kejadiannya terjadi sekitar pukul 20.25 Wita.

Baca Juga :  Made in Bali Siap Suguhkan Romansa dan Budaya Pulau Dewata di Layar Lebar

“Sebelum meninggal korban sempat jatuh dikira pingsan oleh jemaah,” kata Yudi.

Menurut Yudi, Hirjan memiliki riwayat penyakit maag. Sebelum salat, istri korban, Inak Yuliatin (60), sempat memberikan korban obat lambung.

“Katanya sih sempat diminta untuk tidak puasa dulu karena penyakitnya,” cerita Yudi.

Jenazah almarhum rencananya dimakamkan hari ini, Selasa, di TPU desa setempat.***

 

 

Penulis : CR - 04

Editor : Tim Redaksi

Sumber Berita : Berbagai Sumber

Berita Terkait

Jaga Budaya Bali, Wayan Koster Ganti Desa Wisata Jadi Desa Budaya
Made in Bali Siap Suguhkan Romansa dan Budaya Pulau Dewata di Layar Lebar
Beginilah Cara Kampanye Anti Merarik Kodek Ala Mahasiswa KKN Unram PMD Desa Wajageseng Lombok Tengah!
Pembukaan Lomba Badminton Meriahkan HUT ke-73 Yayasan Maraqitta’limat
DPW PPP NTB gelar Sholawatan dalam rangka Harlah ke 52
DPC PDIP Lombok Timur Bakal Lawan ‘Antek-Antek’ yang Ganggu Kewibawaan Partai
LSM se-Lombok Barat Kompak Deklarasikan Pilkada Damai Usai Penetapan Paslon Pemenang
Pengamat Sebut AQUR Penantang Berani yang Siap Mengubah Sejarah Kota Mataram

Berita Terkait

Sabtu, 15 Februari 2025 - 17:59 WITA

Jaga Budaya Bali, Wayan Koster Ganti Desa Wisata Jadi Desa Budaya

Sabtu, 15 Februari 2025 - 17:54 WITA

Made in Bali Siap Suguhkan Romansa dan Budaya Pulau Dewata di Layar Lebar

Jumat, 31 Januari 2025 - 08:37 WITA

Beginilah Cara Kampanye Anti Merarik Kodek Ala Mahasiswa KKN Unram PMD Desa Wajageseng Lombok Tengah!

Kamis, 16 Januari 2025 - 04:29 WITA

Pembukaan Lomba Badminton Meriahkan HUT ke-73 Yayasan Maraqitta’limat

Minggu, 5 Januari 2025 - 23:46 WITA

DPW PPP NTB gelar Sholawatan dalam rangka Harlah ke 52

Berita Terbaru

Bangunan bersejarah peninggalan Belanda di Taman Suranadi. (Inside Lombok/Yudina)

WARISAN NUSANTARA

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya

Minggu, 16 Feb 2025 - 19:24 WITA

Masjid Kuno Songak (Foto : Halaman Masjid Kuno Songak Lombok Timur/facebook)

WARISAN NUSANTARA

Masjid Songak: Warisan Sejarah dan Tradisi Islam Lombok yang Tetap Hidup

Minggu, 16 Feb 2025 - 19:19 WITA