Nelayan di Pesisir Sekotong Tak Bisa Melaut akibat Cuaca Buruk

- Pewarta

Senin, 18 Maret 2024 - 09:59 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LOMBOK BARAT (ceraken.id)– Cuaca ekstrem yang menyebabkan angin kencang dan gelombang tinggi di sebagian besar wilayah Lobar juga berdampak terhadap nelayan di wilayah Sekotong. Akibat kondisi cuaca itu sudah sepekan mereka tak bisa melaut.

“Mereka tidak bisa aktivitas (melaut) karena ombak dan angin kencang menerjang pantai Sekotong,” ujar warga Sekotong Barat, Sahnil, Kamis (14/03/2024). Dia menuturkan, di pesisir wilayah Sekotong banyak perahu nelayan yang rusak dan bagan-bagan penangkap ikan keramba juga banyak yang hanyut serta rusak.

Para nelayan pun diakuinya mengeluhkan dengan kondisi tersebut. Karena sampan atau bagan mereka banyak yang rusak sehingga mata pencaharian mereka di awal Ramadan ini terhenti. “Ditambah mereka tidak bisa melaut sudah hampir seminggu, mata pencaharian mereka hilang,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pengamat Sebut AQUR Penantang Berani yang Siap Mengubah Sejarah Kota Mataram

Tidak hanya itu, warga juga merasa dibayang-bayangi khawatir akibat ombak tinggi dan air laut pasang, yang kerap masuk dan menggenangi pemukiman mereka. Di tengah cuaca ekstrem yang menyebabkan mereka tak bisa melaut.

Kondisi warga pesisir juga dinilai cukup memprihatinkan. Karena selain mereka tak dapat melaut untuk mencari rizki agar dapat bertahan hidup. Namun mereka juga dihadapkan dengan lonjakan harga berbagai bahan pokok di bulan puasa ini.

Warga yang terdampak cuaca ekstrem di wilayah Sekotong tersebar di lima desa, di antaranya Desa Sekotong Barat, Desa Persiapan Pesisir Mas, Desa Gili Gede, Desa Pelangan dan Desa Batu Putih. Mereka pun berharap agar ada bantuan yang bisa diberikan oleh Pemda Lobar.

Baca Juga :  Mampu Menciptakan Defining Moment di Debat Pamungkas, Pasangan Rohmi-Firin Kunci Kemenangan Pilgub NTB

Dikonfirmasi terpisah, Kalak BPBD Lobar, Syahrudin meminta agar kades setempat mendata jumlah nelayan terdampak. Kemudian pihak desa bersurat ke Pemda dalam hal ini ke Dinas Ketahanan Pangan, lalu tembusan ke BPBD dan Dinsos.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lobar, Damayanti Widyaningrum. Pihaknya meminta para Kades yang warganya terdampak untuk segera bersurat ke Bupati. “Tembusan ke Dikpangan, berapa yang terdampak. Biar minggu depan kita usahakan diberikan beras,” pungkasnya***

Berita Terkait

Pengamat Sebut AQUR Penantang Berani yang Siap Mengubah Sejarah Kota Mataram
Mampu Menciptakan Defining Moment di Debat Pamungkas, Pasangan Rohmi-Firin Kunci Kemenangan Pilgub NTB
Angka Kemiskinan Lotim 2024 Terendah Dalam Lima Tahun Terakhir   
“Merarik Kodek” Bukan Budaya Sasak Lombok
FGD Mi6 : Isu Politik, Jagung, hingga Krisis Air di Bima Menjelang Pilgub NTB 2024
Polsek Praya Barat Daya Berikan Bantuan Sembako dan Layanan Kesehatan Gratis kepada Lansia di Desa Pandan Tinggang
Aktivis Lotim Bersama Para Sopir Dum Truk Hearing dengan Pj Bupati
Selama Panen Raya, MRMP Sumbawa Beroperasi 24 Jam

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 23:47 WITA

Pengamat Sebut AQUR Penantang Berani yang Siap Mengubah Sejarah Kota Mataram

Kamis, 21 November 2024 - 09:43 WITA

Mampu Menciptakan Defining Moment di Debat Pamungkas, Pasangan Rohmi-Firin Kunci Kemenangan Pilgub NTB

Jumat, 26 Juli 2024 - 04:51 WITA

Angka Kemiskinan Lotim 2024 Terendah Dalam Lima Tahun Terakhir   

Selasa, 4 Juni 2024 - 12:49 WITA

“Merarik Kodek” Bukan Budaya Sasak Lombok

Minggu, 2 Juni 2024 - 19:31 WITA

FGD Mi6 : Isu Politik, Jagung, hingga Krisis Air di Bima Menjelang Pilgub NTB 2024

Berita Terbaru

Translate »