MATARAM (ceraken.id) – Sembilan turis terpapar demam berdarah dengue (DBD) saat liburan didi Gili Air, Lombok.
Penemuan kasus DBD itu berdasarkan informasi dari laman Facebook Anonymous Participant. Laman Facebook Anonymous Participant menyebutkan banyak WNA di Gili Air, Lombok Utara, dirawat di rumah sakit karena menderita DBD. Hal itu dibenarkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) NTB.
“Benar ditemukan riwayat sembilan WNA penderita kasus DBD yang pernah dirawat di Klinik Medika Gili Air pada periode Februari hingga Maret 2024,” ujar Kadinkes NTB Lalu Hamzi Fikri, Selasa (26/3/2024).
Fikri mengatakan sembilan WNA penderita DBD itu sempat dirawat di klinik pada 11 hingga 21 Maret 2024. Mereka masing-masing berasal dari Australia, Inggris, Swiss, dan Jerman. “Mereka sudah sembuh ya,” cetusnya.
Fikri menjelaskan sesuai prediksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tren kasus DBD terjadi pada minggu ke-10 2024. Sesuai prediksi, Lombok Utara mengalami peningkatan kasus cukup signifikan.
“Sejak bulan Desember dan Januari memiliki kriteria risiko DBD sangat tinggi, Februari dan Maret memiliki risiko tinggi, April risiko sedang, dan Mei sampai September risiko rendah,” katanya.
Fikri telah mengirimkan surat imbauan kepada seluruh dinkes kabupaten/kota di NTB dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi potensi kejadian luar biasa DBD. Rekomendasi yang diberikan Dinkes NTB dalam penanganan kasus DBD yakni meningkatkan deteksi dini kasus di fasilitas kesehatan seperti puskesmas, klinik, dan rumah sakit.
Hingga saat ini, terdapat tiga puskesmas di Lombok Utara dengan kasus DBD lebih dari 20 kasus pada Januari sampai 20 Maret, yakni Puskesmas Senaru sebanyak 34 kasus, Puskesmas Santong 37 kasus, dan Puskesmas Tanjung 24 kasus.
“Sebagian besar penderita di Lombok Utara berusia lebih dari 15 tahun dan berjenis kelamin laki-laki,” jelas Fikri.***
Penulis : CR - 04
Editor : Tim Redaksi