Hujan, Cadangan Air Bersih Minim di Dompu

- Pewarta

Selasa, 2 April 2024 - 19:47 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bendungan Mila, yang merupakan masuk dalam mega proyek Raba Baka Kompleks, belum optimal mentasi kekeringan di Kabupaten Dompu

Bendungan Mila, yang merupakan masuk dalam mega proyek Raba Baka Kompleks, belum optimal mentasi kekeringan di Kabupaten Dompu

DOMPU (ceraken.id)– Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, merupakan salah satu daerah yang masuk peta kerawanan bencana keke ringan tahun 2024. Tercatat ada 122 titik potensi kekeringan di daerah dengan berjuluk nggahi rawai pahu ini. Pemerintah daerah sudah menyiapkan antisipasi, termasuk melakukan pendataan potensi bendungan dan embung irigasi pertanian.

Cadangan air irigasi sisa hujan di Kabupaten Dompu, hanya bisa melayani hingga musim tanam I berakhir. Data dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Dompu, jumlah debit air yang tersisa akibat hujan itu, sebesar 50 persen. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Dompu, Aris Ansyari memastikan untuk lahan pertanian yang tidak dilalui oleh irigasi tehnis, untuk mengkonsultasikan ke Dinas Pertanian, komoditi apa yang cocok dengan kondisi ini.

“Saat ini, keberadaan dua bendungan besar yang masuk dalam mega proyek Raba Baka Komplek, belum bisa optimal dilakukan,” katanya, Selasa (2/4/2024).

Selain masih hanya bisa melayani irigasi sekitar 2 ribu hektar saja, keberadaan dua bendungan yang saling bertautan ini, merupakan bendungan pengendali banjir.

Untuk memanfaatkan aliran sungai, Aris tidak berani memberikan jaminan. Selain terjadi penyempitan sungai-sungai ini, juga mengalami sedimentasi yang cukup tinggi.

“Upaya yang mendesak dilakukan, adalah melakukan normalisasi sungai-sungai tersebut,” katanya.

Ini dilakukan, selain memperlancar saluran air, juga untuk mengantisipasi jika banjir tiba saat musim hujan mendatang. Sementara itu, keberadaan embung-embung yang menyebar di beberapa kecamatan, tidak maksimal dan diharapkan sumbangsihnya.

“Embung-embung ini, menjadi tanggung jawab Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara 1,” jelasnya.

Aris mengharapkan BWS NT 1, untuk bisa mengalokasikan anggarannya untuk pengerukan embung-embung ini, agar bisa dimanfaatkan.***

 

 

Penulis : CR - 04

Editor : Tim Redaksi

Berita Terkait

Angka Kemiskinan Lotim 2024 Terendah Dalam Lima Tahun Terakhir   
Polsek Praya Barat Daya Berikan Bantuan Sembako dan Layanan Kesehatan Gratis kepada Lansia di Desa Pandan Tinggang
Aktivis Lotim Bersama Para Sopir Dum Truk Hearing dengan Pj Bupati
Selama Panen Raya, MRMP Sumbawa Beroperasi 24 Jam
Puncak Hardiknas, Pj Gubernur NTB Serahkan Penghargaan AiSO di Sembalun
Pangdam IX/Udayana Panen Raya Jagung dan Deklarasi Patriot Pangan di Lombok Timur
Expo Gallery Dekranasda Kota Mataram Pamerkan Karya Lokal
Desa Batu Nampar Selatan Dapatkan Program Perpipaan Air Bersih

Berita Terkait

Jumat, 26 Juli 2024 - 04:51 WITA

Angka Kemiskinan Lotim 2024 Terendah Dalam Lima Tahun Terakhir   

Minggu, 26 Mei 2024 - 19:45 WITA

Polsek Praya Barat Daya Berikan Bantuan Sembako dan Layanan Kesehatan Gratis kepada Lansia di Desa Pandan Tinggang

Rabu, 15 Mei 2024 - 00:54 WITA

Aktivis Lotim Bersama Para Sopir Dum Truk Hearing dengan Pj Bupati

Senin, 6 Mei 2024 - 23:27 WITA

Selama Panen Raya, MRMP Sumbawa Beroperasi 24 Jam

Minggu, 5 Mei 2024 - 13:01 WITA

Puncak Hardiknas, Pj Gubernur NTB Serahkan Penghargaan AiSO di Sembalun

Berita Terbaru

Translate »