LOMBOK TENGAH (ceraken.id)- Wacana majunya Ketua Tanfidziah DPC Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) H.L. Pathul Bahri, S.IP.M.AP., di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) NTB, November 2024 mendatang, mendapat reaksi beragam di kalangan jemaah NU. Jemaah nampaknya terpolarisasi pada dua pandangan berbeda. Ada yang menginginkan Pathul maju di Pilkada NTB. Di lain pihak, ada juga yang menginginkan Bupati Loteng tersebut tetap bertarung di Pilkada Loteng, untuk menggenapi dua periode kepemimpinannya di Bumi Tatas Tuhu Tresna.
Hal itu diakui Ketua Rois Syuriah PCNU Loteng TGH Ma’arif Makmun Dirangsa, saat acara Halalbihalal keluarga besar NU Loteng di Ponpesal Manhalul Ulum Praya, Kamis, 11 April 2024. Hadir pada acara tersebut para pengurus wilayah NU NTB, Rois Suryah NU NTB, Rois Syuriah PCNU Loteng para tokoh ulama dan juga pengurus Badan Otonom (BANOM) NU lainya.
“Saat ini ada pro kontra di kalangan masyarakat NU (soal rencana majunya Pathul di Pilkada NTB). Satu sisi ada yang mengatakan sebaiknya dua periode di Loteng dan ada juga yang meminta (mendukung) untuk maju di Pilgub,” ungkap TGH Ma’arif Makmun Dirangsa.
Semua masukan tersebut tentu punya alasan tersendiri. Pihaknya akan menampung apa yang menjadi masukan masyarakat NU tersebut. Untuk nantinya akan disampaikan saat musyawarah besar ulama NU NTB. “Pro kontra ini kami tampung dahulu untuk kami sampaikan pada musyawarah besar ulama NU, sabar dahulu,” tegasnya.
Tetapi memang, ujarnya Pilkada NTB tahun ini merupakan kesempatan emas bagi Pathul Bahri sendiri. Pasalnya, Pathul Bahri saat ini sudah memiliki modal besar untuk bertarung di Pilkada NTB. Pertama, Pathul merupakan Ketua DPD Partai Gerindra NTB. Ditambah faktor kemenangan Probowo Subianto dalam Pilpres yang baru lalu, tentu juga akan memberikan dampak positif bagi pencalonan Pathul di Pilkada NTB nantinya.
Kader-kader Partai Gerindra juga dikenal memiliki militasi layaknya militer yang siap digerakkan untuk memenangkan Ketua DPD Partai Gerindra NTB. Dan, itu tentu menjadi keuntungan tersendiri “Militansi kader Gerindra tak ubahnya seperti militer, siap gerak,” ujarnya.
Keuntungan lainnya, keberadaan salah satu organisasi kemasyarakatan (Ormas) terbesar di NTB yakni Nahdatul Wathan (NW) di barisan Partai Gerindra saat ini. Yang tentu akan memberikan daya dukung kuat bagi pencalonan Pathul di Pilkada NTB. “Kalau NU dan NW bersatu maka akan selesai apa-apa ini,” tandas pimpinan Ponpes Al Makrif Desa Darek, Praya Barat Daya ini.
Dalam hal ini para ulama NU dan NW dalam waktu dekat ini berencana bertemu membahas terkait sikap di Pilkada NTB mendatang. Termasuk juga menentukan siapakah pendamping Pathul nantinya jika ulama NU dan NW merestuinya maju di Pilgub NTB.
Terkait sikap di Pilkada NTB mendatang, di tempat yang sama Bupati Loteng H. L. Pathul Bahri, S.IP.M.AP., menegaskan menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada para ulama. “Kalau para ulama bilang maju, maka saya akan maju. Sebaliknya kalau ulama bilang jangan maju, maka saya tidak akan maju. Semua tergantung dari doa restu dari para ulama,” jawabnya.***