JMATARAM (ceraken.id) – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) NTB memiliki sejumlah opsi dalam Pilgub NTB 2024.
PKS mengusung kadernya Zulkieflimansyah yang juga petahana sebagai calon Gubernur NTB di Pilkada 2024.
Santer dukungan agar Zul kembali berpasangan dengan Sitti Rohmi Djalillah alias Zul-Rohmi Jilid 2.
Meski demikian, PKS membuka peluang Zul berpasangan dengan Lalu Gita Ariadi, yang kini menjabat Pj Gubernur NTB.
Nasib pasangan Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalillah atau dikenal dengan Zul-Rohmi, belum dipastikan bisa terwujud pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024.
Bang Zul, sapaan karib Zulkieflimansyah sebelumnya sudah mengutarakan akan deklarasi Zul-Rohmi Jilid 2 usai Lebaran
Ketua DPW PKS NTB Yek Agil mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan munculnya paket Zul-Gita.
“Why not, politik itu dinamis kalau dengan itu membuat kita menang kenapa tidak,” tegasnya, Selasa (16/4/2024).
Saat ini Gita juga sudah mendapatkan rekomendasi dari Partai Golkar sebagai kandidat calon Gubernur NTB.
Gabungan PKS yang meraih 8 kursi dan Golkar 10 kursi sudah cukup untuk mengusung Paslon.
Meski demikian pihaknya akan mendeklarasikan pasangan calon (Paslon) yang akan diusung setelah menyepakati koalisi partai pengusung.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB itu mengatakan, PKS sudah memutuskan dalam musyawarah wilayah 2020 bahwa akan tetap mengusung Bang Zul sebagai Calon Gubernur NTB.
“Dengan siapa berpasangan kita lihat nanti,” lanjut Yek Agil.
Untuk mendeklarasikan Paslon Gubernur, kata dia, setidaknya sudah terpenuhi syarat partai koalisi pengusung.
Selain itu, ada pula pertimbangan lain seperti, kemistri antarcalon dan memiliki tingkat elektabilitas yang baik.
Yek Agil memastikan bahwa PKS akan segera mendeklarasikan Paslon yang akan diusung.
Alasannya agar memiliki waktu yang lebih lama untuk mempersiapkan kontestasi Pilkada 2024.
Yek Agil enggan mengomentari hasil terkini komunikasi dengan Partai Perindo, tempat Rohmi bernaung.
Dia mengatakan PKS masih terbuka dengan partai lain sebab tambahan 3 kursi dari Perindo belum mencukupi syarat minimal 20 persen parlemen atau sekurangnya 13 kursi.
Ada dua kebijakan, ada kebijakan partai ada kebijakan personal, kalau Doktor Zul dan Umi Rohmi sudah nyaman ya silahkan, tapi kami partai juga punya hitung-hitungan tersendiri,” kata Yek Agi***