LOMBOK TENGAH (ceraken.id) – Suhaili Fadil Thohir (FT) atau akrab disapa Abah Uhel dipastikan bakal tetap maju di Pilgub NTB 2024.
“Iya (wajib). Terkait Pilkada, saya dan keluarga besar tetap akan ikut berikhtiar,” terang Abah Uhel saat ditemui Tribun Lombok di kediamannya di Desa Pemepek, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Rabu (17/4/2024).
Mantan Bupati Lombok Tengah dua periode ini menjawab terkait keraguan publik soal kendaraan politik dan logistiknya.
Abah Uhel mengatakan, strategi setiap orang-orang berbeda-beda untuk mendapatkan kendaraan politik maupun logistik yang akan digunakan.
Dia percaya diri akan diusung Golkar karena hingga saat ini belum ada partai politik yang sudah mengeluarkan calon.
Di samping latar belakang jabatannya di partai yakni Ketua Dewan Pertimbangan Golkar NTB.
Abah Uhel menjelaskan, pemanggilan Lalu Gita Ariadi, Mohan Roliskana, Indah Damayanti Putri dan dirinya oleh DPP hanya sebagai bakal calon dan belum disahkan sebagai calon gubernur.
“Itu nanti akan disurvei. Insya Allah (saya yang tertinggi). Ini kan juga tahap awal. Partai Golkar dengan pola yang ada, siapa kadernya maka harus melakukan langkah-langkah. Nantinya mereka akan disurvei,” jelas Abah Uhel.
Abah Uhel tidak mempermasalahkan ada tokoh internal dari Golkar yang akan maju di Pilgub NTB 2024.
Ia mengaku sangat percaya diri karena memiliki banyak pengalaman pada tahun Pilkada NTB 2018.
Pada saat itu, ia mengaku banyak bersaing dengan banyak tokoh-tokoh untuk mendapatkan kendaraan politik.
“Mohon maaf saya bukan sombong sih. Intinya saya pernah ikut kok pada 2018 dan banyak sekali tokoh-tokoh. Kalau namanya ikhtiar kita tetap ikut dan tidak perlu kita takut,” beber Abah Uhel.
Dia mengaku punya prinsip siapa pun tokoh yang akan maju pada Pilkada NTB 2024 ini, dia tetap percaya diri.
Contohnya saja Zulkifliemansyah yang maju sebagai petahana maupun tokoh lain yang belakangan namanya mencuat.
Bahkan, menurut Abah Uhel, jika seandainya Presiden Jokowi Pensiun lalu mencalonkan diri maju di Pilkada NTB maka dia tetap tidak akan mundur.
“Mohon maaf ini ya. Aran wayen pak Jokowi pensiun, eakn nyalon lek NTB pasti eak lawan (Seandainya Pak Jokowi pensiun lalu mencalonkan diri maju di Pilkada NTB pasti akan saya lawan). Karena namanya ikhtiar,” imbuh Abah Uhel.
“Saat ini orang sibuk bertanya, apa yang dipakai Suhaili? Lalu yang lain juga mau pakai apa belum jelas sama sekali.
“Siapa ayo yang ditetapkan jadi calon? Saya mau lihat rekomendasinya. Yang rekomendasi Golkar itu hanya bakal calon,” sambungnya.
Dia mengungkapkan, uang atau logistik yang akan dipakai itu bersifat relatif.
Jawaban ini lontarkan karena banyak yang mempertanyakan kekuatan logistik dari Abah Uhel.
Menurutnya, uang tidak selalu menentukan keberhasilannya dalam pemilihan kepala daerah.
Setiap orang berbeda penghabisannya di setiap kontestasi, ada yang besar dan ada yang kecil.
Dirinya mengaku juga tidak mungkin untuk membeberkan jumlah kekayaan yang ia miliki saat ini untuk bertarung.
“Masak saya bilang ini uang Rp 1 Triliun. Ndaklah. Uang itu tidak segala-galanya. Tapi bukan berarti tidak butuh uang, butuh. Jumlahnya relatif.
“Mungkin orang cukup dengan Rp 1 Miliar tergantung situasi dan kondisi. Itu aja yang dibingungkan sama orang-orang ini. Seolah-olah semuanya ini bertuhan sama uang,” pungkas Abah Uhel.***