DOMPU (ceraken.id)- Alam, termasuk yang berada di Kawasan Taman Nasional Tambora, membutuhkan istirahat untuk memperbaiki vegetasi secara alami. Hukum alam ini, ditangkap Balai Taman nasional Tambora untuk memberi kesempatan kepada alam, untuk beristirahat dan memperbaiki vegetasi secara alami.
Kepala Balai TN Tambora, Deny Rahadi mengatakan, kebijakan itu sudah diberlakukan sejak 1 Januari 2024 lalu. Saat ini, kebijakan itu memang tidak relevan, karen tingkat kunjungan ke Tambora, sangat sedikit. Namun, jika nantinya Tambora sudah menjadi tujuan, maka pemberlakuan kebijakan ini, akan berdampak pro dan kontra
“Kita saya butuh istirahat satu atau dua hari setelah sepekan bekerja. Begitu juga alam, butuh istirahat,” katanya, Kamis (18/4/2024).
Selain memberi kesempatan kepada alam untuk merelaksasi, juga digunakan untuk penataan jalur dan kawasan wisata. Dengan perbaikan jalur pendakian, diyakini akan membantu pengunjung untuk lebih nyaman melakukan pendakian ke Gunung yang history letusannya yang mendunia. Pemberlakuan kebijakan sejak dini ini, untuk mengantisipasi adanya tentangan dari pengunjung saat Tambora sudah menjadi destinasi utama, pengganti Rinjani.
“Alhamdulillah setelah 4 bulan kita jalankan, berjalan baik,” pungkasnya.***