LOMBOK TIMUR (ceraken.id)– Ketua DPC Partai Demokrat Lombok Timur (Lotim) Amrul Jihadi memantapkan maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Amrul akan maju sebagai calon wakil bupati (Cawabup) dengan bersanding bersama Ketua DPW Partai NasDem NTB, H. Rumaksi Sj.
Kedua tokoh tersebut bahkan sudah menatap optimis kemenangan, dengan 10 kursi gabungan antara Demokrat dan NasDem di Lombok Timur sudah terpenuhi.
Kepada media ini, Amrul Jihadi mengungkapkan keinginan kuatnya maju pada kontestasi politik 2024 ini.
Menurutnya, program yang dijalankan saat ini oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Lotim masih tertuju pada pembangunan infrastruktur belaka, namun program yang menyentuh pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil.
“Sekarang ini pembangunan infrastruktur yang di optimalkan, saya rasa kedepan waktunya untuk membenahi ekonomi dan memberdayakan masyarakat,” kata bang Among sapaan karibnya. Senin (22/4/2024).
Untuk itu kata dia, majunya ia pada Pilkada untuk memperjuangkan dengan optimal hak-hak para pelaku UMKM, Peternak, hingga petani yang ada di Lombok Timur.
Kendati demikian, satu program Pemda saat ini yang patut di optimalkan adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) Lombok Timur Berantas Rentenir melalui Kredit Tanpa Bunga (Lotim Berkembang). Yang tak lain kata dia, program itu adalah gagasan dari H Rumaksi disaat menjadi Wakil Bupati Lotim.
Menurutnya, Program Lotim Berkembang nantinya akan dijalankan bersamaan dengan program hilirisasi produksi di daerah. “Artinya, kita nantinya akan berproduksi dan modelnya hilirisasi produksi,” tegasnya.
Semisal saat ini, para peternak sapi yang ada di Lombok Timur akan dinerikan modal melalui KUR Lotim Bwrkembang, namun yidak hanya saja pengaplikasiasn usahanya dalam bentuk ternak saja, namun juga harus mammpu menghasilkan produk.
Untuk itu, nantinya dengan banyaknya sapo yang tersedia, para peternak juga didorong menghasilkan daging yang berkualitas, yang akan dijual ke pasar luar.
“Karena saat ini kita nggak bisa konsumsi sendiri karena agak berlebih ternak kita,” jelasnya.
Saat ini, maindset pembangunan yang ada didaerah masih keliru, dimana seharusnya pembangunan harus berbicara soal ingkam perkapitan, hingga kualitas infrastrutur juga akan berjalan selaras.
“Untuk itu nanti (sebagai kepala daerah) akan dioptimalkan, saat ini kita masih terkendala akibat keterbatasan kebijakan, namun kedepan kita akan omaksimalkan dengan kebijakan yang kita pegang,” tutupnya.***