Banjir Hantam  Desa Aikmel Barat Lombok Timur. Ternyata ini Penyebabnya!

Jumat, 6 Desember 2024 - 10:19 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

CERAKEN.ID – Desa Aikmel Barat, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, kembali mengalami banjir akibat meluapnya aliran kali di wilayah tersebut.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis (5/12/2024), menyusul hujan deras yang berlangsung selama 2 hingga 3 jam. Meluapnya air kali tidak hanya menggenangi jalan raya Dusun Pungkang Daya Baru, tetapi juga memasuki rumah-rumah warga.

Fenomena ini menjadi kejadian berulang setiap musim hujan, mencerminkan tantangan tata kelola lingkungan dan infrastruktur di wilayah tersebut.

Peningkatan Penduduk dan Perubahan Tata Guna Lahan

Berdasarkan data statistik, Desa Aikmel Barat mencatat peningkatan laju pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun.

Perubahan ini memicu alih fungsi lahan di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS).

Menurut Ahdar, seorang pengamat infrastruktur desa, alih fungsi lahan sebesar 15% di kawasan hulu DAS sudah cukup untuk mengganggu keseimbangan ekosistem kali atau drainase.

Baca Juga :  Kalender Event Pariwisata NTB 2025 Bakal Suguhkan Event Paralayang Internasional di Sky Lancing

Ia menambahkan bahwa gangguan pada fungsi DAS mengakibatkan peningkatan debit air dan sedimentasi yang signifikan, sehingga memperburuk kondisi aliran kali saat musim hujan. “Desa yang masih ‘perawan’ dapat mentolerir perubahan hingga 15% tanpa menyebabkan kerusakan signifikan. Namun, jika perubahan melampaui batas tersebut, perlu ada alternatif pengelolaan, seperti pembuatan sumur resapan,” jelasnya.

Dampak Banjir pada Warga

Inak Anah, seorang warga Dusun Pungkang Daya Baru, mengungkapkan dampak langsung banjir terhadap rumahnya.

“Kalau hujan besar, pastilah air akan masuk ke rumah saya. Ini sudah sering terjadi karena kali meluap,” keluhnya.

Kondisi ini tidak hanya merugikan secara materi tetapi juga mengganggu aktivitas warga setempat.

Upaya Penanggulangan

Ahdar menekankan pentingnya keseimbangan antara kebutuhan infrastruktur dan pertumbuhan penduduk untuk menjaga daya dukung lingkungan.

Ia merekomendasikan evaluasi menyeluruh dan kajian terhadap hubungan antara laju peningkatan penduduk dan kondisi lingkungan alam.

Baca Juga :  Liburan Keluarga di Aruna Senggigi: Keseruan Tak Terlupakan di Tengah Libur Panjang Idul Fitri

Menurutnya, salah satu langkah yang dapat dilakukan pemerintah daerah adalah menyiapkan infrastruktur tambahan, seperti sumur resapan dan sistem drainase yang lebih baik.

Upaya ini bertujuan untuk mengurangi debit air yang langsung masuk ke kali, sekaligus mencegah sedimentasi yang memperburuk kondisi aliran.

Harapan Ke Depan

Banjir yang terjadi setiap tahun di Desa Aikmel Barat menjadi pengingat pentingnya pengelolaan tata guna lahan secara berkelanjutan.

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur diharapkan dapat mengambil langkah strategis untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

“Semoga banjir yang melanda Dusun Pungkang Daya Baru tidak terjadi lagi di tahun berikutnya,” harap Ahdar.

Dengan evaluasi yang tepat dan keterlibatan masyarakat, diharapkan Desa Aikmel Barat dapat mengatasi tantangan ini dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan. ***

 

Penulis : CR-05

Editor : Ceraken Editor

Berita Terkait

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya
Masjid Songak: Warisan Sejarah dan Tradisi Islam Lombok yang Tetap Hidup
Pengaruh Akulturasi Tionghoa dalam Warisan Budaya Indonesia: Dari Pakaian Tradisional hingga Kuliner
Pantun Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, BRIN Usul Penetapan Hari Pantun Nasional
Pemkab Nganjuk Tetapkan Candi Ngetos dan Candi Lor sebagai Cagar Budaya
Batik Sasambo, Kain NTB dengan Sentuhan Legenda Putri Mandalika
Kinerja Cemerlang Pj Bupati Lobar Tuai Apresiasi Kemendagri, H. Ilham: Ini Hasil Kolaborasi Bersama
Angka Kemiskinan Lotim 2024 Terendah Dalam Lima Tahun Terakhir   

Berita Terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 19:24 WITA

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya

Sabtu, 15 Februari 2025 - 21:05 WITA

Pengaruh Akulturasi Tionghoa dalam Warisan Budaya Indonesia: Dari Pakaian Tradisional hingga Kuliner

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:47 WITA

Pantun Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, BRIN Usul Penetapan Hari Pantun Nasional

Sabtu, 15 Februari 2025 - 17:40 WITA

Pemkab Nganjuk Tetapkan Candi Ngetos dan Candi Lor sebagai Cagar Budaya

Kamis, 13 Februari 2025 - 20:24 WITA

Batik Sasambo, Kain NTB dengan Sentuhan Legenda Putri Mandalika

Berita Terbaru

Bangunan bersejarah peninggalan Belanda di Taman Suranadi. (Inside Lombok/Yudina)

WARISAN NUSANTARA

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya

Minggu, 16 Feb 2025 - 19:24 WITA