SUMBAWA BARAT (ceraken.id)- Kedatangan bupati Sumbawa Barat, H. W. Musyafirin pada acara buka puasa bersama dikediaman Prof. Din Syamsuddin di Jakarta, akhir pekan lalu meninggalkan kesan mendalam pada para diaspora yang turut hadir dikegiatan itu.
Bukan karena semata keberadaan Musyafirin, namun kesan para warga Sumbawa dan KSB perantau itu tertuju pada ‘oleh-oleh’ yang dibawa oleh orang nomor satu di KSB tersebut. Dimana kedatangannya memboyong pemain Sakeco untuk menghibur para tamu yang hadir.
Bukan sepasang, melainkan dua pasang sekaligus. Bupati KSB sengaja membawa lebih banyak dari pada kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Alhasil para tamu undangan larut dalam dentuman rebana dan dendang syair yang dibawakan para pemain Sakeco ‘buah tangan’ bupati KSB itu bagi warga Sumbawa dan KSB perantau di Jakarta dan sekitarnya yang hadir dalam acara.
Din Syamsuddin selaku tuan rumah dalam kesempatan tersebut menyampaikan kesannya yang mendalam atas buah tangan yang dibawa bupati KSB itu. Bahkan ia secara pribadi mengaku sangat terhibur meski kemudian banyak syair yang dilantunkan sudah tidak dapat dia artikan maknanya lagi. “Saya senang. Malam ini saya menyebutnya sebagai malam tadarus budaya. Dan tentunya ini mengobati kerinduan kita para perantau akan kampung halaman,” katanya.
Prof. Din mengatakan, Sakeco berupa saj9ian lantunan syair yang diiringi alat musik rebana merupakan salah satu kesenian bertutur. Dan itu banyak ditemukan pada kebudayaan nusantara lainnya. Namun demikian, kata dia, meski memiliki kemiripan tetap ada hal spesifik yang membendakannya antara daerah satu dan lainnya.
“Makanya saya minta ini (Sakeco) perlu terus dipertahankan dan dilestarikan sebagai salah satu produk identitas budaya kita tau Samawa,” kata Prof. Din.
Pada acara tersebut selain bupati KSB, turut hadir pula bupati Sumbawa Mahmud Abdullah, Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Abdul Rofiq, Wakil Ketua DPRD KSB Merliza Jawas, dan Sekretaris Daerah KSB, H. Amar Nurmansyah. Ada pula sejumlah tokoh Sumbawa yang ada di Jakarta diantaranya Sultan Sumbawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV, Fahri Hamzah, H. Amir Jawas, Hatta Taliwang, Lukman Malanuang, Adi Pranajaya dan beberapa tokoh lainya.
Sepanjang kegiatan, sejumlah isu terkait pulau Sumbawa didiskusikan. Bupati KSB, H. W. Musyafirin sendiri menyampaikan terkait pentingnya mengelola setiap informasi dengan benar sebelum disebarluaskan ke masyarakat. “Jangan sampai membuat salah paham dan buat gaduh karena informasi yang diterima dikelola dan disebarkan dengan tidak benar,” kata bupati***
Sumber Berita : Suara NTB