BIMA (ceraken.id)– Pengembangan Program Merdeka Belajar di Kabupaten Bima tidak terjadi tanpa rintangan. Sejumlah tantangan menghambat penerapan program ini di berbagai sekolah di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bima, Zunaidin, salah satu masalah utama adalah keberadaan sekolah di daerah 3T (terluar, terpencil, tertinggal) yang membutuhkan pendekatan khusus.
“Masih ada sekolah di Bima yang termasuk dalam daerah 3T, yang menjadi tantangan dalam menyukseskan program Merdeka Belajar,” ungkap Zunaidin, Kamis (2/5/2024).
Namun, Pemerintah Kabupaten Bima tetap optimis dalam menjalankan program ini. Dengan formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru yang cukup banyak di wilayah tersebut, diharapkan program ini dapat berjalan lebih maju dan merata.
“Kami berharap dengan banyaknya formasi PPPK Guru di Kabupaten Bima, 2.612 formasi, program Merdeka Belajar dapat berjalan dengan lebih baik,” tambah Zunaidin.
Zunaidin juga menekankan pentingnya peran tenaga pendidik dalam kesuksesan program Merdeka Belajar. Mereka diharapkan dapat memahami konsep program ini dan berpartisipasi aktif dalam perkembangannya.
“Dalam menghadapi tantangan ini, tenaga pendidik harus memahami dan berperan serta aktif dalam perkembangan program Merdeka Belajar,” tuturnya.
Meskipun masih ada sejumlah rintangan, semangat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Bima tetap tinggi. Pemerintah dan semua pihak terkait berkomitmen untuk terus bekerja keras guna mencapai tujuan program Merdeka Belajar, dengan harapan akan memberikan manfaat yang besar bagi dunia pendidikan di Kabupaten Bima.***