Demi Berfoto dengan Presiden, Penjual Ikan Nila di Rembiga Rela Menunggu Sejak Subuh

Rabu, 1 Mei 2024 - 16:53 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ahmad Roji warga Gegutu, Kota Mataram (kiri) berfoto bersama Presiden Jokowi. (Foto: Ahmad Roji)

Ahmad Roji warga Gegutu, Kota Mataram (kiri) berfoto bersama Presiden Jokowi. (Foto: Ahmad Roji)

MATARAM ( ceraken.id)- Ahmad Roji, yang akrab disapa Ojik warga Gegutu, Kota Mataram, dengan sabar menunggu sejak subuh demi berswafoto bersama Presiden Joko Widodo yang tengah melakukan kunjungan kerja ke NTB, Rabu (1/5/2024). Ojik mengaku bangga dan bahagia bisa berfoto bersama orang nomor satu di Indonesia. Baginya, momen ini merupakan sebuah rezeki yang tak terduga.

“Ini luar biasa, Alhamdulillah. Ini salah satu rezeki yang tidak disangka-sangka,” ungkap Ojik

Awalnya, Ojik berharap kakaknya bisa berfoto, namun akhirnya justru dia yang mendapat kesempatan. Meskipun tidak berharap mendapatkan bingkisan sembako, Ojik lebih mengutamakan kesempatan untuk bersalaman dan berfoto.

Ketika bertemu, Presiden Jokowi menyapa dengan penuh keceriaan. Ojik menceritakan bagaimana dia dipanggil untuk bersalaman.

Baca Juga :  Nusantara Tangguh dan Tafsir Kekuatan dalam “Menghadang Kubilai Khan” AJ Susmana

“Ada yang teriak-teriak minta salaman, saya jawab saya. Terus disalamin,” cerita Ojik.

Ojik dan dua orang lainnya berhasil bersalaman dengan Presiden Jokowi. Dia juga berharap agar kepemimpinan Jokowi tetap baik hingga akhir masa jabatannya.

Selain itu, Ojik berharap agar program-program yang telah berjalan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), dapat terus dilanjutkan oleh presiden terpilih berikutnya.

Tentang kedatangan Presiden Jokowi, Ojik mengatakan bahwa informasi tersebut datang dari beberapa orang yang berjaga-jaga di sekitar lokasi Presiden Jokowi menginap.

“Kita gak tau, ini kedua kalinya beliau nginap di sini. Dulu zaman TGB jadi gubernur dia gak buka kaca mobil beliau ini. Sampai saya bawa anak dulu gak mau dibuka,” jelas Ojik.

Baca Juga :  Nusantara Tangguh dan Tafsir Kekuatan dalam “Menghadang Kubilai Khan” AJ Susmana

Ojik juga menceritakan bagaimana dia dan orang lainnya menunggu dengan sabar di beberapa lokasi, termasuk di Rembiga, untuk bisa bertemu dan berfoto dengan Presiden Jokowi.

Dengan penuh inisiatif, Ojik bahkan mencoba merekam momen tersebut dalam sebuah video. Meskipun sempat ditegur oleh polisi karena teriak di depan hotel, akhirnya dia berhasil mendapat kesempatan untuk bersalaman dan berfoto dengan Presiden Jokowi.

Ojik berharap agar program-program yang telah dijalankan Presiden Jokowi dapat terus dilanjutkan oleh Presiden terpilih saat ini. “Kita harapkan program-program ini bisa dilanjutkan sama Presiden terpilih sekarang ini. Semoga bisa dilanjutkan program PKH, kalau bisa ditambah,” harapnya. ***

 

Berita Terkait

Nusantara Tangguh dan Tafsir Kekuatan dalam “Menghadang Kubilai Khan” AJ Susmana
Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya
Masjid Songak: Warisan Sejarah dan Tradisi Islam Lombok yang Tetap Hidup
Pengaruh Akulturasi Tionghoa dalam Warisan Budaya Indonesia: Dari Pakaian Tradisional hingga Kuliner
Pantun Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, BRIN Usul Penetapan Hari Pantun Nasional
Pemkab Nganjuk Tetapkan Candi Ngetos dan Candi Lor sebagai Cagar Budaya
Batik Sasambo, Kain NTB dengan Sentuhan Legenda Putri Mandalika
Kinerja Cemerlang Pj Bupati Lobar Tuai Apresiasi Kemendagri, H. Ilham: Ini Hasil Kolaborasi Bersama

Berita Terkait

Kamis, 27 November 2025 - 18:41 WITA

Nusantara Tangguh dan Tafsir Kekuatan dalam “Menghadang Kubilai Khan” AJ Susmana

Minggu, 16 Februari 2025 - 19:24 WITA

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya

Minggu, 16 Februari 2025 - 19:19 WITA

Masjid Songak: Warisan Sejarah dan Tradisi Islam Lombok yang Tetap Hidup

Sabtu, 15 Februari 2025 - 21:05 WITA

Pengaruh Akulturasi Tionghoa dalam Warisan Budaya Indonesia: Dari Pakaian Tradisional hingga Kuliner

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:47 WITA

Pantun Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, BRIN Usul Penetapan Hari Pantun Nasional

Berita Terbaru

Apa yang mereka lakukan berangkat dari kesadaran sebagai manusia biasa  (Foto: ist)

AGENDA SOSIAL

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Selasa, 23 Des 2025 - 01:12 WITA

The Last Fruit mengandung metafora yang kuat. Ia terdengar sederhana, tetapi sekaligus menggetarkan (Foto: bp)

TOKOH & INSPIRASI

Buah Terakhir dari Hutan yang Terkoyak

Senin, 22 Des 2025 - 20:32 WITA

Karya-karya Pak Kisid (kanan) hadir sebagai penanda bahwa seni tidak hanya berbicara tentang bentuk dan warna, tetapi juga tentang nilai dan tanggung jawab.(Foto: ist)

TOKOH & INSPIRASI

I Nengah Kisid: Melukis sebagai Jalan Membaca, Mendengar, dan Melakukan

Senin, 22 Des 2025 - 18:32 WITA

Dari Sumbawa, sebuah gagasan sedang dirajut: bahwa masa depan literasi daerah tidak harus gemerlap, tetapi harus berakar (foto: NR)

KEARIFAN LOKAL

Menggagas Perpustakaan Tematik: Jalan Sunyi Literasi dari Tana Samawa

Senin, 22 Des 2025 - 16:54 WITA

Dipsy Do tergolong band baru, lahir dari jam-jam sepulang kerja (Foto: Konser Lombok)

MUSIC & SHOW BIZZ

Dipsy Do di Soundrenaline 2025: Dari Mataram ke Pusat Hiruk-Pikuk Modernitas

Senin, 22 Des 2025 - 15:50 WITA