Dishub Berikan STNKTB Bagi Kusir Cidomo Beroperasi di Mataram

Rabu, 24 April 2024 - 14:19 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Cidomo, alat transportasi tradisional lokal di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, sedang menunggu penumpang di Pasar Kebon Roek Kota Mataram. (ANTARA/Nirkomala)

Ilustrasi: Cidomo, alat transportasi tradisional lokal di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, sedang menunggu penumpang di Pasar Kebon Roek Kota Mataram. (ANTARA/Nirkomala)

MATARAM (ceraken.id) – Dinas Perhubungan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan memberikan STNKTB (Surat Tanda Nomor Kendaraan Tidak Bermotor) kepada kusir cidomo yang beroperasi di kota itu sebagai bagian pendataan untuk memudahkan pembinaan ke depan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram Zulkarwin di Mataram, Rabu, mengatakan STNKTB ini dimaksudkan guna memberikan kenyamanan dan kepastian masih ada ruang bagi mereka untuk beraktivitas di Kota Mataram.

“Tentu dengan mengikuti aturan dan regulasi operasional yang kita tetapkan,” katanya.

Seperti tetap menggunakan kantong kotoran kuda, menggunakan bel atau klakson agar aktivitas cidomo bisa lancar aman dan Kota Mataram bisa tetap bersih dari kotoran kuda.

Ia mengatakan, STNKTB tersebut akan diberikan juga kepada para kusir cidomo yang berasal dari luar Kota Mataram, sebab berdasarkan evaluasi dari 100 lebih cidomo yang beraktivitas di Kota Mataram sebagian besar berasal dari luar kota yakni Kabupaten Lombok Barat.

Setiap hari sebagian besar para kusir ini rata-rata beraktivitas di pasar-pasar tradisional seperti di Kebon Roek, ACC, Pagesangan, Cakranegara, Sindu, dan Pasar Mandalika.

“Jadi yang kita lihat lokus kusir beroperasi, bukan asal tempat tinggal. Artinya, selama mereka beraktivitas di Mataram harus ikut aturan yang ada,” katanya.

Selain itu, para kusir juga akan diberikan pembinaan dan bantuan fasilitas pendukung seperti kantong kotoran kuda dan lonceng cidomo sebagai klakson.

“Bantuan perlengkapan cidomo itu akan kita berikan dalam waktu dekat ini,” katanya.

Lebih jauh Zulkarwin mengatakan, pemberian kantong kotoran kuda ini sebagai bagian untuk mendukung program pengolahan kotoran kuda menjadi biogas.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk lokasi pengumpulan kotoran kuda agar memudahkan petugas kebersihannya. Sedangkan pengelolaannya, sepenuhnya menjadi ranah DLH,” katanya.

Pengolahan kotoran kuda menjadi biogas ini menjadi salah satu solusi penanganan kotoran kuda yang selama ini menjadi masalah karena mengganggu keindahan ruas jalan di kota ini.

“Sementara untuk menghapus cidomo, tidak mungkin kita lakukan sebab itu menjadi ladang mata pencarian warga dan alat transportasi tradisional yang perlu dilestarikan,” katanya***

Sumber Berita : Antara

Berita Terkait

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya
Masjid Songak: Warisan Sejarah dan Tradisi Islam Lombok yang Tetap Hidup
Pengaruh Akulturasi Tionghoa dalam Warisan Budaya Indonesia: Dari Pakaian Tradisional hingga Kuliner
Pantun Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, BRIN Usul Penetapan Hari Pantun Nasional
Pemkab Nganjuk Tetapkan Candi Ngetos dan Candi Lor sebagai Cagar Budaya
Batik Sasambo, Kain NTB dengan Sentuhan Legenda Putri Mandalika
Kinerja Cemerlang Pj Bupati Lobar Tuai Apresiasi Kemendagri, H. Ilham: Ini Hasil Kolaborasi Bersama
Banjir Hantam  Desa Aikmel Barat Lombok Timur. Ternyata ini Penyebabnya!

Berita Terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 19:24 WITA

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya

Sabtu, 15 Februari 2025 - 21:05 WITA

Pengaruh Akulturasi Tionghoa dalam Warisan Budaya Indonesia: Dari Pakaian Tradisional hingga Kuliner

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:47 WITA

Pantun Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, BRIN Usul Penetapan Hari Pantun Nasional

Sabtu, 15 Februari 2025 - 17:40 WITA

Pemkab Nganjuk Tetapkan Candi Ngetos dan Candi Lor sebagai Cagar Budaya

Kamis, 13 Februari 2025 - 20:24 WITA

Batik Sasambo, Kain NTB dengan Sentuhan Legenda Putri Mandalika

Berita Terbaru

Bangunan bersejarah peninggalan Belanda di Taman Suranadi. (Inside Lombok/Yudina)

WARISAN NUSANTARA

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya

Minggu, 16 Feb 2025 - 19:24 WITA