DOMPU (ceraken.id) – Angin puting beliung yang menimpa beberapa wilayah di Kabupaten Dompu sejak 14 Maret lalu, ratusan ha tanaman jagung petani rusak parah. Jagung yang sedang memasuki masa berbuah, tumbang akibat diterpa angin puting beliung. Kerusakan terluas terjadi di Desa Riwo Kecamatan Woja yang mencapai 160 ha dari total luas tanam sebanyak 1.853 ha.
Petani pun pasrah dengan kerusakan akibat ditempa angin puting beliung. Merekapun berharap angin puting beliung berlalu, sehingga tidak menambah luas kerusakan tanaman jagungnya akibat angin puting beliung. “Semoga anginnya cepat berlalu, agar tanaman jagung kami tidak terus bertambah luas kerusakannya,” tulis Zulkifli Mansyur warga Kempo, Minggu, 17 Maret 2024.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Muhammad Syahroni, SP, MM yang dikonfirmasi mengakui banyak tanaman jagung petani yang mengalami kerusakan dan ini rata – rata pada tanaman jagung yang berdekatan dengan wilayah pantai. Tanaman jagung di Desa Riwo Kecamatan Woja yang berbatasan dengan Teluk Cempi paling banyak kerusakannya. Dari 1.853 ha luas tanaman jagung di desa ini, sekitar 160 ha yang rusak akibat diterpa angin kecang.
“Syukurnya tidak semua tanaman jagung di wilayah selatan rusak seperti di Riwo. Di Nangadoro Desa Hu’u yang berada di ujung selatan yang berhadapan langsung dengan laut Selatan, tidak sampai rusak seperti di Riwo,” katanya.
Cuaca ekstrim disertai angin kencang ini telah diperingatkan oleh BMKG sejak 13 Maret lalu dan kemungkinan terjadi hingga 18 Maret 2024. Cuaca ekstrim ini akan berdampak pada intensitas hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan di laut dengan ketinggian gelombang. Kabupaten Dompu yang berbatasan langsung dengan pantai Samudra Hindia bagian selatan cukup resisten dan diperkirakan tinggi gelombang pada wilayah laut selatan ini mencapai 6 meter***
Sumber Berita : Berbagai Sumber