Ekas Buana Jadi Kampung Nelayan Modern

Senin, 15 April 2024 - 12:13 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pantai Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Foto: Google.

Pantai Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Foto: Google.

LOMBOK TIMUR (ceraken.id)–  Lombok Timur akan menjadi lokasi strategis dalam pengembangan nelayan modern. Untuk itu salah satu desa yakni Desa Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur, akan disulap menjadi Kampung Nelayan Modern (Kalamo).

Kalamo di Desa Ekas Buana menjadi satu-satunya di Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain itu, Desa Ekas Buana yang menyimpan berbagai kekayaan alam itu juga akan dijadikan lokasi industrialisasi dan hilirisasi budidaya rumput laut skala besar.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Timur, Muhamad Zainuddin mengatakan kedua rencana tersebut digagas setelah kunjungan kerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bersama dua menteri lainnya ke Teluk Ekas pada Februari lalu. Pada kesempatan itu Ia menyoroti proyek strategis nasional dalam bidang budidaya rumput laut.

“Rencana itu digagas setelah adanya kunjungan Kemenko Marves ke Ekas, sedangkan untuk Kalamo ini hanya ada 1 di NTB, sementara lokasi lainnya di Indonesia berada di Biak dan Papua,” Minggu (14/4/2024).

Kalamo itu nantinya dibuat dengan model pengembangan wilayah pesisir yang memiliki potensi di perikanan. Pembangunannya direncanakan akan rampung pada Agustus 2024.

“Kalamo tengah dalam pembangunan dan target rampung pada Agustus. Mudah-mudahan presiden hadir untuk meresmikannya,” ucapnya.

Sementara itu sarana pendukung disekitar lokasi Kalamo akan dibangun Dermaga, Tempat Pemasaran Ikan (TPI), Pusat Wisata Kuliner dan pengadaan Cool Storage sesuai kebutuhan. Tidak hanya itu akan dibangun pula Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) untuk memudahkan nelayan dalam mendapatkan bahan bakar

“InsyaAllah fasilitas lengkap mudah didapatkan para nelayan,” tandasnya.***

Berita Terkait

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya
Masjid Songak: Warisan Sejarah dan Tradisi Islam Lombok yang Tetap Hidup
Pengaruh Akulturasi Tionghoa dalam Warisan Budaya Indonesia: Dari Pakaian Tradisional hingga Kuliner
Pantun Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, BRIN Usul Penetapan Hari Pantun Nasional
Pemkab Nganjuk Tetapkan Candi Ngetos dan Candi Lor sebagai Cagar Budaya
Batik Sasambo, Kain NTB dengan Sentuhan Legenda Putri Mandalika
Kinerja Cemerlang Pj Bupati Lobar Tuai Apresiasi Kemendagri, H. Ilham: Ini Hasil Kolaborasi Bersama
Banjir Hantam  Desa Aikmel Barat Lombok Timur. Ternyata ini Penyebabnya!

Berita Terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 19:24 WITA

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya

Sabtu, 15 Februari 2025 - 21:05 WITA

Pengaruh Akulturasi Tionghoa dalam Warisan Budaya Indonesia: Dari Pakaian Tradisional hingga Kuliner

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:47 WITA

Pantun Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, BRIN Usul Penetapan Hari Pantun Nasional

Sabtu, 15 Februari 2025 - 17:40 WITA

Pemkab Nganjuk Tetapkan Candi Ngetos dan Candi Lor sebagai Cagar Budaya

Kamis, 13 Februari 2025 - 20:24 WITA

Batik Sasambo, Kain NTB dengan Sentuhan Legenda Putri Mandalika

Berita Terbaru

Bangunan bersejarah peninggalan Belanda di Taman Suranadi. (Inside Lombok/Yudina)

WARISAN NUSANTARA

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya

Minggu, 16 Feb 2025 - 19:24 WITA