MATARAM (ceraken.id)- Maret 2024 NTB mulai panen padi. Dengan dimulainya panen padi ini, pemerintah provinsi berharap agar para petani terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah. Artinya petani berhati-hati mengeluarkan gabahnya keluar daerah.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat Baiq Nelly Yuniarti menyebutkan, pemerintah provinsi telah memiliki Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 38 tahun 2023 tentang pengendalian dan pengawasan distribusi gabah yang ditetapkan pada 16 Mei 2023.
“Kami sosialisasikan ke masyarakat untuk hati-hati mengeluarkan gabahnya. Kita tidak ingin terulang kejadian awal tahun 2023 yakni kita membeli lagi beras kita yang sudah keluar,” katanya, Selasa (2/4/2024).
Ia menegaskan, pihaknya juga terus melakukan edukasi terutama para petani di NTB melalui berbagai platform media. Pasalnya jika petani mengeluarkan gabahnya maka resikonya sangat besar bagi kemaslahatan bersama.
“Masak gabah/beras kita digiling diluar kemudian kita beli lagi padahal disini mesin penggilingannya cukup banyak didaerah kita,” ujarnya.
Nelly mengungkapkan, disatu sisi para petani harus segera mengeluarkan atau menjual berasnya karena mereka tidak punya gudang penyimpanan sehingga ini menjadi simalakama. Sebab mereka juga membutuhkan modal balik sehingga ini menjadi atensinya.
“Karenanya Pergub yang ada ini kita harapkan efektif untuk menghambat keluarnya gabah NTB keluar daerah,” ucapnya.
Para petani di NTB lanjutnya, tidak terlalu eforia dengan harga gabah dari luar karena imbasnya adalah ketersediaan gabah atau beras akan berkurang sehingga harga menjadi tinggi.***
Penulis : CR - 04
Editor : Tim Redaksi