SUMBAWA (ceraken.id)- Jelang hari raya Idul Fitri tahun ini, tidak terjadi kenaikan harga barang yang signifikan. Hanya terjadi kenaikan pada harga daging ayam sebesar seribu rupiah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa, Ir. Irin Wahyu Indarni mengatakan, setelah melaksanakan kegiatan gerakan pangan murah di tujuh titik kelurahan, harga pangan menjadi relatif stabil. Hanya saja ada kenaikan pada satu komiditas, yakni daging ayam. Namun, kenaikannya tidak terlalu signifikan, yakni dari Rp 40 ribu per kg menjadi Rp 41 ribu per kg. Sebab, dalam kegiatan gerakan pangan murah, pihaknya menjual daging ayam dengan harga Rp 35 ribu per kg.
“Alhamdulillah gerakan pangan murah sedikit berpengaruh pada harga pasar. Sehingga tidak terjadi lonjakan harga,” ujar Irin, Kamis (4/4/2024).
Menurutnya, dampak inflasi sangat terasa di Kota Sumbawa. Dibuktikan dengan pelaksanaan gerakan pangan murah di salah satu kecamatan, beras SPHP hanya sekitar satu ton yang terjual. Padahal pihaknya sudah menyiapkan sekitar lima ton beras. Hal ini dikarenakan sudah mulai dilakukan panen di sejumlah kecamatan.
Untuk beras sendiri, saat ini harganya relatif turun menjadi Rp 14 ribu per kg. Biasanya, kata Irin, jika berkaca dari tahun lalu, menjelang lebaran harga sejumlah bahan pokok naik. Salah satu contoh komoditi yang biasanya mengalami kenaikan harga adalah gula. Dimana harga gula kemasan saat ini Rp 18 ribu per kg. Sementara harga gula curah sebesar Rp 17,5 ribu.
“Di pasar harganya sebelumnya memang melonjak. Namun, setelah kami melakukan gerakan pasar murah, harganya relatif stabil,” imbuhnya.
Selain gerakan pangan murah, salah satu upaya untuk menekan lonjakan harga bahan pokok, kata Irin, pihaknya melakukan distribusi pangan bekerjasama dengan Bulog. Juga tetap menggulirkan bantuan pangan pemerintah. BLT lain melalui Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa juga terus didistribusikan. Diharapkan tidak terjadi kenaikan bahan pokok lainnya menjelang lebaran ini.***
Penulis : CR - 04
Editor : Tim Redaksi