Kejujuran

Minggu, 24 Maret 2024 - 06:34 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kejujuran adalah salah satu nilai yang amat tinggi terapresiasi dalam kehidupan manusia. Namun, seringkali kita melihat orang berusaha menciptakan ilusi kejujuran untuk mendapat pujian dan pengakuan dari lingkungan sekitar. Namun, apakah kejujuran benar-benar harus dipertontonkan di hadapan khalayak untuk alasan pengakuan secara lebih terbuka?

            Tentu saja tak selalu seperti itu. Yang namanya kejujuran, tak perlulah dibuat-buat untuk membuatnya tampak menawan. Kejujuran tidak memerlukan penampilan yang mmukau atau pencitraan agar terlihat indah. Kejujuran sejati adalah urusan yang sangat pribadi, bahkan rahasia, antara individu dengan Sang Pencipta.

            Dalam praktik ibadah puasa, kejujuran menjadi sisi penting yang ada di dalamnya. Urusan puasa selain pada kesanggupan untuk bisa menahan diri dari makan dan minum, juga yang lebih mendalam lagi adalah terjalinnya hubungan batin antara manusia dengan Sang Pencipta. Puasa bukanlah sekadar praktik lahiriah yang terlihat oleh orang lain, tetapi lebih kepada pengalaman spiritual yang terjadi di dalam diri, dalam hubungan yang tak terlihat dengan Sang Pencipta.

Baca Juga :  Ataraxia: Ketenangan Jiwa yang Murni

            Ada sebuah keindahan dalam keberlangsungan puasa yang sering terlewatkan oleh banyak orang, bahwa puasa adalah perjalanan spiritual yang melibatkan jiwa dalam keheningan, tanpa diketahui oleh manusia lainnya. Raga mungkin bisa mengecoh satu sama lain, tetapi tidak bagi jiwa yang disaksikan oleh Sang Maha Penyaksi. Allah adalah saksi dari segala sesuatu, termasuk apa yang tersembunyi dan tak terlihat oleh mata manusia.

            Dengan melakukan puasa, kita secara aktif berupaya untuk melatih kejujuran jiwa dan batin kita. Ini bukan sekadar tindakan lahiriah, tetapi juga sebuah perjalanan batin yang bertujuan untuk meningkatkan dan sekaligus mengajarkan kita untuk menjadi lebih sadar akan keberadaan Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan menjalani puasa, kita mencari kehadiran-Nya dalam segala aspek kehidupan kita.

Baca Juga :  Ataraxia: Ketenangan Jiwa yang Murni

            Puasa yang kita jalani juga merupakan alat untuk mencapai takwa, yaitu kesadaran spiritual yang mendalam tentang hubungan kita dengan Tuhan. Puasa membantu kita mencapai tingkat kesadaran ini dengan menjauhkan diri dari godaan duniawi dan fokus pada hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.

            Jadi, puasa bukanlah semata-mata tentang raga yang urusannya dengan rasa lapar dan haus. Ia adalah proses dalam perjalanan spiritual yang mengajarkan kepada kita tentang kejujuran, kesadaran diri, dan kedekatan hubungan dengan Allah. Dengan memahami hal ini, kita dapat lebih menghargai makna sejati dari ibadah puasa dan menjadikannya sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas spiritual kita sebagai hamba yang bertaqwa. Insyaallah.**

Penulis : Cukup Wibowo

Berita Terkait

Ataraxia: Ketenangan Jiwa yang Murni
CLOSING DAY
SOSMED
AMBIVALENSI
PREFERENSI
Setan
Kematian
Takut

Berita Terkait

Jumat, 12 Desember 2025 - 14:40 WITA

Ataraxia: Ketenangan Jiwa yang Murni

Rabu, 10 April 2024 - 13:04 WITA

CLOSING DAY

Senin, 8 April 2024 - 15:14 WITA

SOSMED

Minggu, 7 April 2024 - 08:57 WITA

AMBIVALENSI

Sabtu, 6 April 2024 - 11:15 WITA

PREFERENSI

Berita Terbaru

Apa yang mereka lakukan berangkat dari kesadaran sebagai manusia biasa  (Foto: ist)

AGENDA SOSIAL

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Selasa, 23 Des 2025 - 01:12 WITA

The Last Fruit mengandung metafora yang kuat. Ia terdengar sederhana, tetapi sekaligus menggetarkan (Foto: bp)

TOKOH & INSPIRASI

Buah Terakhir dari Hutan yang Terkoyak

Senin, 22 Des 2025 - 20:32 WITA

Karya-karya Pak Kisid (kanan) hadir sebagai penanda bahwa seni tidak hanya berbicara tentang bentuk dan warna, tetapi juga tentang nilai dan tanggung jawab.(Foto: ist)

TOKOH & INSPIRASI

I Nengah Kisid: Melukis sebagai Jalan Membaca, Mendengar, dan Melakukan

Senin, 22 Des 2025 - 18:32 WITA

Dari Sumbawa, sebuah gagasan sedang dirajut: bahwa masa depan literasi daerah tidak harus gemerlap, tetapi harus berakar (foto: NR)

KEARIFAN LOKAL

Menggagas Perpustakaan Tematik: Jalan Sunyi Literasi dari Tana Samawa

Senin, 22 Des 2025 - 16:54 WITA

Dipsy Do tergolong band baru, lahir dari jam-jam sepulang kerja (Foto: Konser Lombok)

MUSIC & SHOW BIZZ

Dipsy Do di Soundrenaline 2025: Dari Mataram ke Pusat Hiruk-Pikuk Modernitas

Senin, 22 Des 2025 - 15:50 WITA