Ketekunan

Sabtu, 23 Maret 2024 - 08:36 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketekunan adalah kunci dalam menjalani puasa Ramadan dengan makna yang mendalam. Dalam sebuah perumpamaan, ketekunan bisa diibaratkan seperti seorang penyelam yang terus menyelam ke kedalaman lautan. Semakin lama ia menyelam, semakin tak terlihat karena kedalaman air telah membawanya ke tempat yang sebagian besar orang tidak bisa mencapainya. Ketekunan bukan hanya mengharuskan seseorang untuk bertahan, tetapi juga memunculkan kemampuan yang lebih besar daripada mereka yang hanya melakukan sesuatu secara asal-asalan.

Menghayati filosofi puasa dengan tekun memberikan hadiah yang luar biasa. Mereka yang tekun dalam puasa diberkahi dengan jiwa yang sabar, mampu menahan diri dari godaan melakukan dosa. Para ulama, termasuk Al Qurtubi, secara konsisten menggambarkan Ramadan sebagai “bulan sabar” dalam ajaran Islam. Mereka menyebut bahwa Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang menumbuhkan kesabaran dalam diri umat Muslim. Terkait hal ini, puasa dianggap sebagai sebuah latihan dalam kesabaran, di mana umat Muslim harus menjalani ibadah dalam praktek untuk menahan diri dari keinginan duniawi selama bulan Ramadan.

Baca Juga :  Ataraxia: Ketenangan Jiwa yang Murni

Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah bahwa puasa adalah setengah dari kesabaran. Beliau mengajarkan bahwa menahan diri dari makan, minum, dan perilaku maksiat selama puasa adalah salah satu bentuk pengendalian diri yang berarti. Dengan menjalani puasa dengan ketekunan dan kesadaran penuh, seseorang secara bertahap akan memperoleh tingkat kesabaran yang lebih tinggi.

Ketekunan dalam menjalani puasa Ramadan bukan sekadar tentang menaati perintah agama secara fisik, tetapi juga tentang memperkuat ketahanan dan kekuatan batiniah seseorang. Ketekunan ini melibatkan kesediaan untuk menjalani puasa dengan penuh kesabaran dan kesadaran, bahkan di tengah tantangan dan godaan yang muncul selama bulan Ramadan.

Baca Juga :  Ataraxia: Ketenangan Jiwa yang Murni

Pengalaman berpuasa yang kita jalani dengan kesabaran dan ketekunan akan membawa banyak manfaat spiritual bagi kita. Salah satu manfaat utamanya adalah kemampuan untuk menghadapi cobaan dan godaan dengan lebih tenang dan penuh kesadaran. Dengan menumbuhkan ketahanan batiniah, kita belajar untuk mengendalikan nafsu dan keinginan duniawi, serta mampu menghadapi rintangan dengan keberanian dan keteguhan hati.

Semoga puasa kita hari ini tidak hanya membawa manfaat fisik, namun juga kedalaman spiritual yang lebih mendalam. Insyaallah.**

Penulis : Cukup Wibowo

Berita Terkait

Ataraxia: Ketenangan Jiwa yang Murni
CLOSING DAY
SOSMED
AMBIVALENSI
PREFERENSI
Setan
Kematian
Takut

Berita Terkait

Jumat, 12 Desember 2025 - 14:40 WITA

Ataraxia: Ketenangan Jiwa yang Murni

Rabu, 10 April 2024 - 13:04 WITA

CLOSING DAY

Senin, 8 April 2024 - 15:14 WITA

SOSMED

Minggu, 7 April 2024 - 08:57 WITA

AMBIVALENSI

Sabtu, 6 April 2024 - 11:15 WITA

PREFERENSI

Berita Terbaru

Apa yang mereka lakukan berangkat dari kesadaran sebagai manusia biasa  (Foto: ist)

AGENDA SOSIAL

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Selasa, 23 Des 2025 - 01:12 WITA

The Last Fruit mengandung metafora yang kuat. Ia terdengar sederhana, tetapi sekaligus menggetarkan (Foto: bp)

TOKOH & INSPIRASI

Buah Terakhir dari Hutan yang Terkoyak

Senin, 22 Des 2025 - 20:32 WITA

Karya-karya Pak Kisid (kanan) hadir sebagai penanda bahwa seni tidak hanya berbicara tentang bentuk dan warna, tetapi juga tentang nilai dan tanggung jawab.(Foto: ist)

TOKOH & INSPIRASI

I Nengah Kisid: Melukis sebagai Jalan Membaca, Mendengar, dan Melakukan

Senin, 22 Des 2025 - 18:32 WITA

Dari Sumbawa, sebuah gagasan sedang dirajut: bahwa masa depan literasi daerah tidak harus gemerlap, tetapi harus berakar (foto: NR)

KEARIFAN LOKAL

Menggagas Perpustakaan Tematik: Jalan Sunyi Literasi dari Tana Samawa

Senin, 22 Des 2025 - 16:54 WITA

Dipsy Do tergolong band baru, lahir dari jam-jam sepulang kerja (Foto: Konser Lombok)

MUSIC & SHOW BIZZ

Dipsy Do di Soundrenaline 2025: Dari Mataram ke Pusat Hiruk-Pikuk Modernitas

Senin, 22 Des 2025 - 15:50 WITA