CERAKEN.ID- Najwa Shihab tak lepas dari kritik usai menyuarakan pendapatnya tentang polisi hedon. Ada yang keberatan Najwa Shihab menyebut polisi bukan oknum, juga ada yang mendukungnya.Bahkan sosok seperti Nikita Mirzani juga ikut mengomentari kritikan Najwa Shihab.
Namun, Najwa Shihab punya pegangan atau bukti dalam argumentasinya. Termasuk menyoal kritiknya terhadap gaya hedon polisi. Najwa Shihab berpegang pada peraturan larangan pamer kemewahan bagi anggota Polri.
Ada 7 poin larangan pamer kemewahan bagi anggota Polri dan keluarga yang tercatat dalam ST/30/Xi/Hum.3.4/2019/Divpropam, yaitu:
1. Tidak menunjukkan, memakai, memamerkan barang-barang mewah dalam kehidupan sehari-hari baik dalam interaksi sosial di kedinasan maupun area publik.
2. Senantiasa menjaga diri, menempatkan diri pola hidup sederhana di lingkungan institusi Polri maupun kehidupan bermasyarakat.
3. Tidak mengunggah foto atau video pada medsos yang menunjukkan gaya hidup yang hedonis karena dapat menimbulkan kecemburuan sosial.
4. Menyesuaikan norma hukum, kepatutan, kepantasan, dengan kondisi lingkungan tempat tinggal.
5. Menggunakan atribut Polri yang sesuai dengan pembagian untuk penyamarataan.
6. Pemimpin Kasatwil, perwira dapat memberikan contoh perilaku dan sikap yang baik, tidak memperlihatkan gaya hidup yang hedonis terutama Bhayangkari dan keluarga besar Polri.
7. Dikenakan sanksi yang tegas bagi anggota Polri yang melanggar.
Najwa Shihab juga memberikan contoh lewat kehidupan Jenderal Hoegeng yang dia sampaikan dalam channel YouTube pribadinya.
Najwa Shihab merujuk pada jokes Gus Dur yang menyebut hanya ada 3 polisi jujur di Indonesia, satu itu patung polisi, dua adalah polisi tidur, dan ketiga adalah polisi Hoegeng atau Jenderal Hoegeng.
Berbekal hasil perbincangannya dengan istri almarhum Jenderal Hoegeng yang dia panggil Eyang Meri, betapa mantan Kapolri itu sangat menjaga amanah agar tidak terjerumus dalam konflik kepentingan.
Saat menyeruakan pendapatnya, Najwa Shihab tak menutup mata akan ada serangan. Ketika menerima penghargaan sebagai Public Figure Inspiratif Terpopuler pada Television Awards 2022, Najwa Shihab memberikan penjelasan.
Sebagai jurnalis, Najwa Shihab mengatakan dirinya hanya menggaungkan suara publik. Perempuan yang akrab disapa Mbak Nana itu mengatakan ada banyak kebenaran yang harus berani dibicarakan.
“Dalam upaya untuk membicarakan kebenaran selalu ada usaha untuk merobohkan nyali lewat intimidas, beragam intimidasi, macam-macam bentuk intimidasinya, tapi tujuannya selalu satu, membangun rasa ngeri, menakut-nakuti supaya kita berhenti,” kata Najwa Shihab.
“Siapapun bisa mengalami itu. Populer karena karya dan juga karena tindakan sehari-hari yang menginspirasi. inspiratif itu sebenarnya, punya daya tular karenanya mari rapatkan barisan mari saling merapatkan nyali memperjuangkan nilai integritas, toleransi, pentingnya partisipasi. Supaya selalu ada orang-orang di luar sana yang juga menolak berhenti dan terus berani,” tegasnya***