CERAKEN.ID- Mataram, 10 Desember 2025 — Musyawarah Wilayah (Muswil) Dekopinwil NTB 2025 mencatat momen penting pada pukul 11.36 Wita Selasa, 9 Desember 2025, ketika peserta Muswil dari unsur Gerakan Ekonomi dan Dekopinda secara resmi “meminang” Lalu Anis Mujahid Akbar untuk menjadi Ketua Dekopinwil NTB periode berikutnya.
Respons Lalu Anis Mujahid Akbar, yang akrab disapa Miq Anis, langsung disampaikan di hadapan peserta Muswil.
“Saya mendengar adanya dukungan dan harapan amanah dari Gerakan Koperasi dan Dekopinda untuk saya bersedia menjadi Ketua Dekopinwil NTB. Insya Allah atas dukungan para peserta Muswil, saya akan menerima amanah tersebut jika memang benar-benar untuk diwujudkan,” ujarnya.
Permintaan agar Miq Anis hadir secara langsung disampaikan oleh pimpinan sidang pleno Muswil, yang terdiri dari Mardi’i (Ketua, Dekopinda Kota Mataram), Ari Wiryawan Harun Al Rasyid (Anggota, Dekopin), dan Yusmi Zulvia (Anggota, Gerakan Koperasi/Kopwan Permasta Hati Syariah).
Pada pukul 12.02 Wita 9 Desember 2025, Miq Anis menyampaikan sambutan sebagai Ketua terpilih, menjelaskan dinamika batinnya hingga akhirnya bersedia mempertimbangkan pinangan tersebut.
Ia mengawali dengan kisah perkenalannya dengan Gubernur NTB pada Februari 2024, yang kemudian menyeret dirinya kembali ke ruang-ruang strategis yang selama ini ingin ia jauhi.
“Saya termasuk orang yang sudah mulai menjauh dari dunia politik praktis. Kok sekarang saya harus berhadapan? Saya akan merasa berdosa jika tidak mengambil sikap mendukung orang yang saya rasa kita butuhkan di NTB,” ujarnya.
Ia mengakui bahwa “ketenaran” yang datang belakangan justru menjadi beban, mengingat ketatnya dinamika politik. Namun dari dinamika itu pula ia mendapatkan amanah baru sebagai Komisaris Utama Bank NTB Syariah.
Saat diminta mengikuti proses seleksi, ia mengajukan dua syarat tegas: seleksi harus dilakukan secara terbuka tanpa penunjukan langsung, dan tidak boleh ada intervensi pejabat pemerintah dalam pengelolaan bank.
“Saya ingin bertindak profesional. Jika ada intervensi yang bisa merugikan perbankan, saya akan menyerah,” tegasnya.
Ketika diminta kembali oleh Gubernur untuk terlibat dalam proses rekrutmen kepemimpinan Dekopinwil NTB, Miq Anis mengaku sempat menolak. Titik baliknya terjadi saat Gubernur mengingatkan sejarah panjang almarhum ayahnya yang ikut membidani lahirnya Dekopinwil NTB.
“Beliau bertanya, apakah saya tidak bisa membayangkan bahwa Ayahanda akan bangga melihat saya terlibat mengembangkan Dekopinwil. Saya menyerah,” ungkapnya.
Alasan itulah yang kemudian menguatkannya untuk melihat tawaran ini sebagai jalan untuk melanjutkan perjuangan keluarga dan kontribusi almarhum ayahnya.
Miq Anis juga menyebut komitmen kuat Dekopin Pusat dan penegasan Gubernur NTB bahwa pemerintah akan bersuara lantang membela koperasi jika dipersulit. Selain itu, ia menyinggung dukungan pemerintah pusat yang menempatkan perkoperasian sebagai agenda strategis nasional.
Hal-hal tersebut memperkokoh keyakinannya untuk siap memikul amanah bila diamanahkan secara resmi oleh peserta Muswil.

Miq Anis menegaskan bahwa sebagai sosok baru di lingkungan perkoperasian, langkah pertamanya adalah melakukan koordinasi intensif dengan para sesepuh, pengurus lama, gerakan koperasi, serta Dekopinda se-NTB.
Ia menekankan tiga fungsi utama Dekopinwil—memfasilitasi, mengedukasi, dan mengadvokasi—yang akan menjadi fondasi penyusunan strategi gerakan lima tahun ke depan.
“Ujungnya adalah peningkatan kualitas dan kuantitas koperasi di NTB, dan jika memungkinkan, penguatan kualitas ke tingkat nasional,” katanya.
Dukungan Gubernur dan Dekopin Pusat, lanjutnya, akan dimanfaatkan untuk memperkuat ekosistem perkoperasian di NTB.
Di akhir sambutannya, Miq Anis menyampaikan harapan agar ia mampu menjalankan amanah bila dipercayakan, dengan dukungan seluruh peserta Muswil dan masyarakat perkoperasian. (Aks)
Penulis : Aks
Editor : Editor Ceraken
Sumber Berita : Liputan































