Lima Ruas IJD di NTB Telan Anggaran Rp211,84 Miliar, Ini Rinciannya

Jumat, 3 Mei 2024 - 13:20 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan lima ruas Inpres Jalan Daerah (IJD) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). (Foto: Biro Adpim)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan lima ruas Inpres Jalan Daerah (IJD) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). (Foto: Biro Adpim)

MATARAM (ceraken.id)– Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan lima ruas Inpres Jalan Daerah (IJD) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Lima ruas jalan tersebut merupakan proyek Inpres Jalan Daerah (IJD) Tahun 2023.

Jokowi mengatakan, total anggaran yang dihabiskan untuk membangun dan memperbaiki IJD ini sebanyak Rp211,84 miliar dengan panjang 40,63 kilometer.

Uang yang tidak kecil, anggaran yang tidak kecil,” tegas Presiden Jokowi saat meresmikan IJD di Desa Lembar Selatan, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Kamis (2/5/2024).

Presiden menekankan pentingnya investasi ini untuk meningkatkan kecepatan logistik dan memperbaiki akses ke kawasan produktif seperti pertanian dan perkebunan.

“Kita harapkan dengan adanya jalan ini kecepatan logistik akan semakin baik, jalan-jalan menuju ke kawasan-kawasan baik itu kawasan produktif, kawasan pertanian, perkebunan, semuanya bisa ditunjang oleh jalan yang baik,” ujar Jokowi.

Adapun rincian lima ruas jalan provinsi yang ditangani lewat program Inpres Jalan Daerah di NTB pada tahun 2023. Antara lain:

Ruas Lembar – Sekotong – Pelangan (Segmen Lembar – Gili Mas) Lombok Barat sepanjang 7,5 kilometer dengan biaya Rp87,11 miliar.

Ruas Polamata – Jelanga Sumbawa Barat sepanjang 2,1 kilometer dengan biaya Rp15,74 miliar.

Ruas Sabedo Dalem – Bukit Planing Sumbawa sepanjang 4,2 kilometer dengan biaya Rp22,75 miliar.

Ruas Lenangguar – Teladan Sumbawa sepanjang 1,6 kilometer dengan biaya Rp9 miliar.

Ruas Wilamaci – Karumbu – Sape Bima sepanjang 25,26 kilometer dengan biaya Rp77,24 miliar.***

 

Berita Terkait

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya
Masjid Songak: Warisan Sejarah dan Tradisi Islam Lombok yang Tetap Hidup
Pengaruh Akulturasi Tionghoa dalam Warisan Budaya Indonesia: Dari Pakaian Tradisional hingga Kuliner
Pantun Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, BRIN Usul Penetapan Hari Pantun Nasional
Pemkab Nganjuk Tetapkan Candi Ngetos dan Candi Lor sebagai Cagar Budaya
Batik Sasambo, Kain NTB dengan Sentuhan Legenda Putri Mandalika
Kinerja Cemerlang Pj Bupati Lobar Tuai Apresiasi Kemendagri, H. Ilham: Ini Hasil Kolaborasi Bersama
Banjir Hantam  Desa Aikmel Barat Lombok Timur. Ternyata ini Penyebabnya!

Berita Terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 19:24 WITA

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya

Minggu, 16 Februari 2025 - 19:19 WITA

Masjid Songak: Warisan Sejarah dan Tradisi Islam Lombok yang Tetap Hidup

Sabtu, 15 Februari 2025 - 21:05 WITA

Pengaruh Akulturasi Tionghoa dalam Warisan Budaya Indonesia: Dari Pakaian Tradisional hingga Kuliner

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:47 WITA

Pantun Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, BRIN Usul Penetapan Hari Pantun Nasional

Sabtu, 15 Februari 2025 - 17:40 WITA

Pemkab Nganjuk Tetapkan Candi Ngetos dan Candi Lor sebagai Cagar Budaya

Berita Terbaru

CERITA NETIZEN

Ampenan: Kota Tua Dalam Cerita Penulis Dunia

Sabtu, 31 Mei 2025 - 20:42 WITA

FOTO JADOEL

Wanita Sasak Menenun: Jejak Tradisi di Lombok Timur Tahun 1920

Kamis, 29 Mei 2025 - 12:40 WITA