LOMBOK BARAT ,(ceraken.id)Penanaman mangrove di perairan Lombok Barat atau di kawasan teluk menjadi tren hari-hari ini. Mangrove ditanam dengan cara diikat didekat bambu agar tidak terhempas ombak. Melalui media tanam seperti itu, dan didukung perairan teluk yang relatif tenang memudahkan mangrove tumbuh dan berkembang dengan baik.
Di Lombok Barat, pengembangan kawasan tanaman mangrove terus diupayakan masyarakat di sekitar Teluk Lembar. Salah satunya yang dilakukan H. Agus Alwi dengan mengembangkan kawasan tanaman mangrove di Bagek Kembar, Cendi Manik, Kecamatan Sekotong. Kawasan yang tadinya budidaya perikanan kini menjadi pengembangan ekosistem kelautan.
“Apresiasi yang mendalam bagi semua pihak yang telah berkontribusi,” kata Agus kepada RRI Mataram, Maret 2024, di Bagek Kembar.
RRI Mataram yang berkesempatan ikut menanam mangrove di Bagek Kembar periode 2021 dan 2022, melihat langsung tumbuh kembang mangrove yang penuh tantangan. Hambatan karena berpotensi terhempas ombak, dan banjir. Sehingga untuk mengurangi risiko terkena ombak dan banjir, pengelola menandai area penanaman dengan membangun pagar pembatas.
Agus Halwi mengatakan, cukup banyak pihak yang telah berkontribusi membangun ekosistem mangrove di Bagek Kembar. Lebih lagi kontribusi tersebut datang dari anak muda atau mahasiswa. Penanam mangrove di Bagek kembar selain dari institusi pemerintah juga datang dari organisasi dan kemahasiswaan. Kontribusi dilakukan secara swadaya dan mendapat atensi dari pengelola***