Maret, 8.746 Hektar Tanaman Padi di Lotim Dipanen

- Pewarta

Senin, 18 Maret 2024 - 10:47 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LOMBOK TIMUR (ceraken.id) – Harga beras mulai menurun. Hal ini karena mulai adanya panen padi. Khususnya di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) pada bulan Maret 2024 ini, seluas 8.746 hektar (ha) lahan pertanian padi panen.

Hal ini dikemukakan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Lotim, H. Badarudin. Menjawab Suara NTB, Sabtu, 16 Maret 2024, jika dikalikan produktivitas rata-rata per hektar sebesar 6 ton maka produksi menjadi 48.890 ton Gabah Kering Panen (GKP).

Berdasarkan penghitungan tersebut, dikonversi menjadi beras maka diperkirakan akan menjadi sebanyak 32.923 ton. “Konversi dari Gabah Kering Panen ke beras sebesar 62,74 persen,” ucapnya

Sementara itu, ketika dibandingkan dengan perkiraan kebutuhan beras per org per tahun sebesar 118,85 kg, maka sebulan sekitar 9,904 kg, sehingga Kebutuhan beras penduduk Lotim sebanyak 1,3 juta x 9,904, maka akan menjadi sekitar 12.875 ton per bulan.

Baca Juga :  Pengamat Sebut AQUR Penantang Berani yang Siap Mengubah Sejarah Kota Mataram

Hasil panen bulan Maret ini saja diyakini akan bisa untuk memenuhi kebutuhan 2,5 bulan ke depan seluruh penduduk Kabupaten Lotim. Belum lagi katanya bakal ditambah lagi dengan panen bulan April yang diprediksi jauh akan lebih besar lagi.

Diakui, lonjakan harga beras beberapa bulan lalu cukup mahal. H. Badarudin mengatakan rencana tanam padi untuk periode Oktober 2023 sampai dengan Maret 2024 seluas 45.033 hektar. Sementara sampai dengan tanggal 21 Februari 2024 terealisasi seluas 40.563 hektar, sehingga masih sisa 4.471 hektar.

“Kalau kondisi iklim dapat kembali normal Insha Allah bisa terpenuhi, tapi kalau hujan tidak juga turun dengan normal pada Maret ini target luas tanam tidak bisa dipenuhi,” ungkap H. Badar.

Baca Juga :  Mampu Menciptakan Defining Moment di Debat Pamungkas, Pasangan Rohmi-Firin Kunci Kemenangan Pilgub NTB

Langkah yang dilakukan Dinas Pertanian adalah mengimbau kepada petani melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang ada di semua kecamatan untuk melakukan percepatan tanam dengan sistem culik terutama pada daerah tengah dan utara yang masih tersedia sumber air irigasi.

H Badar menjelaskan, sistem culik artinya sebelum panen petani sudah mulai kembali melakukan persemaian benih, sehingga, ketika panen tidak menunggu lama seperti kebiasaan petani sebulan baru mulai tanam karena harus menunggu persemaian yang dilakukan setelah panen.

Kedua, sambungnya, untuk antisipasi kegagalan panen terutama karena ancaman el nino petani dihimbau untuk masuk Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). AUTP ini bisa meringankan beban petani ketika terjadi gagal tanam, karena ada penggantian***

Sumber Berita : Suara NTB

Berita Terkait

Pengamat Sebut AQUR Penantang Berani yang Siap Mengubah Sejarah Kota Mataram
Mampu Menciptakan Defining Moment di Debat Pamungkas, Pasangan Rohmi-Firin Kunci Kemenangan Pilgub NTB
Angka Kemiskinan Lotim 2024 Terendah Dalam Lima Tahun Terakhir   
“Merarik Kodek” Bukan Budaya Sasak Lombok
FGD Mi6 : Isu Politik, Jagung, hingga Krisis Air di Bima Menjelang Pilgub NTB 2024
Polsek Praya Barat Daya Berikan Bantuan Sembako dan Layanan Kesehatan Gratis kepada Lansia di Desa Pandan Tinggang
Aktivis Lotim Bersama Para Sopir Dum Truk Hearing dengan Pj Bupati
Selama Panen Raya, MRMP Sumbawa Beroperasi 24 Jam

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 23:47 WITA

Pengamat Sebut AQUR Penantang Berani yang Siap Mengubah Sejarah Kota Mataram

Kamis, 21 November 2024 - 09:43 WITA

Mampu Menciptakan Defining Moment di Debat Pamungkas, Pasangan Rohmi-Firin Kunci Kemenangan Pilgub NTB

Jumat, 26 Juli 2024 - 04:51 WITA

Angka Kemiskinan Lotim 2024 Terendah Dalam Lima Tahun Terakhir   

Selasa, 4 Juni 2024 - 12:49 WITA

“Merarik Kodek” Bukan Budaya Sasak Lombok

Minggu, 2 Juni 2024 - 19:31 WITA

FGD Mi6 : Isu Politik, Jagung, hingga Krisis Air di Bima Menjelang Pilgub NTB 2024

Berita Terbaru

Translate »