Masjid Kuno Bayan Beleq, Jejak Sejarah Tak Lekang Oleh Waktu

Selasa, 30 April 2024 - 21:51 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masjid Kuno Bayan Beleq (dok: Wikepedia).

Masjid Kuno Bayan Beleq (dok: Wikepedia).

LOMBOK UTARA (ceraken.id)– Berdiri kokoh di tengah perjalanan waktu, Masjid Bayan Beleq memancarkan keindahan sederhana yang menawan, menyimpan jejak sejarah Islam di Pulau Lombok. Sebagai salah satu masjid tertua di Nusa Tenggara Barat, kehadirannya bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan sebagai saksi bisu perjalanan panjang agama Islam di pulau ini.

Masjid ini bukanlah sekadar bangunan biasa, namun sebuah warisan berharga dari masa lampau. Dengan usianya yang melampaui tiga abad, Masjid Bayan Beleq menjadi bukti nyata keberagaman budaya dan agama yang menghiasi Pulau Lombok. Berdiri megah sejak abad ke-17, masjid ini memancarkan pesona tersendiri dengan bentuknya yang sederhana namun sarat makna.

Struktur bangunan masjid ini memperlihatkan keanggunan dalam kesederhanaan. Dinding yang rendah terbuat dari anyaman bambu, atap yang disusun rapi dari bilah-bilah bambu, dan fondasi lantai yang teguh dari batu-batu kali, semuanya menggambarkan ketangguhan dan keelokan arsitektur tradisional.

Namun, keistimewaan Masjid Bayan Beleq tidak hanya terletak pada fisik bangunannya. Sebagai penjaga sejarah Islam di Pulau Lombok, masjid ini menjadi saksi bisu dari perkenalan Islam pertama kali di Kecamatan Bayan. Sebuah perjalanan yang membawa cahaya kebenaran dan kebersamaan bagi masyarakat sekitar.

Meski kini tidak lagi aktif digunakan setiap hari, namun Masjid Bayan Beleq masih menyambut ramainya pengunjung pada hari-hari besar Islam, khususnya saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebuah momen yang diisi dengan kegembiraan dan kedamaian, di mana masjid ini kembali menjadi pusat kegiatan dan ibadah bagi masyarakat sekitar.

Selain sebagai tempat ibadah, perayaan Maulid Nabi di Masjid Bayan Beleq juga menjadi wadah untuk memelihara tradisi dan budaya lokal. Para pengunjung yang memadati masjid ini diharapkan untuk mengikuti aturan dan adat yang berlaku, menunjukkan rasa hormat dan kebersamaan dalam menyambut momen bersejarah ini.

Dengan segala keanggunannya, Masjid Bayan Beleq tidak hanya menjadi destinasi wisata religi, namun juga sumber inspirasi bagi generasi masa kini untuk tetap menghargai dan melestarikan warisan budaya dan sejarah yang telah ada sejak zaman dahulu. Sebuah cerminan kebersamaan dan keberagaman yang menghiasi kehidupan masyarakat Pulau Lombok hingga kini.***

 

 

 

K

Berita Terkait

Ribuan Putri Berjalan Kaki di Mandalika Lombok Jelang Bau Nyale 2025
Gandrung Banyuwangi: Revitalisasi Identitas Budaya Melalui Gandrung Sewu
Melihat Langsung Pembuatan Songket di Desa Sukarara, Lombok
Daerah Pekan Seni Budaya Lombok Utara Resmi Dibuka
Dorong Pariwisata Selatan Lombok, Jilbab Ijo Tekankan Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat
KKN UNRAM Desa Suranadi 2024: Cek Kesehatan Gratis, Langkah Nyata Wujudkan Desa Sehat!
“Merarik Kodek” Bukan Budaya Sasak Lombok
Seperti Apa Keseruan Monolog dan Happening Art  Doktor Zul Idola Kita Semua, Inilah Penjelasan Tuan Rumah Mi6!

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 23:44 WITA

Ribuan Putri Berjalan Kaki di Mandalika Lombok Jelang Bau Nyale 2025

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:53 WITA

Gandrung Banyuwangi: Revitalisasi Identitas Budaya Melalui Gandrung Sewu

Rabu, 12 Februari 2025 - 23:51 WITA

Melihat Langsung Pembuatan Songket di Desa Sukarara, Lombok

Rabu, 12 Februari 2025 - 23:05 WITA

Daerah Pekan Seni Budaya Lombok Utara Resmi Dibuka

Selasa, 15 Oktober 2024 - 16:55 WITA

Dorong Pariwisata Selatan Lombok, Jilbab Ijo Tekankan Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat

Berita Terbaru

Bangunan bersejarah peninggalan Belanda di Taman Suranadi. (Inside Lombok/Yudina)

WARISAN NUSANTARA

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya

Minggu, 16 Feb 2025 - 19:24 WITA