Mobil Bak Terbuka Dilarang Masuk Wilayah Mataram saat Lebaran Topat

Selasa, 16 April 2024 - 14:36 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dokumentasi perayaan lebaran topat di Makam Bintaro yang di hadiri Walikota Mataram H Mohan Roliskana (Foto: Dok. Kominfo Mataram)

Dokumentasi perayaan lebaran topat di Makam Bintaro yang di hadiri Walikota Mataram H Mohan Roliskana (Foto: Dok. Kominfo Mataram)

MATARAM (ceraken.id)- Mobil bak terbuka (pick up) yang biasanya mengangkut barang tidak di ijinkan masuk wilayah Kota Mataram jika mengangkut orang untuk merayakan “Lebaran Topat”.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Zulkarwin Selasa (16/4/2024) menjelaskan, hasil rapat koordinasi operasi ketupat pengamanan lebaran topat di Kantor Polresta Mataram penggunaan bak terbuka tidak di bolehkan untuk mengangkut orang.

“Mobil pick up itu fungsinya mengangkut barang bukan mengangkut orang jadi kami minta agar masyarakat yang akan menikmati perayaan lebaran topat tidak menggunakan mobil bak terbuka,” katanya.

Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Mataram, Kompol Bowo Tri Handoko SIK. mengatakan, keputusan ini diambil dengan pertimbangan matang demi keselamatan bersama.

“Kami melarang penggunaan kendaraan pick up bak terbuka untuk mengangkut penumpang guna menghindari potensi kecelakaan fatal yang dapat mengancam nyawa,” ungkapnya

Selain larangan penggunaan kendaraan bak terbuka, masyarakat juga diimbau untuk mengendarai kendaraan dengan tertib dan mematuhi semua peraturan lalu lintas. Hal ini termasuk penggunaan knalpot sesuai spesifikasi teknis yang tidak mengganggu kenyamanan pengendara lainnya.

“Pihak kepolisian akan memberlakukan sanksi tegas bagi pelanggar aturan, termasuk tilang dan penyitaan kendaraan. Kendaraan yang melanggar aturan dengan membawa penumpang menggunakan pick up bak terbuka juga akan diputar balikkan di pos-pos penyekatan arus lalu lintas,” ujarnya.***

 

Berita Terkait

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya
Masjid Songak: Warisan Sejarah dan Tradisi Islam Lombok yang Tetap Hidup
Pengaruh Akulturasi Tionghoa dalam Warisan Budaya Indonesia: Dari Pakaian Tradisional hingga Kuliner
Pantun Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, BRIN Usul Penetapan Hari Pantun Nasional
Pemkab Nganjuk Tetapkan Candi Ngetos dan Candi Lor sebagai Cagar Budaya
Batik Sasambo, Kain NTB dengan Sentuhan Legenda Putri Mandalika
Kinerja Cemerlang Pj Bupati Lobar Tuai Apresiasi Kemendagri, H. Ilham: Ini Hasil Kolaborasi Bersama
Banjir Hantam  Desa Aikmel Barat Lombok Timur. Ternyata ini Penyebabnya!

Berita Terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 19:24 WITA

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya

Sabtu, 15 Februari 2025 - 21:05 WITA

Pengaruh Akulturasi Tionghoa dalam Warisan Budaya Indonesia: Dari Pakaian Tradisional hingga Kuliner

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:47 WITA

Pantun Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, BRIN Usul Penetapan Hari Pantun Nasional

Sabtu, 15 Februari 2025 - 17:40 WITA

Pemkab Nganjuk Tetapkan Candi Ngetos dan Candi Lor sebagai Cagar Budaya

Kamis, 13 Februari 2025 - 20:24 WITA

Batik Sasambo, Kain NTB dengan Sentuhan Legenda Putri Mandalika

Berita Terbaru

Bangunan bersejarah peninggalan Belanda di Taman Suranadi. (Inside Lombok/Yudina)

WARISAN NUSANTARA

Bangunan Belanda di Taman Suranadi Diajukan Masuk Cagar Budaya

Minggu, 16 Feb 2025 - 19:24 WITA