LOMBOK TIMUR (ceraken.id)– Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) melalui Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistika Provinsi Nusa Tenggara Barat (Diskominfotik NTB) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI menggandeng Pondok Pesantren Salaf Modern Thohir Yasin Lendang Nangka untuk meningkatkan pemahaman tentang penggunaan media sosial yang bijak dan mempromosikan literasi digital.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang penggunaan media sosial yang bertanggung jawab dan pesan-pesan bijak bermedia sosial kepada generasi muda, terutama santri dan Santriwati di pesantren tersebut.
Kepala Bidang Persandian Diskominfotik NTB, Safrudin, menekankan meskipun media sosial memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari, penggunaannya harus bijak. Ia juga menyoroti pentingnya memahami batasan-batasan dalam bermedia sosial yang telah diatur dalam perundang-undangan, seperti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang informasi transaksi elektronik.
“Saat bermedia sosial, kita harus memahami hal-hal yang penting, seperti tidak segera membagikan informasi sebelum memvalidasi kebenarannya,” ujar Safrudin di Pondok Pesantren Salaf Modern Thohir Yasin Lendang Nangka, Selasa (3/4/2024).
Sementara itu, perwakilan dari Kemenkominfo RI, Pranata Humas Ahli Muda, Waiji. C.SE., MM, menjelaskan pentingnya persatuan sebagai kunci kekuatan bangsa dalam menghadapi berbagai permasalahan. Ia menekankan tema acara tersebut, yaitu “Merajut persatuan mempererat persaudaraan”.
Waiji juga menyoroti kebijakan dan regulasi terkait penggunaan media sosial serta upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi digital di masyarakat. Ia mengajak para santri untuk menjadi agen perubahan dalam melawan penyebaran konten negatif dan hoaks di dunia maya.
Ustadz H. Ahmad Patoni, Ss., M.Pd, sebagai pimpinan Pondok Pesantren Salaf Modern Thohir Yasin, menyambut baik kerjasama ini. Ia berharap kerjasama ini dapat memberikan manfaat besar bagi para santri dan santriwati dalam memahami etika dan tanggung jawab dalam menggunakan media sosial.
“Semoga kerjasama ini dapat meningkatkan pemahaman santri dan santriwati di Pondok Pesantren kami dalam menggunakan media sosial secara bijak dan melawan informasi yang tidak valid,” tambahnya.
Kerjasama antara Diskominfotik NTB, Kemenkominfo RI, dan Pondok Pesantren Salaf Modern Thohir Yasin diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun literasi digital yang lebih baik di kalangan generasi muda NTB. Semoga pesan-pesan bijak yang disampaikan dapat memberikan dampak positif dan menginspirasi pengguna media sosial untuk menjadi agen perubahan yang baik dalam masyarakat.***⁹