LOMBOK BARAT (ceraken.id) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) NTB telah merilis prediksi untuk musim kemarau Provinsi NTB tahun 2024. Berdasarkan fenomena atmosferik terkini, musim kemarau diperkirakan akan mundur, dipengaruhi oleh berbagai faktor global yang mempengaruhi curah hujan di Indonesia. Senin (1/4/2024).
Faktor-Faktor Penentu Musim Kemarau, Kepala Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Nuga Putrantijo, M.Si, menguraikan empat faktor utama yang mempengaruhi kondisi iklim:
1. Suhu Permukaan Laut: Fluktuasi suhu laut mempengaruhi pola angin dan cuaca.
2. Pola Angin: Perubahan dari angin Timuran ke Angin Barat menandai transisi antara musim.
3. Kondisi Laut: Perbedaan kondisi laut di Timur dan Barat Indonesia berkontribusi pada distribusi curah hujan.
4. Fenomena Global: ENSO, El Niño, La Niña, dan Badai Pulmot memainkan peran penting dalam menentukan intensitas dan durasi musim kemarau.
Perubahan Pola Angin dan Dampaknya Saat ini, angin baratan masih mendominasi, menandakan bahwa musim hujan masih berlangsung. Namun, perubahan pola angin diperkirakan terjadi mulai akhir April hingga Mei, yang akan memicu awal musim kemarau di Indonesia.
Potensi Cuaca Ekstrem Dalam periode transisi, potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang dan petir meningkat. Fenomena ini biasanya bersifat lokal, tetapi tetap memerlukan kewaspadaan.
Imbauan BMKG kepada Masyarakat BMKG mengimbau masyarakat untuk memanen air hujan selagi masih tersedia, guna mempersiapkan stok air selama musim kemarau, khususnya untuk pertanian masa tanam kedua (MT2).
“Pihaknya mengingatkan Masyarakat untuk memangkas pohon yang rimbun dan tinggi sebagai langkah antisipasi terhadap cuaca ekstrem,” imbaunnya.
Durasi Musim Kemarau Musim kemarau tahun 2024 diperkirakan berlangsung selama 4 hingga 6 bulan, dengan beberapa daerah mengalami durasi yang lebih pendek dari biasanya***
Penulis : CR - 04
Editor : Tim Redaksi