SUMBAWA (ceraken.id)- Presiden RI, Joko Widodo meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Kecamatan Brang Ene Kabupaten Sumbawa Barat, Kamis, (2/5/2024). Presiden mengatakan, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, kunci pembangunan di NTB adalah ketersediaan air.
“Karena perubahan iklim, kedepan air menjadi kunci bagi kehidupan kita, air menjadi sangat penting bagi kehidupan kita, utamanya di NTB,” ujar Presiden Jokowi.
Bendungan Tiu Suntuk merupakan satu dari enam bendungan yang selesai dikerjakan Kementerian PUPR pada tahun 2023. Sementara bendungan lain meliputi Bendungan Tanju, Bendungan Mila, Bendungan Meninting, Bendungan Bintang Bano, dan Bendungan Beringin Sila.
“Telah membangun tujuh bendungan di NTB, paling banyak dan Bendungan Tiu Suntuk ini menjadi salah satu bendungan besar,” ungkapnya.
Pembangunan Bendungan Tiu Suntuk menelan anggaran sekitar Rp1,4 triliun, dikerjakan pada 2020-2023. Bendungan yang masuk dalam proyek strategis nasional ini memiliki kapasitas tampung air 60,85 juta m³ dan luas genangan 321,52 Hektare.
Bendungan Tiu Suntuk mampu menyuplai air baku sebesar 68 liter per detik dan menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 1.900 Hektare, yang mencakup wilayah Kecamatan Taliwang dan Kecamatan Brang Ene. Selain itu, bendungan ini juga memiliki potensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,80 MW, reduksi banjir sebesar 439 m³ per detik.
Usai peresmian, Presiden Jokowi kemudian berkeliling melakukan peninjauan di Bendungan Tiu Suntuk. Ia juga turut menyapa masyarakat dan para pelajar yang telah menantikan kedatangannya dalam meresmikan bendungan tersebut.
Turut mendampingi Presiden dalam peresmian tersebut, Menteri PUPR, Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan dan Pj Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si serta Bupati Sumbawa Barat dan jajaran Forkopimda NTB dan juga KSB.***