SUMBAWA BARAT (ceraken.id)- Sebanyak 196 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dipastikan sudah berkompeten setelah dilakukan orientasi pasca penerbitan Surat Keputusan (SK) pada akhir Maret 2024 lalu.
Direktur RSUD Asy-Syifa’ KSB, dr. Carlof mengatakan, dari 196 pegawai tersebut, 96 diantaranya pegawai baru. Sedangkan 100 orang pegawai telah bekerja atau mengabdikan diri di RSUD Asy-Syifa’ sebelumnya.
Carlof menjelaskan, setiap pegawai yang baru bergabung di RSUD, sebelum mulai bekerja, di orientasi terlebih dahulu akan lingkungan kerjanya. Orientasi yang telah dilaksanakan tersebut, terdiri dari orientasi umum dan orientasi khusus di unit kerja masing-masing.
Karena itu, Carlof berpesan kepada pegawai baru agar senantiasa mengutamakan kesejahteraan pasien RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat, dengan memberikan kualitas layanan dan keselamatan pasien.
“Ciptakan super tim di lingkungan kerja dengan mengedepankan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi,” ujarnya, Senin (1/4/2024).
Dia mengatakan, orientasi umum dilaksanakan oleh bagian tata usaha. Adapun materi yang harus dikuasai antara lain, profil RSUD Asy-Syifa, disipilin dan kode etik rumah sakit, keselamatan pasien, pencegahan dan pengendalian infeksi, kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit dan pelayanan prima.
“Setiap pegawai baru harus mengikuti orientasi umum,” katanya.
Dari 196 P3K dengan test kemampuan dan bagi peserta yang lulus akan diberikan Sertifikat Orientasi RSUD Asy-Syifa’ KSB. Hal ini, menurut Carlof dinilai sangat penting, seperti orientasi khusus adalah penilaian kompetensi dari masing-masing pegawai yang akan dinilai oleh direktur. Untuk menentukan penempatan di unit kerja yang sesuai dengan kemampuan pada saat melakukan orientasi khusus tersebut.
Orientasi khusus juga dilaksanakan kurang lebih dua minggu. Dimana setiap pegawai secara bergiliran akan ditugaskan di beberapa unit kerja yang sesuai dengan profesinya.
“Dari situ, akan dinilai potensi masing-masing pegawai untuk kemudian pada akhirnya akan ditempatkan di unit kerja yang sesuai dengan pegawai tersebut,” Ujarnya.
Carlof mengungkapkan, jumlah tenaga kesehatan terbanyak yang lolos PPPK di rumah sakit tersebut adalah perawat dan bidan. Selain itu juga ada tenaga kesehatan lain, seperti tenaga radiografer, tenaga kesehatan masyarakat, apoteker, analis kesehatan, rekam medis, bahkan ada tenaga teknis yang mendukung pelayanan di RSUD Asy-Syifa’.***
Penulis : CR - 04
Editor : Tim Redaksi