CERAKEN.ID – Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Pringgabaya Lombok Timur atau IKA SMANSABAYA menggelar Sarasehan Pelajar NTB 2022 yang rencananya diikuti sekitar 100 peserta yang merupakan Pengurus OSIS SMA SMK sederajat se-NTB pada Selasa, 15 November 2022. Mau tahu alasannya?
Indonesia saat ini sedang mempersiapkan diri menuju momentum bersejarah Indonesia Emas 2045.
Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.
Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi.
Persoalan kenakalan remaja,penggunaan narkoba, ugal-ugalan di jalanan tanpa helm atau masalah stunting, hanyalah sebagian dari masalah generasi muda yang terus dicari solusi dan jalan keluarnya oleh para pemangku kepentingan.
Tidak kurang berbagai kebijakan dan program diluncurkan pemerintah dengan anggaran dana yang tidak kecil. Pemerintah baik pusat maupun daerah serta pemangku kepentingan menjalankan agendanya dengan tujuan yang sama, bagaimana menyiapkan generasi muda unggul agar siap menghadapi persaingan global.
Sebut saja program Merdeka belajar yang dikembangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Merdeka Belajar, kata yang sering kali digunakan sebagai cetusan filosofi perubahan metode pembelajaran selama ini oleh Mendikbud RI, Nadiem Makarim.
Menurut Nadiem Makarim, arti sesungguhnya dari merdeka belajar adalah kemandirian murid dalam proses belajar dan kemerdekaan bagi lingkungan Pendidikan untuk menentukan sendiri cara terbaik dalam proses pembelajaran.
Makna dari merdeka belajar merupakan hal yang perlu diingat dan yang perlu dilakukan oleh setiap murid. Karena dengan memiliki mindset demikian, belajar bukan lagi suatu beban. Merdeka Belajar sangat diperlukan oleh setiap siswa dan siswi terutama yang sudah berada di jenjang SMA/SMK/SMAK. Karena seharusnya di masa-masa seperti itu murid harus menjadi mandiri dalam mengatur proses pembelajarannya.
Lain Kementerian Pendidikan. Lain pula program yang dikembangkan BKKBN yakni program Generasi Berencana atau lebih dikenal dengan istilah GENRE, Program ini menyasar kelompok remaja berusia 10-24 tahun dan belum menikah.
Program GenRe adalah program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
Program GenRe adalah program yang mengedepankan pembentukan karakter bangsa dikalangan generasi muda. Program GenRe merupakan wadah untuk mengembangkan karakter bangsa karena mengajarkan remaja untuk menjauhi Pernikahan Dini, Seks Pra Nikah dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) guna menjadi remaja tangguh dan dapat berkontribusi dalam pembangunan serta berguna bagi nusa dan bangsa.
Pemerintah Provinsi NTB sendiri mempunya visi misi menuju NTB Gemilang yang salah satunya adalah mewujudkan NTB Sehat dan Cerdas. Program ini diikhtiarkan untuk mencetak sumber daya manusia berkualitas dengan begitu banyak program. Diantaranya gerakan 1000 Cendekia, dimana putra-putri NTB setiap tahun dikirim keluar negeri untuk menimba ilmu dan memperkaya mindset, sehingga kelak setelah kembali ke tanah air, siap menjadi pemimpin-pemimpin bangsa dan bahkan pemimpin dunia.
Selain gerakan 1000 cendekia, ada juga program literasi digital, rumah bahasa, NTB Juara dan lain-lain.
Demikian juga dengan Badan Narkotika Nasional dan lain-lain. Semua pihak bersatu padu untuk menyasar kelompok usia remaja yang memang diproyeksikan menjadi generasi penerus menuju NTB Gemilang dan Indonesia Emas.
Pertanyaannya, seberapa besar tingkat pemahamana generasi muda khususnya pelajar SMA sederajat di Nusa Tenggara Barat terkait program hebat dan spektakuler tersebut.
Siapkah pelajar NTB menjadi generasi gemilang menuju Indonesia emas di tengah sekian banyak persoalan internal dan eksternal yang melingkupi kehidupan mereka baik di lingkungan keluarga, sekolah dan sekitarnya.
Berdasarkan pemikiran tersebut diatas, Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Pringgabaya (IKA SMANSABAYA) Lombok Timur Nusa Tenggara Barat bermaksud menggelar sebuah forum diskusi bertajuk Sarasehan Pelajar SMA se-Nusa Tenggara Barat 2022 sebagai forum penguatan kapasitas dan pemahaman pelajar tentang berbagai isu aktual seperti kebijakan di bidang pengembangan sumber daya manusia menuju NTB Gemilang dan Indonesia Emas 2045.