MATARAM (ceraken.id)- Modern Rice Milling Plant (MRMP) atau Sentra Penggilingan Padi Modern milik Perum Bulog yang ada di Kabupaten Sumbawa beroperasi 24 jam selama periode musim panen padi saat ini. Bahkan, pembongkaran gabah dari hasil panen petani di Sumbawa dilakukan langsung malam hari untuk melalui proses pengeringan.
Manager Operasi Sentral Penggilingan Padi (SPP) Sumbawa, Ilman S mengatakan, operasional pembongkaran pascapanen dilakukan hingga pukul 21.00 Waktu Indonesia Tengah (WITA). Sementara proses pengeringan dilakukan hingga pagi hari.
“Jadi proses pengeringan bisa berlangsung lebih dari 10 jam,” Kata Ilman saat ditemui wartawan, Senin Malam (6/5/2024).
Menurutnya, operasional selama 24 jam ini dilakukan untuk memastikan kualitas beras yang dihasilkan terjaga dengan baik. Proses ini dibantu oleh 4 mesin pengering yang dimiliki dengan kapasitas 120 ton untuk satu kali proses pengeringan.
Gabah yang sudah dikeringkan selanjutnya dipindahkan ke silo untuk menjaga kualitas gabah kering giling (GKG) sampai waktunya untuk di giling menjadi beras. Proses ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan konsumen.
“Jadi kita tidak nunggu. Kalau udah dipanen kita langsung keringkan sampai pagi, sehingga setelah itu kita lakukan pembelian kembali,” Katanya.
Ilman mengatakan, pada musim panen saat ini, SPP Sumbawa fokus pada penyerapan hasil panen. Hingga 6 Mei 2024, serapan gabah yang dilakukan sudah mencapai 2.400 ton gabah kering panen (GKP) dari target 7.800 ton GKP pada tahun 2024.
Target tersebut kata Ilman optimis dicapai, mengingat panen padi di Sumbawa sudah mengarah ke timur atau tidak jauh dari lokasi MRMP. Kondisi ini dinilai mempermudah managemen dalam melakukan penyerapan.
“Kami masih optimis tercapai, ini sudah mulai mengarah kesini panennya,” Ujar Ilman.***