Ibukota Negara Indonesia atau IKN yang bernama Nusantara sudah memasuki tahap pembangunan, pemerintah pusat sangat konsern dalam mewujudkan IKN tersebut.
Bentuk konsern tersebut juga tidak saja dilakukan melalui pembangunan insfrastruktur saja, namun dari berbagai sisi juga diperhatikan guna keberhasilan terwujud tujuan IKN.
Bangsa Indonesia tidak bisa lepas dari yang namanya sejarah. Kita tahu bahwa lokasi IKN Nusantara saat ini, dahulu adalah tempat bersejarah dengan pernah berdirinya Kerajaan pertama di Indonesia, Kutai Kartanegara.
Lokasi di wilayah Kalimantan Timur ini menjadi saksi, bahwa Indonesia sejak dahulu telah memiliki peradaban sejarah yang luar biasa. Ditambah lagi dengan sisi spiritual yang menjadi pendamping dalam kehidupan bersejarah Keraton Kutai Kartanegara.
Dalam pandangan Budayawan Ngatawi Al Zastrouw, terdapat makna spiritual dan historis di balik pemilihan nama Ibu Kota Negara (IKN) baru Nusantara.
Secara spiritual, Nusantara memiliki makna perjuangan secara sungguh-sungguh dan tekad yang kuat untuk mempersatukan bangsa.
Sedang dari sisi historis Nusantara bermakna mengingatkan bangsa ini akan sejarah terdiri atas berbagai pulau, suku, ras, agama, dan budaya dari Sabang sampai Merauke yang bisa bersatu padu menjadi satu kesatuan
Begitu pun pelaksanaan Muktamar ke-XV Nahdlatul Wathan (NW) di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 3-5 Mei 2024 pasti mempunyai makna tersendiri atas pelaksaan kegiatan ini
Kita tahu spirit perjuangan yang dilakukan pendiri NW TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid tidak terlepas dari nilai spritual dan kebangsaan dalan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI)
Nilai kebangsaan ini dilakukan sejak zaman penjajahan, dimana TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid juga menjadikan madrasah NWDi dan NBDI sebagai pusat pergerakan kemerdekaan. dan dijadikan tempat untuk menggembleng para patriot bangsa yang siap melawan dan mengusir para penjajah.
Bahkan, secara khusus, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid membentuk Gerakan Laskar Al-Mujahidin. Gerakan tersebut bergabung dengan gerakan-gerakan rakyat lainnya di Pulau Lombok untuk bersama-sama membela dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani mengatakan, penyelenggaraan Muktamar di gerbang IKN ini merupakan salah satu bentuk perjuangan pendiri NW, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Pembangun IKN satu visi dan misi NW bertujuan memajukan bangsa, untuk masyarakat yang lebih beradab, lebih berkeadilan demi Indonesia maju
NW lahir dari sebuah pemikiran konstruktif dari semangat patriotisme dan nasionalisme yang tinggi dari pendiri NW Almagfurulah TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Beliau adalah seorang tokoh negarawan pejuang kemerdekaan.
Muhammad Zainuddin Atsani sering mengatakan bahwa NW akan menjadi kuat, hebat, dan bermartabat melalui tiga strategi keorganisasian, kebangsaan dan keummatan.
TGB Zainudin Atsani kembali pimpin Nahdlatul Watan
Tuan Guru Kyai Haji (TGKH) Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani terpilih kembali sebagai Ketua Umum Nahdlatul Watan (NW) dalam Muktamar XV di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Muktamar di Balikpapan adalah yang pertama diselenggarakan di luar Nusa Tenggara Barat, tempat di mana Nahdlatul Watan berdiri pada 1 Maret 1953 oleh Pahlawan Nasional Indonesia TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid***