CERAKEN.ID – Program beasiswa NTB menjadi salah satu isu krusial yang jadi bahasan dalam Dialog Detonasi Pemimpin NTB 24-29 yang digelar BEM Universitas Mataram pada Kamis, 22 Agustus 2024 dengan mengangkat thema honest Conversation For Better NTB.
Ketiga bakal calon Gubernur yakni Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., Dr. Lalu Muhamad Iqbal, M.Hub.Int. dan Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd diminta memberikan tanggapan atas pertanyaan beasiswa NTB yang dilontarkan oleh panelis Ahmad Junaidi, MA., Ph.D, Dosen FKIP Universitas Mataram.
Ahmad Junaidi menilai program Beasiswa NTB merupakan program yang bagus, namun perlu ada perincian yang detail dalam pemberian beasiswa.
Dia lantas mempertanyakan berapa orang bisa diberangkatkan dengan adanya beasiswa NTB.
“Apakah prioritas beasiswa hanya di jurusan STEM? apakah ada pengkhususan untuk kuota afirmasi perempuan? Apakah beasiswa ini akan ekspansi ke negara lain?,”tanya Ahmad Junaidi lebih detil.
Terkait pertanyaan ini, Bakal Calon Gubernur Dr. Lalu Muhamad Iqbal, M.Hub.Int mendapat kesempatan pertama memberikan jawaban dan tanggapan.
Menurut Lalu Iqbal, konsep beasiswa yang ia yakini adalah priority follow autority. Anggaran yang dimiliki pemerintah terbatas.
“Oleh karena itu, kita perlu mencari dana lain di luar APBD. Program beasiswa ini merupakan hal yang penting, tetapi tata kelolanya perlu diperbaiki. Pemerintah punya tugas untuk meyakinkan lembaga pemberi beasiswa untuk bekerja sama dengan pemerintah NTB,”jawabnya.
Sementara itu, sang Penggagas Beasiswa NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc secara komprehensif menyampaikan paparannya tentang beasiswa NTB yang merupakan program unggulan ketika dirinya menjadi Gubernur NTB periode 2018-2023.
Menurut sosok yang akrab disapa Bang Zul ini, beasiswa seharusnya dikelola dari endowment fund.
“Kita menginginkan sebanyak mungkin warga NTB punya pengalaman internasional. Pengiriman mahasiswa tahun pertama dan kedua tidak diambil dari APBD. Atas saran dari anggota DPRD, pengiriman selanjutnya diambil dananya dari APBD agar lebih akuntabel,”jelasnya.
Disebutkan Bang Zul, prioritasnya memang mengirim mahasiswa di jurusan STEM, karena universitas di Eropa Selatan perlu mahasiswa internasional untuk dapat akreditasi internasional. Ke depannya, target pengiriman mahasiswa akan lebih banyak dan akan melakukan ekspansi ke negara-negara lain.
“Hal ini untuk menggoda pemerintah pusat, jika NTB bisa mengirim 1000 mahasiswa maka LPDP juga bisa mengirim 100.000 mahasiswa.
Pemerintah sengaja tidak mewajibkan pengabdian kembali ke NTB karena meraka juga punya peran juga di negara tujuannya. Harapannya, setelah mempunyai pengalaman bekerja yang memadai di luar negeri, mereka bisa kembali mengabdi untuk NTB,”tegas Bang Zul
Sementara itu Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd yang merupakan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 menilai program beasiswa harus sesuai dengan aturan yang berlaku.
Menurutnya, hal yang perlu ditingkatkan adalah merevitalisasi Rumah Bahasa NTB dan memaksimalkannya agar daya saing SDM NTB bisa meningkat pesat. Masyarakat NTB punya potensi untuk belajar ke luar negeri, tetapi media, fasilitas, dan pendampingannya perlu ditingkatkan.
“Rumah Bahasa NTB selaku wadah belajar bahasa asing juga bisa memberikan peluang bagi masyarakat NTB untuk bisa bekerja di luar negeri.
Oleh karena itu, manajemen Rumah Bahasa NTB perlu ditingkatkan. Tes TOEFL dan IELTS dapat diprioritaskan bagi masyarakat yang tidak mampu.
Terlebih, informasi beasiswa dapat lebih terbuka dan disebarkan secara menyeluruh sampai ke pelosok dusun dan desa, serta disesuaikan dengan kebutuhan NTB saat ini, seperti sektor kesehatan dan lain-lain,”demikian Umi Rohmi.
Terkait, paparan ketiga narasumber, Herianto selaku panelis mewakili pelajar dan mahasiswa menilai paparan Dr H Zulkieflimansyah SE MSc tentang beasiswa NTB dinilainya lebih menarik dan menantang keinginan anak muda untuk bisa merasakan asyiknya fasilitas beasiswa NTB seperti yang dipaparkan Bang Zul.
“Yang saya tahu, Bang Zul lebih real menawarkan konsep beasiswa terutama kuotanya yang akan terus ditambah bila kelak terpilih memimpin NTB. Beliau ingin menyediakan lebih banyak lagi beasiswa dan kesempatan belajar bagi anak muda NTB kuliah pasca sarjana di dalam maupun luar negeri. Nah ini yang tidak muncul dalam paparan Lalu Iqbal dan Umi Rohmi,”kata Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia itu.
Menurut rencana, BEM Unram akan menggelar lagi seri lanjutan untuk mendalami paparan ketiga bakal calon gubernur secara bergiliran dalam serial diskusi berikutnya.
“Masing-masing kita undang khusus untuk menggali lebih dalam papaan Bakal Calon Gubernur biar lebih berasa pemahaman dan pendalamannya bagi pelajar dan mahasiswa yang hadir,”kata Lalu Rosmawan, Panitia kegiatan Detonasi Pemimpin NTB 24-29 yang digagas BEM Unram dan sejumlah media partner. ***
Penulis : CR-02
Editor : Editor Ceraken