Hardiknas : Beasiswa NTB, Pikiran Besar Doktor Zul

- Pewarta

Jumat, 3 Mei 2024 - 10:20 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pada tahun 2045, Indonesia memasuki usia 100 tahun, ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas. Satu bentuk perwujudan Indonesia Emas yaitu menjadikan manusia Indonesia yang unggul. 

Kualitas pendidikan menjadi hal yang urgen guna melahirkan generasi emas Indonesia di tahun 2045. Itu artinya, pendidikan merupakan kunci utama bagi suatu negara untuk unggul dalam persaingan global. Pendidikan dianggap sebagai bidang yang paling strategis untuk mewujudukan kesejahteraan nasional.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan berkarakter merupakan prasyarat terbentuknya peradaban yang tinggi.

Sebaliknya, SDM yang rendah akan menghasilkan peradaban yang kurang baik pula.

Bangsa yang berdaya saing tinggi berpeluang memenangkan persaingan. Sebaliknya, daya saing terbatas atau rendah, menyebabkan bangsa tersebut tertinggal di belakang. Apalagi, persaingan masa depan bukan lagi ditandai konteks globalisasi abad ke-20, tetapi globalisasi yang bercorak digital. Terlebih, kualitas pendidikan Indonesia masih jauh dari kata sempurna.

Asri Kusuma Dewanti Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Malang menjelaskan dari pemeringkatan dari word population review 2021 yang menempatkan negeri ini pada peringkat ke-54 dari 78 negara yang masuk dalam pemeringkatan pendidikan dunia. Indonesia masih kalah ketimbang negara serumpun Asia Tenggara, yaitu Singapura di posisi 21, Malaysia 38, dan Thailand 46.

Begitupun, berdasarkan Human Development Index (HDI), Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS), Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS), serta Programme for International Student Assessment (PISA), peringkat Indonesia berada pada posisi menengah bawah hingga rendah.

Beasiswa anak NTB kuliah di luar negeri

Gubernur NTB periode 2018 – 2023 Dr H Zulkieflimansyah dan wakil Gubernur Hj Siti Rohmi Jalilah mempunya visi jauh kedepan dalam membangun pendidikan putra putri Nusa Tenggara Barat ( NTB) lewat program Beasiswa NTB

Beasiswa NTB adalah program unggulan Pasangan Zulrohmi saat memimpin NTB, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di daerah Nusa Tenggara Barat. Beasiswa NTB merupakan program pengiriman 1000 Cendekia Gemilang, dimana putra dan putri Nusa Tenggara Barat yang berprestasi akan dikirim dan dibiayai ke luar negeri untuk melanjutkan studinya, baik itu untuk jenjang S1, S2 maupun S3.

Dalam program Beasiswa NTB, semua biaya pendidikan yang dibutuhkan penerima beasiswa diberikan secara gratis. Sumber dananya tidak saja mengandalkan APBD namun melakukan kerja sama dengan pihak ketiga.

Skema pembiayaan Beasiswa NTB meliputi biaya penuh. Artinya, penerima beasiswa diberikan uang kuliah, biaya hidup, visa, tiket keberangkatan hingga kepulangan, dan asuransi.

Selanjutnya skema kerja sama dengan perguruan tinggi yang menawarkan beasiswa parsial. Penerima beasiswa ditanggung biaya visa, medical check up, dan tiket keberangkatan. Skema lainnya adalah pendanaan oleh pihak ketiga, seperti China Scholarship, OPD, dan program untuk shortcourse.

Kategori Beasiswa NTB ini meliputi beasiswa miskin berprestasi (BMB). Beasiswa ini diberikan kepada masyarakat yang menempuh pendidikan jenjang D1 dan S1 di perguruan tinggi swasta di Provinsi NTB.

Selanjutnya kategori beasiswa stimulan unggulan (BSU), dan beasiswa stimulan kerja sama (BSK). Beasiswa ini diberikan kepada masyarakat NTB yang membutuhkan bantuan pendidikan namun bersifat sementara atau stimulan.

Dari ketiga skema beasiswa tersebut, khusus beasiswa dalam negeri sejak tahun 2018 hingga 2022 sebanyak 3.903 anak muda dari seluruh NTB menerima beasiswa. Rinciannya, kategori BMB sebanyak 732 orang, kategori BSK sebanyak 1.479 orang, dan kategori BSU sebanyak 1.692 orang.

Khusus penerima beasiswa luar negeri, jumlah penerima Beasiswa NTB sejak 2018-2022 yang mengenyam pendidikan di luar negeri sebanyak 731 orang. Kategori a dan b sebanyak 590 penerima. Rinciannya, tujuan Malaysia 359, Taiwan 9, China 28, Ceko 12, Rusia 4, Sudan 14, Polandia 161, dan Hungaria 1 orang.

Untuk kategori C sebanyak 141 orang. Rinciannya, tujuan Malaysia 58 orang, Taiwan 9, Thailand 8, Polandia 25, Australia 5, China 1, Korea 35 (sumber Lombok Post )

Cetak Generasi Emas 2024

Zulrohmi dalam pemerintahannya membuat keputusan yang sedikit radikal dengan menginisiasi program Beasiswa NTB, dan tak jarang seorang kepala daerah berani melakukan hal ini karena membutuhkan anggaran yang cukup besar , penganggaran dalam bidang pendidikan adalah seperti buang air diatas tumpukan pasir, menghilang dengan cepat tanpa bekas

Penganggaran pendidikan jumlah  besar adalah pemikiran seorang kepala daerah dengan  pikiram besar dan  punya visi 10 atau puluhan tahun kedepan, investasi bidang bidang pendidikan untuk anak bangsa bukan terlihat dalam jangka pendek tetapi jangka panjang.

Zulrohmi mengistilahkan program Beasiswa NTB sebagai leap frogging atau lompatan katak untuk menggambarkan keradikalan keputusan tersebut.

Leap frogging sendiri merupakan istilah bidang ekonomi, istilah ini merujuk pada inovasi radikal yang diambil sebuah perusahaan baru untuk melampaui perusahaan lama yang sudah mapan

Melalui program Beasiswa NTB ini Zulrohmi menginginkan agar kaum muda di NTB tidak melulu berkutat dengan isu hoax dan berita politik semata, terutama di media sosial.justru harapannya agar kaum muda NTB dapat memperbincangkan “wajah dunia” setiap harinya

Seperti penjelasan Bang Zul bahwa pengiriman mahasiswa ke luar negeri bukan disebabkan kualitas pendidikan yang rendah di dalam negeri dengan tujuan agar anak NTB bisa melihat dunia luar dan bertemu dengan orang dari berbagai penjuru dunia, akan memunculkan rasa kebangsaan generasi muda NTB.

Sementara study di dalam negeri menurutnya hanya bisa memicu munculnya rasa kedaerahan (etnosentrisme).“Jika orang NTB hanya dikirim ke Bandung, Bogor, Jakarta, Yogyakarta dan Malang, yang muncul hanya sifat kedaerahannya,” terangnya

“Tapi sekali dia dikirim ke belahan dunia lain, yang muncul adalah rasa kebangsaan,” katanya melanjutkan. “Jika orang NTB hanya dikirim ke Bandung, Bogor, Jakarta, Yogyakarta dan Malang, yang muncul hanya sifat kedaerahannya,” ucap Bang Zul.

Alasan lain menurut Bang Zul, program beasiswa NTB merupakan bentuk investasi dalam jangka panjang, hanya saja hasil dari program ini tidak langsung dirasakan sekarang, justru akan dipanen pada puluhan tahun yang akan datang.

Bang Zul berharap bahwa puluhan tahun ke depan berbagai jabatan di sektor pemerintahan dan lainnya akan diisi oleh generasi dari NTB.

Maka dari itu  semestinya semua pihak mendukung program beasiswa NTB yang sudah dicanangkan oleh Zulrohmi, jika tidak kita mulai dari sekarang maka tingkat pendidikan masyarakat NTB tetap posisi rendah

Sementara kualitas Pendidikan NTB peringkat ke 33 dari 34 provinsi di indonesia. budaya lieterasi (minta baca) penduduk NTB berada pada peringkat ke 31 dari 34 provinsi. ditambah lagi dengan tingginya angka putus sekolah,

Sedangkan berdasarkan data statistik pendidikan di Provinsi NTB tahun 2019 untuk angka tidak/belum pernah sekolah berdasarkan umur, mulai dari umur 7-12 tahun sebanyak (30,45%), umur 13-15 tahun (11,46%), umur 16-18 tahun (1,6%) umur 19-24 tahun (56,49%). ada sekitar 32.355 anak NTB tidak mengenyam pendidikan menengah pada 2018.***

 

 

 

 

 

 

 

9

 

 

Berita Terkait

Sport Tourism, Bang Zul Branding NTB Menyapa Dunia
Muktamar NW di IKN, Melanjutkan Spirit Perjuangan Maulana Syaikh
Silaturahmi Bang Zul Mengejawantahkan Nilai Ke-Sasak-an
Refleksi Hardiknas : Beasiswa NTB Merajut Impian
Alasan dan Sejarah, Mengapa 1 Mei Diperingati Sebagai Hari Buruh?
Pilkada Arena Tarung Isi ” Gegandek”
Fenomena Cocoklogi di Pilkada Lombok Timur
Bang Zul Dibenci, Bang Zul Dirindukan

Berita Terkait

Senin, 6 Mei 2024 - 07:19 WITA

Sport Tourism, Bang Zul Branding NTB Menyapa Dunia

Minggu, 5 Mei 2024 - 15:03 WITA

Muktamar NW di IKN, Melanjutkan Spirit Perjuangan Maulana Syaikh

Sabtu, 4 Mei 2024 - 19:34 WITA

Silaturahmi Bang Zul Mengejawantahkan Nilai Ke-Sasak-an

Jumat, 3 Mei 2024 - 10:20 WITA

Hardiknas : Beasiswa NTB, Pikiran Besar Doktor Zul

Kamis, 2 Mei 2024 - 10:22 WITA

Refleksi Hardiknas : Beasiswa NTB Merajut Impian

Berita Terbaru

Translate »