CERAKEN.ID- Bupati HM. Sukiman Azmy dan Wakil Bupati H. Rumaksi tepat 4 tahun menakhodai Lombok Timur.
Selama kurun waktu itu banyak hal dan gebrakan yang telah dilakukan oleh Sukiman – Rumaksi untuk memenuhi janji politik seperti yang tertuang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dalam mewujudkan Lombok Timur yang Adil Sejahtera dan Aman (ASA).
Baik itu bidang kesehatan, infrastruktur, pendidikan, sosial, ekonomi dan yang lainnya. Di bidang kesehatan, sejak dilantik Sukiman- Rumaksi berkomitmen membenahi berbagai aspek dalam upaya memberikan layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat Lombok Timur. Baik itu pembenahan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas SDM termasuk juga komitmen untuk mengentaskan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Diantaranya berkaitan dengan upaya menekan kasus stunting dan kasus kematian ibu dan anak (KIA) yang ketika awal Sukiman- Rumaksi menjabat angka kasusnya terbilang sangat tinggi. Buah kerja keras dan ikhtiar itu, pembenahan bidang kesehatan selama 4 tahun pemerintahan Sukiman – Rumaksi telah membuahkan hasil. Itu dibuktikan dengan banyaknya sarana dan prasarana telah dibangun dan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan yang kian memadai.
Hal tersebut menyebabkan layanan kesehatan untuk masyarakat semakin berkualitas baik itu di Puskesmas maupun rumah sakit
Seperti dikutip Ceraken.Id dari Radar Lombok, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, Pathurrahman, mengatakan, di awal kepemimpinan Sukiman- Rumaksi di tahun 2018 lalu, upaya pembangunan dan pembenahan di bidang kesehatan langsung dihadapkan dengan berbagai bencana.
Pertama yaitu bencana gempa yang telah menimbulkan berbagai kerusakan bahkan korban jiwa. Selesai gempa, kembali dihadapkan lagi dengan bencana Covid-19 yang mengharuskan Pemkab Lombok Timur me recofusing anggaran berbagai program prioritas untuk penanganan Covid-19.
Meski demikian, apa yang menjadi komitmen pemerintahan Sukiman- Rumaksi dalam upaya memperbaiki layanan kesehatan tetap diupayakan dijalani. Mulai dari pembangunan Puskesmas dan rumah sakit, pembaharuan dan pembenahan alat- alat medis, maupun peningkatan kualitas SDM.
” Kalau kita berbicara kesehatan, itu jelas arahnya kemana. Yang jelas selama kepemimpinan Sukiman- Rumaksi pelayanan kesehatan kita lebih berkualitas dibandingkan dengan sebelumnya,” sebutnya.
Jika berbicara kualitas layanan kesehatan ujar Pathurrahman, ada tiga faktor utama yang harus diperhatikan.
Pertama, pembenahan kualitas sumber daya manusia, baik itu dari segi jumlah maupun kuantitas.
Kedua yaitu kelengkapan sarana dan prasarana. Baik itu gedung, alat kesehatan termasuk juga peralatan medis lainnya.
Dan ketiga yang paling penting adalah mekanisme dan cara pelayanan yang diberikan ke masyarakat.
” Tiga dimensi itu sangat mempengaruhi kualitas pembangunan pelayanan kesehatan secara umum. Selain itu kita juga di Dinas Kesehatan, akan melihat apa sih yang menjadi masalah kesehatan masyarakat menjadi prioritas untuk kita tangani. Baik itu berkaitan dengan data – data persoalan kesehatan yang ada di Lombok Timur, berikutnya kita juga harus menyesuaikan dengan program dari pusat maupun provinsi,” papar Pathurrahman.
Berkaitan dengan saran dan prasarana kata Pathurrahman, jumlah Puskemas di Lombok Timur terus bertambah. Totalnya yaitu 36 Puskesmas yang tersebar di semua kecamatan.
Begitu pun dengan rumah sakit , selama empat tahun sudah ada tiga rumah sakit yang dibangun. Diantaranya yaitu Rumah Sakit Lombok Timur di Labuhan Haji, Rumah Sakit Tipe D Keruak, Rumah Sakit Ibu dan Anak RSUD dr. Raden Soedjono Selong.
Di tahun ini kembali dibangun rumah sakit Tipe D bertempat di Suela dan tahun 2023 mendatang kembali akan dibangun rumah sakit di Masbagik. Sedangkan untuk rumah sakit RSUD dr. Raden Soedjono di saat kepemimpinan Sukiman- Rumaksi mengalami kenaikan status dari rumah sakit tipe C menjadi tipe B.
” Saran dan prasarana yang telah dibangun itu bagian untuk mendekat dan mempercepat pelayanan ke masyarakat. Rumah sakit yang dibangun supaya bisa mengcover sesuai dengan wilayah tempatnya. Yang masih menjadi kendala kita keterbatasan dokter spesialis. Karena syarat rumah sakit itu harus ada dokter spesialis. Ini menjadi pekerjaan dan kita akan terus berupaya untuk bisa mendatangkan dokter spesialis yang kita tempatkan di rumah sakit yang kita bangun. Terutama rumah sakit Masbagik,” ungkapnya
Pencapaian lainnya adalah keberhasilan menekan angka kasus stunting dan kasus kematian ibu dan anak (KIA) yang menjadi skala prioritas. Selama empat tahun Sukiman-Rumaksi kasus stunting di Lombok Timur mengalami penurunan drastis.
Berdasarkan data Elektronik Pencatatan Laporan Gizi Masyarakat (EPLGM) tahun 2018 lalu kasus stunting Lombok Timur berada di angka 26, 45 persen, tahun 2019 turun menjadi 26,11 persen, tahun 2020 turun menjadi 21,07 persen, 2021 berada di angka 18,13 persen dan 2022 sampai September turun drastis di angka 17, 8 persen.
Bahkan keberhasilan Pemkab Lombok Timur yang telah mampu secara signifikan menekan angka stunting ini mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat.
Begitu pun halnya dengan kasus kematian ibu dan anak yang juga terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
“Menangani stunting kematian ibu dan bayi tidak cukup hanya oleh Dinas Kesehatan, tapi kerjasama semua pihak. Mulai dari kabupaten, kecamatan hingga ke desa. Itulah yang telah kita lakukan selama ini. Dan komitmen kita di Lombok Timur dengan semua pihak sangat kuat,” imbuhnya.
Prestasi yang cukup membanggakan Sukiman- Rumaksi adalah dalam penanganan kasus Covid-19. Ketika itu kasus terkonfirmasi Covid-19 pertama kali muncul di Lombok Timur. Pemkab Lombok Timur bersama instansi terkait bersatu padu melakukan upaya pencegahan, dan penanganan terhadap masyarakat yang terkonfirmasi positif. Lombok Timur menjadi kabupaten terbaik bahkan menjadi contoh penanganan Covid-19 di NTB.
Keberhasilan itu membuat Lotim mendapatkan apresiasi baik itu dari provinsi maupun pemerintah pusat.
” Dengan berbagai capaian itu tapi tak dipungkiri masih ada beberapa kedepan yang perlu kita perbaiki dan benahi berkaitan dengan kesehatan ini. Sehingga kualitas pelayanan kesehatan kedepan akan terus semakin baik,” tutup Pathurrahman.***