Ada Ferdi Sambo di Laga Presean Perang Bintang Mayura

Sabtu, 17 September 2022 - 16:12 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CERAKEN.ID – Ini untuk kali pertama Pepadu pilih tanding Arya Kamandanu alias Haji Rizal asal KLU akan duel melawan penantangnya Bintang Lapangan alias Amaq Farida, pepadu asal Lombok Timur.

Laga Presean Perang bintang Jilid II di Taman Mayura Mataram, minggu sore (18/9) juga bakal diramaikan kehadiran sosok Ferdi Sambo.

Ya, Ferdi Sambo dipastikan bakal ikut meramaikan laga presean yang akan mempertemukan para pepadu dari Bumi Selaparang Lombok Timur dan Kota Mataram.

Ferdi Sambo yang satu ini tak ada hubungannya dengan sosok yang lagi viral di media sosial dalam kasus polisi tembak polisi, melainkan salah seorang pepadu presean asal Lombok Timur.

Baca Juga :  Nostalgia, Suara, dan Jejak Emosi: Menyambut “Tapaq Tilas”, Single Perdana Sanggaita

Menurut panitia penyelenggara Laga Spektakuler Mayura 2022, memang benar ada pepadu bernama Ferdi Sambo yang masuk barisan Pepadu Lombok Timur. “Dia masuk laga partai tambahan sebelum lama utama Arya Kamandanu asal KLU melawan Bintang Lapangan asal Lombok Timur,”katanya seperti dikutip CERAKEN.ID dari MATARAMRADIO.COM, sabtu (17/9).

Adapun rombongan pepadu asal Lombok Timur selain Bintang Lapangan alias Amaq Farida dan Ferdi Sambo, ada juga Slenger, Siluman Bontong Paok dan Bangkok Modena. Mereka akan bertemu dengan pepadu tangguh Kota Mataram seperti Raden Bentar, Raden Kyai Santang, Ijo Rungkang dan Raden Rungkang.

Baca Juga :  Dipsy Do di Soundrenaline 2025: Dari Mataram ke Pusat Hiruk-Pikuk Modernitas

Yudhi Buster memastikan laga perang bintang besok adalah laga spektakuler sepanjang gelar presean di Taman Mayura.” Pokoknya, para penggemar presean akan disuguhkan laga paling seru dan bakalan nyesel tidak nonton,”seluruhnya dan menyebut tiket nonton dibandrol Rp 20 ribu saja.”Kita hadirkan tontonan rakyat dengan tiket masuk ampera lah,”imbuhnya. (E-C/01)

Berita Terkait

Dipsy Do di Soundrenaline 2025: Dari Mataram ke Pusat Hiruk-Pikuk Modernitas
Nostalgia, Suara, dan Jejak Emosi: Menyambut “Tapaq Tilas”, Single Perdana Sanggaita
Ampenan: Kota Tua Dalam Cerita Penulis Dunia
LMND NTB Pilih Dukung ZulUhel, Arif Haryadi Beberkan Visi Pendidikan yang Jadi Harga Mati!
Relawan Sahabat TGB Bima-Dompu: Fokus Menangkan Zul-Uhel, Instruksi TGB Jelas
Dukung Zul-Uhel di Pilgub, KNPI NTB Ingin Program Berkelanjutan untuk Anak Muda
Hendri Satrio: Tradisi Pembangunan NTB Berkelanjutan, Tak Diganti di Tengah Jalan
Indonesia Leaders Talk: Bang Zul, Rocky Gerung, Dahlan Iskan, dan Mardani Ali Sera Diskusikan Kunci Keberhasilan Lee Kuan Yew. Saksikan Malam Ini!

Berita Terkait

Senin, 22 Desember 2025 - 15:50 WITA

Dipsy Do di Soundrenaline 2025: Dari Mataram ke Pusat Hiruk-Pikuk Modernitas

Sabtu, 29 November 2025 - 18:41 WITA

Nostalgia, Suara, dan Jejak Emosi: Menyambut “Tapaq Tilas”, Single Perdana Sanggaita

Sabtu, 31 Mei 2025 - 20:42 WITA

Ampenan: Kota Tua Dalam Cerita Penulis Dunia

Rabu, 13 November 2024 - 11:52 WITA

LMND NTB Pilih Dukung ZulUhel, Arif Haryadi Beberkan Visi Pendidikan yang Jadi Harga Mati!

Minggu, 3 November 2024 - 16:57 WITA

Relawan Sahabat TGB Bima-Dompu: Fokus Menangkan Zul-Uhel, Instruksi TGB Jelas

Berita Terbaru

Apa yang mereka lakukan berangkat dari kesadaran sebagai manusia biasa  (Foto: ist)

AGENDA SOSIAL

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Selasa, 23 Des 2025 - 01:12 WITA

The Last Fruit mengandung metafora yang kuat. Ia terdengar sederhana, tetapi sekaligus menggetarkan (Foto: bp)

TOKOH & INSPIRASI

Buah Terakhir dari Hutan yang Terkoyak

Senin, 22 Des 2025 - 20:32 WITA

Karya-karya Pak Kisid (kanan) hadir sebagai penanda bahwa seni tidak hanya berbicara tentang bentuk dan warna, tetapi juga tentang nilai dan tanggung jawab.(Foto: ist)

TOKOH & INSPIRASI

I Nengah Kisid: Melukis sebagai Jalan Membaca, Mendengar, dan Melakukan

Senin, 22 Des 2025 - 18:32 WITA

Dari Sumbawa, sebuah gagasan sedang dirajut: bahwa masa depan literasi daerah tidak harus gemerlap, tetapi harus berakar (foto: NR)

KEARIFAN LOKAL

Menggagas Perpustakaan Tematik: Jalan Sunyi Literasi dari Tana Samawa

Senin, 22 Des 2025 - 16:54 WITA

Dipsy Do tergolong band baru, lahir dari jam-jam sepulang kerja (Foto: Konser Lombok)

MUSIC & SHOW BIZZ

Dipsy Do di Soundrenaline 2025: Dari Mataram ke Pusat Hiruk-Pikuk Modernitas

Senin, 22 Des 2025 - 15:50 WITA