Batulayar Gelar Pawai Takbiran Tingkat Kecamatan

Selasa, 9 April 2024 - 12:11 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pawai Takbiran yang diadakan di Lombok Barat tahun 2023 lalu.

Pawai Takbiran yang diadakan di Lombok Barat tahun 2023 lalu.

LOMBOK BARAT (ceraken.id)– Kreativitas yang dimiliki oleh Kecamatan Batulayar dalam rangka menyambut dan memeriahkan malam 1 Syawal 1445 Hijriyah patut diacungi jempol. Pasalnya, dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Barat (Lobar), hanya Kecamatan Batulayar yang akan menyelenggarakan Pawai Takbiran tahun ini.

Sedangkan di kecamatan lain, masing-masing desa mengadakan Pawai Takbiran secara mandiri. Camat Batulayar, H. M. Subayin menyebutkan, sebanyak 36 kafilah yang berasal dari masing-masing dusun dan desa sudah mendaftar dan siap meramaikan acara pawai takbiran yang dilaksanakan pertama kali pasca-gempa dan Covid-19 tersebut.

“Jumlah kafilah yang sudah mendaftar untuk meramaikan malam takbiran tahun ini sebanyak 36 kafilah. Pendaftaran sudah diutup oleh panitia pada hari Jumat, 5 April 2024 kemarin,” terang Subayin kepada media, kemarin.

Ia menambahkan, tingginya animo masyarakat dalam mengikuti pawai takbiran itu, terlihat dari banyaknya kafilah yang sudah mendaftar, mulai dari hari pertama sampai dengan hari terakhir pendaftaran.

Baca Juga :  Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

“Masyarakat di Kecamatan Batulayar sangat antusias, terlihat dari banyaknya kafilah yang sudah mendaftar,” terangnya.

Kendati demikian, Subayin mengimbau kepada seluruh kafilah dan masyarakat yang akan menyaksikan acara pawai takbiran tersebut supaya bersama-sama menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).

“Demi suksesnya acara ini, mari kita bersama-sama menjaga situasi Kamtibmas. Dan yang perlu juga, agar kebersihan tetap terjaga. Jangan sampai acara selesai namun menyisakan sampah disepanjang rute,” pesannya.

Untuk diketahui, pawai takbiran tingkat Kecamatan Batulayar ini akan menempuh rute sekitar 3 kilometer. Mulai dari depan Gandrung di dusun Montong Buwuh dan berakhir di kantor Camat Batulayar.

Sementara itu Camat Kediri Iswarta Mahmuluddin, mengatakan bahwa kecamatan Kediri tak mengadakan Pawai Takbiran tahun ini. Namun hampir di semua desa mengadakan secara mandiri. “Desa-desa yang mengadakan,” katanya. Menurutnya, kemungkinan terbesar kegiatan Pawai Takbiran di Desa Gelogor.

Baca Juga :  Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Pihak kecamatan sendiri dalam kegiatan Pawai Takbiran di tingkat desa, bertugas mengawal dan memonitor kegiatan. Pihaknya pun sudah menyampaikan imbauan kepada seluruh kepala desa wilayahnya.

Isi dari imbauan tersebut, dia ntaranya bagi yang melaksanakan Lomba Pawai Taqbiran agar menjaga keamanan dan ketertiban pelaksanaan dengan melibatkan anggota kepolisian setempat (Polsek Kediri). Mengimbau agar warga tidak berlebihan menggunakan petasan/mercon/kembang api guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Agar pelaksanaan pawai tetap pada koridor Syariat Islam, Seluruh panitia dan pihak desa bertanggung jawab penuh atas Kamtibmas di wilayah hukum desa masing-masing. ***

Berita Terkait

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera
Relawan Iron – Edwin Kembali  Salurkan Air Bersih untuk Warga Desa Lenek Daya di Musim Kemarau
Usai Dilantik Jadi Wakil Rakyat, Tubagus Danarki Utama Gelar Acara Santunan Anak Yatim
Hultah Madrasah NBDI, Bukti Nyata NW Menjunjung Tinggi Hak Perempuan
Lebaran Topat Menjaga Ukhuah Melalui Zikir dan Doa
“Hikayat Topat” Memaknai Perayaan Lebaran Topat
Semarakkan Idul Fitri, FORTAL Gelar Aksi Peduli Yatim Piatu
Jelang Lebaran, Terminal Mandalika Mulai Dipadati Pemudik

Berita Terkait

Selasa, 23 Desember 2025 - 01:12 WITA

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Minggu, 6 Oktober 2024 - 20:02 WITA

Relawan Iron – Edwin Kembali  Salurkan Air Bersih untuk Warga Desa Lenek Daya di Musim Kemarau

Jumat, 30 Agustus 2024 - 06:52 WITA

Usai Dilantik Jadi Wakil Rakyat, Tubagus Danarki Utama Gelar Acara Santunan Anak Yatim

Senin, 29 April 2024 - 07:22 WITA

Hultah Madrasah NBDI, Bukti Nyata NW Menjunjung Tinggi Hak Perempuan

Senin, 15 April 2024 - 13:48 WITA

Lebaran Topat Menjaga Ukhuah Melalui Zikir dan Doa

Berita Terbaru

Apa yang mereka lakukan berangkat dari kesadaran sebagai manusia biasa  (Foto: ist)

AGENDA SOSIAL

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Selasa, 23 Des 2025 - 01:12 WITA

The Last Fruit mengandung metafora yang kuat. Ia terdengar sederhana, tetapi sekaligus menggetarkan (Foto: bp)

TOKOH & INSPIRASI

Buah Terakhir dari Hutan yang Terkoyak

Senin, 22 Des 2025 - 20:32 WITA

Karya-karya Pak Kisid (kanan) hadir sebagai penanda bahwa seni tidak hanya berbicara tentang bentuk dan warna, tetapi juga tentang nilai dan tanggung jawab.(Foto: ist)

TOKOH & INSPIRASI

I Nengah Kisid: Melukis sebagai Jalan Membaca, Mendengar, dan Melakukan

Senin, 22 Des 2025 - 18:32 WITA

Dari Sumbawa, sebuah gagasan sedang dirajut: bahwa masa depan literasi daerah tidak harus gemerlap, tetapi harus berakar (foto: NR)

KEARIFAN LOKAL

Menggagas Perpustakaan Tematik: Jalan Sunyi Literasi dari Tana Samawa

Senin, 22 Des 2025 - 16:54 WITA

Dipsy Do tergolong band baru, lahir dari jam-jam sepulang kerja (Foto: Konser Lombok)

MUSIC & SHOW BIZZ

Dipsy Do di Soundrenaline 2025: Dari Mataram ke Pusat Hiruk-Pikuk Modernitas

Senin, 22 Des 2025 - 15:50 WITA