CERAKEN.ID – Meski tak ditemukan kasus gagal ginjal di NTB, tenaga kesehatan, fasilitas tenaga kesehatan (fasyankes), apotek maupun toko obat untuk sementara waktu diminta tidak memberikan obat-obatan dalam bentuk sirup, sampai terdapat hasil investigasi yang dikeluarkan BPOM dan Kemenkes RI.
“Namun demikian jika ada anak-anak yang mengalami gejala khas, yakni adanya penurunan jumlah dan frekuensi buang air kecil (BAK) atau tidak ada urine selama 12 jam, dengan atau tanpa demam, batuk, pilek, diare, mual dan muntah. Maka masyarakat disarankan agar segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Terutama untuk anak usia kurang dari 6 tahun,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. HL. Hamzi Fikri di Mataram, kemarin.
Pihaknya juga mengimbau dalam penggunaan obat, agar masyarakat tidak mengonsumsi obat-obatan sirup secara bebas. Untuk perawatan anak yang sakit, agar lebih mengedepankan tatalaksana non-farmakologis atau tanpa obat. Hamzi mencontohkan, dengan menggunakan kompres air hangat untuk menurunkan demam.“Selain itu, selama masa perawatan agar memastikan kebutuhan cairan anak terus terpenuhi, dan apabila sangat dibutuhkan dapat menggunakan obat selain sediaan sirup seperti tablet, kapsul, dan lainnya. Namun dengan terlebih dahulu berkonsultasi kepada dokter, apoteker atau tenaga kesehatan,” ungkapnya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau ketika menggunakan obat yang terdaftar resmi dengan memperhatikan izin edarnya, dan diperoleh dari sumber yang resmi berizin. Kemudian memperhatikan aturan pakai, dan membaca secara seksama peringatan dalam kemasan obat. “Saat penggunaan obat, dan membuang sisa obat cairan yang sudah terbuka atau disimpan dalam jangka waktu lama,” sambungnya.
Dikatakan, imbauan dikeluarkan terhadap gagal ginjal ini setelah mempertimbangkan keputusan Kementerian Kesehatan RI dan keterangan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI. Dan Dinas Kesehatan Provinsi NTB mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada.
Menurutnya, penyebab gagal ginjal akut misterius ini masih dalam proses penelitian dan penelusuran penyebab pastinya oleh BPOM dan Kemenkes RI. Apakah berasal dari cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol, atau dapat juga karena faktor risiko lainnya.
Namun demikian, Dinas Kesehatan Provinsi NTB mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tetap tenang dan waspada. (E-C/01)