Bulog Lombok Timur Ingatkan Kepala Desa Tak Ubah Data Penerima Bantuan Beras

Minggu, 31 Maret 2024 - 22:18 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyaluran bantuan beras di Lombok Timur.

Penyaluran bantuan beras di Lombok Timur.

LOMBOK TIMUR (ceraken.id)– Penyaluran bantuan pangan beras di Kabupaten Lombok Timur telah masuk fase ketiga per Maret 2024. Bantun tersebut berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Kepala Bulog Lombok Timur, M Syaukani, mengingatkan agar setiap pemerintah desa tidak melakukan permainan data. Misalnya dengan mengubah data penerima CBP di tengah jalan.

Namun pengubahan data hanya bisa dilakukan jika penerima sudah meninggal dunia, penerima menolak menerima bantuan, atau pindah domisili.

“Kalau masalah dobel saat ini sudah tidak ada, karena datanya sudah menggunakan NIK. Jadi tidak bisa diganti begitu saja penerima bantuan ini,” kata Syaukani,

Baca Juga :  Prof. Nuriadi Ajak Masyarakat Memuliakan Guru di Hari Guru Nasional 2025

Diketahui jumlah CBP yang disalurkan Bulog Lombok Timur mencapai 1.600 ton untuk tahap ketiga. Penyaluran tersebut dituntaskan pada 22 Maret 2024 lalu.

Syaukani mengklaim, Lombok Timur menjadi yang tercepat dalam penyalur secara nasional. Bahkan sejak tahap pertama pada Januari lalu.

“Percepatan pendistribusian CBP ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik dengan Pemkab Lotim,” kata Syaukani.

Selain itu, ketersediaan beras juga menjadi faktor paling menentukan. “Stok beras kita alhamdulillah masih cukup banyak dan cukup untuk pendistribusian sampai tiga bulan mendatang,” ucapnya.

Baca Juga :  Prof. Nuriadi Ajak Masyarakat Memuliakan Guru di Hari Guru Nasional 2025

Program itu ditujukan untuk mengentaskan lonjakan harga beras di tengah kemarau panjang. Di mana musim tanam padi sempat tertunda akibat El Nino.

Sebagai informasi, jumlah Penerima Bantuan Pangan (PBP) beras di Lombok Timur meningkat di tahun ini, yaitu dari 151.139 penerima menjadi 155.796 penerima.

Masing-masing penerima akan diberi 10 kilogram beras per bulannya, atau akan digelontorkan 9.347.760 kilogram hingga Juni 2024***

Penulis : CR - 04

Editor : Tim Redaksi

Berita Terkait

Prof. Nuriadi Ajak Masyarakat Memuliakan Guru di Hari Guru Nasional 2025
Festival Bau Nyale 2025: Peresean dan Parade Siu Puteri Mandalika Meriahkan Tradisi di Lombok
Konversi Lahan Pertanian Sebuah Keniscayaan, Ini Gagasan Rohmi Firin untuk Ketahanan Pangan NTB
Banyak Manfaat, UMKM Didorong Berinvestasi atau Nabung Saham
Dana Pemerintah Daerah Mengendap di Bank hingga Rp 180,96 Triliun
Provokasi Dompu Berhasil, Bapanas Tindak Lanjuti Penyesuan HAP Jagung
Bulog Ikut Stabilkan Harga Jagung di Bima – Dompu
Jamur Tiram di Lombok Barat Bangun Ekonomi Warga

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 17:58 WITA

Prof. Nuriadi Ajak Masyarakat Memuliakan Guru di Hari Guru Nasional 2025

Sabtu, 15 Februari 2025 - 17:47 WITA

Festival Bau Nyale 2025: Peresean dan Parade Siu Puteri Mandalika Meriahkan Tradisi di Lombok

Senin, 14 Oktober 2024 - 06:59 WITA

Konversi Lahan Pertanian Sebuah Keniscayaan, Ini Gagasan Rohmi Firin untuk Ketahanan Pangan NTB

Minggu, 28 April 2024 - 15:06 WITA

Banyak Manfaat, UMKM Didorong Berinvestasi atau Nabung Saham

Jumat, 26 April 2024 - 17:38 WITA

Dana Pemerintah Daerah Mengendap di Bank hingga Rp 180,96 Triliun

Berita Terbaru

Apa yang mereka lakukan berangkat dari kesadaran sebagai manusia biasa  (Foto: ist)

AGENDA SOSIAL

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Selasa, 23 Des 2025 - 01:12 WITA

The Last Fruit mengandung metafora yang kuat. Ia terdengar sederhana, tetapi sekaligus menggetarkan (Foto: bp)

TOKOH & INSPIRASI

Buah Terakhir dari Hutan yang Terkoyak

Senin, 22 Des 2025 - 20:32 WITA

Karya-karya Pak Kisid (kanan) hadir sebagai penanda bahwa seni tidak hanya berbicara tentang bentuk dan warna, tetapi juga tentang nilai dan tanggung jawab.(Foto: ist)

TOKOH & INSPIRASI

I Nengah Kisid: Melukis sebagai Jalan Membaca, Mendengar, dan Melakukan

Senin, 22 Des 2025 - 18:32 WITA

Dari Sumbawa, sebuah gagasan sedang dirajut: bahwa masa depan literasi daerah tidak harus gemerlap, tetapi harus berakar (foto: NR)

KEARIFAN LOKAL

Menggagas Perpustakaan Tematik: Jalan Sunyi Literasi dari Tana Samawa

Senin, 22 Des 2025 - 16:54 WITA

Dipsy Do tergolong band baru, lahir dari jam-jam sepulang kerja (Foto: Konser Lombok)

MUSIC & SHOW BIZZ

Dipsy Do di Soundrenaline 2025: Dari Mataram ke Pusat Hiruk-Pikuk Modernitas

Senin, 22 Des 2025 - 15:50 WITA