Desa Darmasari Berinovasi: Pupuk Organik Karya Mahasiswa KKN UNRAM, Solusi Cerdas untuk Masa Depan Pertanian

Selasa, 20 Agustus 2024 - 15:56 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

CERAKEN.ID – Desa Darmasari, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, baru-baru ini menjadi sorotan berkat inovasi cerdas yang digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (UNRAM).

Laporan : M. Faqih Siddiq, Ketua KKN Unram PMD Desa Darmasari Sikur Lombok Timur

Mahasiswa ini berhasil mengubah limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik padat berkualitas tinggi, yang diyakini akan membawa dampak positif bagi masa depan pertanian di desa tersebut.

Selama empat hari berturut-turut, dari tanggal 18 hingga 21 Juli 2024, mahasiswa KKN UNRAM bekerja keras memberdayakan masyarakat Desa Darmasari melalui penyuluhan dan praktik langsung pembuatan pupuk organik.

Upaya ini tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang berisiko terhadap lingkungan.

Pupuk Organik: Solusi Berkelanjutan bagi Pertanian Desa Darmasari

Pupuk organik yang diproduksi dari limbah kotoran ternak memiliki berbagai keunggulan dibandingkan pupuk kimia.

Pupuk ini tidak hanya memperbaiki struktur tanah, tetapi juga mengandung nutrisi esensial yang dibutuhkan oleh tanaman.

Dengan menggunakan pupuk organik, petani di Desa Darmasari dapat mengurangi biaya produksi sekaligus meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.

“Saya merasa sangat terbantu dengan adanya pupuk organik ini,” ungkap salah satu petani setempat. “Tanaman menjadi lebih subur, dan hasil panen pun meningkat signifikan. Ini adalah langkah besar bagi kami dalam meningkatkan kualitas pertanian di desa ini.”

Kolaborasi dengan Dinas Pertanian: Kunci Sukses Program KKN UNRAM

Baca Juga :  Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025: Meneguhkan Inklusi, Merayakan Kesetaraan

Keberhasilan program pembuatan pupuk organik di Desa Darmasari tidak lepas dari dukungan dan kolaborasi dengan Dinas UPT PP Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur.

Amri Qostalani, S.TP, dari dinas terkait turut memberikan pelatihan kepada para petani setempat. Pelatihan ini mencakup pemahaman mendalam tentang pentingnya pupuk organik dan langkah-langkah praktis untuk membuatnya.

Silvana, mahasiswa yang bertanggung jawab atas program ini, menyatakan bahwa kegiatan tersebut diharapkan menjadi contoh yang bisa ditiru oleh desa-desa lain.

“Kami berharap program ini dapat berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Lombok Timur. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal, kita bisa menciptakan pertanian yang lebih mandiri dan ramah lingkungan,” katanya.

Dampak Positif Pupuk Organik terhadap Pertanian

Penggunaan pupuk organik tidak hanya membawa manfaat langsung bagi pertanian, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

Pupuk organik dikenal mampu meningkatkan kualitas tanah secara berkelanjutan, memperbaiki kandungan hara, dan meningkatkan kapasitas tanah untuk menyimpan air.

Hal ini sangat penting, terutama di daerah yang sering mengalami masalah degradasi tanah akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.

Lebih dari itu, pupuk organik juga membantu mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh residu pupuk kimia yang sering mencemari air tanah dan sungai.

Dengan demikian, langkah yang diambil oleh mahasiswa KKN UNRAM dan masyarakat Desa Darmasari ini tidak hanya bermanfaat bagi pertanian lokal, tetapi juga mendukung upaya global untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Baca Juga :  Festival Teater Indonesia 2025 Digelar Perdana: 20 Kelompok Teater Tampil di Medan, Palu, Mataram, dan Jakarta

Menuju Pertanian Mandiri dan Berkelanjutan

Program pembuatan pupuk organik ini merupakan salah satu langkah konkret menuju pertanian yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Dengan menggunakan bahan baku lokal seperti limbah kotoran ternak, Desa Darmasari mampu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal dan berbahaya.

Ini juga berarti bahwa desa tersebut tidak lagi sepenuhnya bergantung pada pasokan pupuk dari luar, yang sering kali mengalami fluktuasi harga dan ketersediaan.

“Dengan adanya pupuk organik ini, kami merasa lebih mandiri,” kata salah seorang petani muda dari Desa Darmasari. “Kami tidak perlu lagi khawatir tentang harga pupuk yang terus naik.

Selain itu, kami juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.”

Tantangan dan Harapan untuk Masa Depan

Meskipun program ini telah menunjukkan hasil yang positif, masih banyak tantangan yang harus dihadapi.

Salah satunya adalah meningkatkan kesadaran dan partisipasi seluruh petani di Desa Darmasari agar mereka mau beralih ke pupuk organik secara menyeluruh.

Selain itu, diperlukan juga dukungan yang lebih luas dari pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya untuk memastikan keberlanjutan program ini.

Namun, dengan semangat dan kerja keras yang telah ditunjukkan oleh mahasiswa KKN UNRAM dan masyarakat Desa Darmasari, harapan untuk mewujudkan pertanian yang lebih berkelanjutan di Lombok Timur semakin nyata. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa.***

Penulis : M Zamzami Sangga Firdaus

Editor : Editor Ceraken

Berita Terkait

HUT ke-67 NTB: Refleksi Pembangunan dan Optimisme Menuju Lompatan Baru
Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025: Meneguhkan Inklusi, Merayakan Kesetaraan
Silaturahmi Purna Pegadaian dan Denyut Transformasi Digital TRING!
Festival Teater Indonesia 2025 Digelar Perdana: 20 Kelompok Teater Tampil di Medan, Palu, Mataram, dan Jakarta
Gubernur Bali, NTB, NTT Kukuhkan Kerja Sama Regional Sunda Kecil, Fokus Pariwisata hingga Ekspor
BPS NTB Gelar Webinar Nasional Bahas Inklusivitas Ekonomi dan Peluang Kerja
SEMINAR NASIONAL Probabilitas Menuju Indonesia Emas 2045: Optimalisasi Praktik Ketatanegaraan Melalui Revitalisasi Politik Hukum Berintegritas Sebagai Pilar Penguatan Demokrasi”
Berhutang Rp290 Miliar, PDIP Tolak Raperda Sub Kegiatan Tahun Jamak oleh Pemkab Lombok Timur

Berita Terkait

Jumat, 19 Desember 2025 - 10:45 WITA

HUT ke-67 NTB: Refleksi Pembangunan dan Optimisme Menuju Lompatan Baru

Jumat, 19 Desember 2025 - 09:33 WITA

Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025: Meneguhkan Inklusi, Merayakan Kesetaraan

Rabu, 17 Desember 2025 - 16:01 WITA

Silaturahmi Purna Pegadaian dan Denyut Transformasi Digital TRING!

Kamis, 27 November 2025 - 19:58 WITA

Festival Teater Indonesia 2025 Digelar Perdana: 20 Kelompok Teater Tampil di Medan, Palu, Mataram, dan Jakarta

Rabu, 26 November 2025 - 10:38 WITA

Gubernur Bali, NTB, NTT Kukuhkan Kerja Sama Regional Sunda Kecil, Fokus Pariwisata hingga Ekspor

Berita Terbaru

Apa yang mereka lakukan berangkat dari kesadaran sebagai manusia biasa  (Foto: ist)

AGENDA SOSIAL

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Selasa, 23 Des 2025 - 01:12 WITA

The Last Fruit mengandung metafora yang kuat. Ia terdengar sederhana, tetapi sekaligus menggetarkan (Foto: bp)

TOKOH & INSPIRASI

Buah Terakhir dari Hutan yang Terkoyak

Senin, 22 Des 2025 - 20:32 WITA

Karya-karya Pak Kisid (kanan) hadir sebagai penanda bahwa seni tidak hanya berbicara tentang bentuk dan warna, tetapi juga tentang nilai dan tanggung jawab.(Foto: ist)

TOKOH & INSPIRASI

I Nengah Kisid: Melukis sebagai Jalan Membaca, Mendengar, dan Melakukan

Senin, 22 Des 2025 - 18:32 WITA

Dari Sumbawa, sebuah gagasan sedang dirajut: bahwa masa depan literasi daerah tidak harus gemerlap, tetapi harus berakar (foto: NR)

KEARIFAN LOKAL

Menggagas Perpustakaan Tematik: Jalan Sunyi Literasi dari Tana Samawa

Senin, 22 Des 2025 - 16:54 WITA

Dipsy Do tergolong band baru, lahir dari jam-jam sepulang kerja (Foto: Konser Lombok)

MUSIC & SHOW BIZZ

Dipsy Do di Soundrenaline 2025: Dari Mataram ke Pusat Hiruk-Pikuk Modernitas

Senin, 22 Des 2025 - 15:50 WITA