MATARAM(ceraken.id)- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah melakukan berbagai langkah strategis untuk menekan harga kebutuhan pangan jelang perayaan Idul Fitri 1445 Hijriyah. Salah satu tindakan yang dianggap efektif adalah operasi pasar.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, pihaknya telah menggelar lebih dari 35 kali operasi pasar murah. Angka ini tidak termasuk kegiatan serupa yang dilakukan oleh dinas perdagangan di tingkat kabupaten/kota.
“Hanya dengan operasi pasar murah kita bisa tekan harga ini, salah satunya untuk beras,” katanya, Jum’at (5/4/2024).
Nelly menjelaskan bahwa operasi pasar ini dilakukan dengan kerjasama bersama distributor kebutuhan pokok. Sebagian besar operasi pasar dilaksanakan pada bulan Ramadan, khususnya untuk komoditas beras, demi menjaga stabilitas harga di tengah lonjakan permintaan dari masyarakat.
Operasi pasar murah tidak hanya dilakukan oleh dinas perdagangan, tetapi juga melibatkan berbagai pihak seperti Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Bank Indonesia, dan Badan Urusan Logistik (Bulog) wilayah NTB. Evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa harga kebutuhan pangan masih tetap stabil, bahkan beberapa komoditas mengalami penurunan harga.
Sebagai contoh, harga beras mulai mengalami penurunan dan harga cabai turun dari 60 ribu menjadi 40 ribu rupiah per kilogram. Namun, Nelly juga mengakui bahwa ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti telur ayam.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat NTB, terutama dalam menjaga daya beli mereka di tengah pandemi dan menyambut perayaan Idul Fitri dengan lebih sejahtera.***
Penulis : CR - 04
Editor : Tim Redaksi