Jelang Lebaran Harga Daging Sapi Naik di Mataram

Senin, 8 April 2024 - 21:55 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pedagang daging sapi di Pasar Kebon Roek ramai didatangi pembeli.

Pedagang daging sapi di Pasar Kebon Roek ramai didatangi pembeli.

MATARAM (ceraken.id) – Menjelang Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah harga daging sapi lokal meroket, permintaan meningkat salah satu faktor pemicu kenaikan harga di sejumlah pasar tradisional.

“Harga daging sapi lokal tembus di harga Rp.140 ribu di Pasar Kebon Roek, tapi tetap kita beli karena untuk kebutuhan Hari Raya Idul Fitri,” ungkap Titin Eka Purwati, salah seorang warga yang ditemui RRI saat membeli daging sapi lokal, Senin (8/4/2024).

Kenaikan harga daging sapi lokal di pasar tradisional tidak menurunkan daya beli masyarakat,mengingat keinginan warga untuk memberikan sajian istimewa di hari lebaran membuat sejumlah pedagang daging sapi ramai pembeli.

Baca Juga :  Prof. Nuriadi Ajak Masyarakat Memuliakan Guru di Hari Guru Nasional 2025

“Alhamdulillah meski harganya naik tapi banyak yang beli dari pagi bahkan habis cepat,” ungkap Marjanah, pedagang daging sapi di Pasar Kebon Roek.

Untuk daging sapi lokal, kata Marjanah, yang banyak menjadi incaran adalah daging kelas satu atau bagian khas dalam yang harganya mencapai Rp.140 ribu, kemudian untuk harga daging sapi kelas 2 berkisar antara Rp.120 ribu – Rp110 ribu.

“Banyak yang beli bagian lulur atau khas dalam karena teksturnya lembut dan cepat matang jadi bisa di olah untuk beragam menu masakan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Barang Kebutuhan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida menerangkan, setiap menjelang Lebaran daging sapi lokal diakuinnya cenderung mengalami kenaikan harga.

Baca Juga :  Prof. Nuriadi Ajak Masyarakat Memuliakan Guru di Hari Guru Nasional 2025

“Kenaikan tidak terlalu signifikan dari Rp 125.000 per kilogram menjadi Rp 140.000 per kilogram. Paling naiknya, hanya 5-10 persen,”jelasnya.

Kenaikan harga daging sapi dipicu tingginya permintaan. Akan tetapi, ia mengingatkan masyarakat supaya tidak terlalu panik karena stok daging sapi lokal melimpah. Peternak sapi dari Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa, terus memasok kebutuhan masyarakat.

“Kami pastikan semua stok termasuk daging sapi lokal tetap melimpah jadi masyarakat tetap membeli sesuai kebutuhan saja,” pungkas Sri wahyunida.***

 

 

Penulis : CR - 04

Editor : Tim Redaksi

Berita Terkait

Prof. Nuriadi Ajak Masyarakat Memuliakan Guru di Hari Guru Nasional 2025
Festival Bau Nyale 2025: Peresean dan Parade Siu Puteri Mandalika Meriahkan Tradisi di Lombok
Konversi Lahan Pertanian Sebuah Keniscayaan, Ini Gagasan Rohmi Firin untuk Ketahanan Pangan NTB
Banyak Manfaat, UMKM Didorong Berinvestasi atau Nabung Saham
Dana Pemerintah Daerah Mengendap di Bank hingga Rp 180,96 Triliun
Provokasi Dompu Berhasil, Bapanas Tindak Lanjuti Penyesuan HAP Jagung
Bulog Ikut Stabilkan Harga Jagung di Bima – Dompu
Jamur Tiram di Lombok Barat Bangun Ekonomi Warga

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 17:58 WITA

Prof. Nuriadi Ajak Masyarakat Memuliakan Guru di Hari Guru Nasional 2025

Sabtu, 15 Februari 2025 - 17:47 WITA

Festival Bau Nyale 2025: Peresean dan Parade Siu Puteri Mandalika Meriahkan Tradisi di Lombok

Senin, 14 Oktober 2024 - 06:59 WITA

Konversi Lahan Pertanian Sebuah Keniscayaan, Ini Gagasan Rohmi Firin untuk Ketahanan Pangan NTB

Minggu, 28 April 2024 - 15:06 WITA

Banyak Manfaat, UMKM Didorong Berinvestasi atau Nabung Saham

Jumat, 26 April 2024 - 17:38 WITA

Dana Pemerintah Daerah Mengendap di Bank hingga Rp 180,96 Triliun

Berita Terbaru

Apa yang mereka lakukan berangkat dari kesadaran sebagai manusia biasa  (Foto: ist)

AGENDA SOSIAL

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Selasa, 23 Des 2025 - 01:12 WITA

The Last Fruit mengandung metafora yang kuat. Ia terdengar sederhana, tetapi sekaligus menggetarkan (Foto: bp)

TOKOH & INSPIRASI

Buah Terakhir dari Hutan yang Terkoyak

Senin, 22 Des 2025 - 20:32 WITA

Karya-karya Pak Kisid (kanan) hadir sebagai penanda bahwa seni tidak hanya berbicara tentang bentuk dan warna, tetapi juga tentang nilai dan tanggung jawab.(Foto: ist)

TOKOH & INSPIRASI

I Nengah Kisid: Melukis sebagai Jalan Membaca, Mendengar, dan Melakukan

Senin, 22 Des 2025 - 18:32 WITA

Dari Sumbawa, sebuah gagasan sedang dirajut: bahwa masa depan literasi daerah tidak harus gemerlap, tetapi harus berakar (foto: NR)

KEARIFAN LOKAL

Menggagas Perpustakaan Tematik: Jalan Sunyi Literasi dari Tana Samawa

Senin, 22 Des 2025 - 16:54 WITA

Dipsy Do tergolong band baru, lahir dari jam-jam sepulang kerja (Foto: Konser Lombok)

MUSIC & SHOW BIZZ

Dipsy Do di Soundrenaline 2025: Dari Mataram ke Pusat Hiruk-Pikuk Modernitas

Senin, 22 Des 2025 - 15:50 WITA