Kejelian Diperlukan untuk Menghindari Penipuan Uang Palsu Selama Bulan Suci Ramadan

Senin, 1 April 2024 - 15:29 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MATARAM (ceraken.id)- Menjelang perayaan Idul Fitri tahun ini, tingkat kehati-hatian dalam bertransaksi menjadi sangat penting bagi masyarakat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas jual beli dan transaksi keuangan yang berpotensi dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk menyebarkan uang palsu.

TGH. Mahalli Fikri, Ketua Komisi III Bidang Keuangan dan Perbankan DPRD NTB, menggarisbawahi bahwa riwayat peredaran uang palsu selalu meningkat jelang hari-hari besar keagamaan. “Sebab masyarakat membutuhkan uang tunai lebih banyak, maka peredaran uang palsu pun semakin meningkat,” ujarnya pada Senin (1/4/2024).

Baca Juga :  PAHAM DADE *)

Meskipun, menurutnya, wilayah tersebut belum mengalami kasus peredaran uang palsu yang signifikan, kehati-hatian tetap menjadi kunci. Ia menegaskan pentingnya langkah-langkah preventif bersama untuk menghindari penipuan semacam ini.

Sebagai seorang tokoh agama, TGH. Mahalli Fikri juga menekankan dalam ceramahnya kepada masyarakat agar berhati-hati dengan uang palsu.

“Mengedarkan uang palsu bukan hanya berdampak hukum, namun juga bertentangan dengan ajaran agama. Seseorang yang melakukan hal tersebut, bahkan selama bulan Ramadan, tidak akan diterima puasanya,” tambahnya.

Baca Juga :  PARADIFF 2025: Ketika Perbedaan Menjadi Panggung Keindahan

Menurutnya, kekhawatiran bukan hanya terbatas pada politik uang di periode pemilihan umum, tetapi juga pada kebutuhan finansial yang meningkat selama hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri.

“Maka, tetaplah waspada terhadap kemungkinan peredaran uang palsu. Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengambil langkah preventif dan meningkatkan kesadaran akan risiko ini,” pungkasnya.***

Penulis : CR - 04

Editor : Tim Redaksi

Berita Terkait

PARADIFF 2025: Ketika Perbedaan Menjadi Panggung Keindahan
Lebih dari Sekadar Pemilihan: UNRAM dan Taruhan Kepemimpinan untuk Kampus Berdampak
Pengentasan Kemiskinan sebagai Poros Pembangunan
PAHAM DADE *)
Tailing dan Penyakit Minamata    
Program SULTan Berhasil Kendalikan Inflasi Lotim Maret 2024
Cek 5 Hal Ini Agar Rumah Aman Selama Mudik Lebaran
Sejarah Inflasi :”Dari Babilonia hingga Romawi” 

Berita Terkait

Minggu, 21 Desember 2025 - 20:36 WITA

PARADIFF 2025: Ketika Perbedaan Menjadi Panggung Keindahan

Jumat, 19 Desember 2025 - 15:00 WITA

Lebih dari Sekadar Pemilihan: UNRAM dan Taruhan Kepemimpinan untuk Kampus Berdampak

Kamis, 18 Desember 2025 - 09:11 WITA

Pengentasan Kemiskinan sebagai Poros Pembangunan

Senin, 8 Desember 2025 - 10:18 WITA

PAHAM DADE *)

Sabtu, 4 Mei 2024 - 15:50 WITA

Tailing dan Penyakit Minamata    

Berita Terbaru

Apa yang mereka lakukan berangkat dari kesadaran sebagai manusia biasa  (Foto: ist)

AGENDA SOSIAL

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Selasa, 23 Des 2025 - 01:12 WITA

The Last Fruit mengandung metafora yang kuat. Ia terdengar sederhana, tetapi sekaligus menggetarkan (Foto: bp)

TOKOH & INSPIRASI

Buah Terakhir dari Hutan yang Terkoyak

Senin, 22 Des 2025 - 20:32 WITA

Karya-karya Pak Kisid (kanan) hadir sebagai penanda bahwa seni tidak hanya berbicara tentang bentuk dan warna, tetapi juga tentang nilai dan tanggung jawab.(Foto: ist)

TOKOH & INSPIRASI

I Nengah Kisid: Melukis sebagai Jalan Membaca, Mendengar, dan Melakukan

Senin, 22 Des 2025 - 18:32 WITA

Dari Sumbawa, sebuah gagasan sedang dirajut: bahwa masa depan literasi daerah tidak harus gemerlap, tetapi harus berakar (foto: NR)

KEARIFAN LOKAL

Menggagas Perpustakaan Tematik: Jalan Sunyi Literasi dari Tana Samawa

Senin, 22 Des 2025 - 16:54 WITA

Dipsy Do tergolong band baru, lahir dari jam-jam sepulang kerja (Foto: Konser Lombok)

MUSIC & SHOW BIZZ

Dipsy Do di Soundrenaline 2025: Dari Mataram ke Pusat Hiruk-Pikuk Modernitas

Senin, 22 Des 2025 - 15:50 WITA