Lebaran Topat Menjaga Ukhuah Melalui Zikir dan Doa

Senin, 15 April 2024 - 13:48 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gerbang selamat datang di Pantai Duduk, Kecamatan Batu Layar

Gerbang selamat datang di Pantai Duduk, Kecamatan Batu Layar

MATARAM (ceraken.id)- Setiap daerah memiliki tradisi unik dalam memaknai bulan Syawal atau Idul Fitri. Termasuk masyarakat di Kota Mataram, dan Kabupaten Lombok Barat. Salah satu tradisi unik di Mataram dan Lombok Barat di momen Syawal adalah Lebaran Topat.

Lebaran Topat tahun ini dipusatkan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat di Pantai Tanjung Bias, Desa Senteluk, Kecamatan Batu Layar. Kepastian itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat kepada sejumlah wartawan beberapa hari lalu. Artinya, setelah merayakan Lebaran seperti umat Islam lainnya, tanggal 17 April 2024, masyarakat-yang tinggal di Lombok Barat dan Mataram merayakan Lebaran kedua.

Lebaran Topat kita ketahui bahkan lebih ramai dibandingkan Lebaran di hari salat Idul Fitri. Pernah sekali seorang istri suku Jawa merasakan langsung perayaan Lebaran Topat di Lombok Barat. Saat itu, Lebaran tahun 2012. Sebagaimana masyarakat lainnya, ibu tersebut ingin mengunjungi pantai di Senggigi, Batu Layar dengan mengendarai sepeda motor. Namun di luar dugaan, jalan sungguh macet.

Baca Juga :  Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Sepeda motor yang dikendarai sulit bergerak hingga berjam-jam. Begitu padatnya dan ramainya warga Lombok Barat dan Mataram merayakan Lebaran Topat. Saking lamanya, ibu tersebut memutuskan untuk putar arah atau kembali ke rumah dengan meminta bantuan polisi lalu-lintas. Sungguh menarik Lebaran Topat sehingga bisa mengumpulkan warga, makan-makan, dan foto-foto.

Kebiasaan utama warga di tradisi Lebaran Topat adalah menziarahi makam keluarga dan makam wali. Kebiasaan itu kemudian menjadi tradisi yang berkembang pada saat momentum Idul Fitri di Pulau Lombok. Tradisi ziarah makam berlangsung di Mataram dan Lombok Barat di makam-makam wali penyebar Agama Islam yang tersebar di hampir semua kecamatan.

Rektor Institut Agama Islam Qamarul Huda Lombok Tengah Dr. M. Ahyar Fadly kepada RRI Mataram mengatakan, Lebaran Topat sebenarnya milik mereka yang menjalankan Puasa Syawal mulai 2 – 6 Syawal 1445 Hijriah. Puasa kemudian dilanjutkan Lebaran Topat dengan Salat Subuh berjamaah, zikir, dan doa. Baru kemudian berangkat ziarah ke makam-makam wali.

Baca Juga :  Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Pelaksanaan ziarah dimulai pagi sampai siang. Kemudian diteruskan dengan pelesiran atau bergembira di objek wisata.

Ahyar menyatakan, sedikitnya ada tiga lokasi yang sering dikunjungi warga saat Lebaran Topat di Lombok Barat seperti Taman Narmada (Kecamatan Narmada), Pantai Senggigi (Batu Layar). dan Pantai-pantai di Kecamatan Sekotong (Lombok Barat bagian Selatan). Ketiganya menjadi lokasi renang warga dari berbagai tempat.

Sedangkan untuk makna upaya menjaga ukhuah juga berlaku di Lebaran Topat dengan menggelar zikir dan doa serta mengundang tuan guru, ustaz, untuk berdoa bersama. Sehingga bergantian pula warga menuju masjid membawa makanan lezat untuk dikonsumsi jamaah zikir dan doa di masjid, musala, dan langgar.

Kepala Lingkungan Perumahan Pemda Lombok Barat Selatan Fathurrahman, Minggu (14/4/2024) menyatakan, zikir dan doa juga berlangsung di Musala Darul Muhajirin Perumahan Pemda Lombok Barat, Gerung, Lombok Barat.***

 

 

Berita Terkait

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera
Relawan Iron – Edwin Kembali  Salurkan Air Bersih untuk Warga Desa Lenek Daya di Musim Kemarau
Usai Dilantik Jadi Wakil Rakyat, Tubagus Danarki Utama Gelar Acara Santunan Anak Yatim
Hultah Madrasah NBDI, Bukti Nyata NW Menjunjung Tinggi Hak Perempuan
“Hikayat Topat” Memaknai Perayaan Lebaran Topat
Semarakkan Idul Fitri, FORTAL Gelar Aksi Peduli Yatim Piatu
Batulayar Gelar Pawai Takbiran Tingkat Kecamatan
Jelang Lebaran, Terminal Mandalika Mulai Dipadati Pemudik

Berita Terkait

Selasa, 23 Desember 2025 - 01:12 WITA

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Minggu, 6 Oktober 2024 - 20:02 WITA

Relawan Iron – Edwin Kembali  Salurkan Air Bersih untuk Warga Desa Lenek Daya di Musim Kemarau

Jumat, 30 Agustus 2024 - 06:52 WITA

Usai Dilantik Jadi Wakil Rakyat, Tubagus Danarki Utama Gelar Acara Santunan Anak Yatim

Senin, 29 April 2024 - 07:22 WITA

Hultah Madrasah NBDI, Bukti Nyata NW Menjunjung Tinggi Hak Perempuan

Senin, 15 April 2024 - 13:48 WITA

Lebaran Topat Menjaga Ukhuah Melalui Zikir dan Doa

Berita Terbaru

Apa yang mereka lakukan berangkat dari kesadaran sebagai manusia biasa  (Foto: ist)

AGENDA SOSIAL

Seni sebagai Kesaksian Zaman: Solidaritas dari Mataram untuk Sumatera

Selasa, 23 Des 2025 - 01:12 WITA

The Last Fruit mengandung metafora yang kuat. Ia terdengar sederhana, tetapi sekaligus menggetarkan (Foto: bp)

TOKOH & INSPIRASI

Buah Terakhir dari Hutan yang Terkoyak

Senin, 22 Des 2025 - 20:32 WITA

Karya-karya Pak Kisid (kanan) hadir sebagai penanda bahwa seni tidak hanya berbicara tentang bentuk dan warna, tetapi juga tentang nilai dan tanggung jawab.(Foto: ist)

TOKOH & INSPIRASI

I Nengah Kisid: Melukis sebagai Jalan Membaca, Mendengar, dan Melakukan

Senin, 22 Des 2025 - 18:32 WITA

Dari Sumbawa, sebuah gagasan sedang dirajut: bahwa masa depan literasi daerah tidak harus gemerlap, tetapi harus berakar (foto: NR)

KEARIFAN LOKAL

Menggagas Perpustakaan Tematik: Jalan Sunyi Literasi dari Tana Samawa

Senin, 22 Des 2025 - 16:54 WITA

Dipsy Do tergolong band baru, lahir dari jam-jam sepulang kerja (Foto: Konser Lombok)

MUSIC & SHOW BIZZ

Dipsy Do di Soundrenaline 2025: Dari Mataram ke Pusat Hiruk-Pikuk Modernitas

Senin, 22 Des 2025 - 15:50 WITA