MATARAM (ceraken.id)- Setiap daerah memiliki tradisi unik dalam memaknai bulan Syawal atau Idul Fitri. Termasuk masyarakat di Kota Mataram, dan Kabupaten Lombok Barat. Salah satu tradisi unik di Mataram dan Lombok Barat di momen Syawal adalah Lebaran Topat.
Lebaran Topat tahun ini dipusatkan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat di Pantai Tanjung Bias, Desa Senteluk, Kecamatan Batu Layar. Kepastian itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat kepada sejumlah wartawan beberapa hari lalu. Artinya, setelah merayakan Lebaran seperti umat Islam lainnya, tanggal 17 April 2024, masyarakat-yang tinggal di Lombok Barat dan Mataram merayakan Lebaran kedua.
Lebaran Topat kita ketahui bahkan lebih ramai dibandingkan Lebaran di hari salat Idul Fitri. Pernah sekali seorang istri suku Jawa merasakan langsung perayaan Lebaran Topat di Lombok Barat. Saat itu, Lebaran tahun 2012. Sebagaimana masyarakat lainnya, ibu tersebut ingin mengunjungi pantai di Senggigi, Batu Layar dengan mengendarai sepeda motor. Namun di luar dugaan, jalan sungguh macet.
Sepeda motor yang dikendarai sulit bergerak hingga berjam-jam. Begitu padatnya dan ramainya warga Lombok Barat dan Mataram merayakan Lebaran Topat. Saking lamanya, ibu tersebut memutuskan untuk putar arah atau kembali ke rumah dengan meminta bantuan polisi lalu-lintas. Sungguh menarik Lebaran Topat sehingga bisa mengumpulkan warga, makan-makan, dan foto-foto.
Kebiasaan utama warga di tradisi Lebaran Topat adalah menziarahi makam keluarga dan makam wali. Kebiasaan itu kemudian menjadi tradisi yang berkembang pada saat momentum Idul Fitri di Pulau Lombok. Tradisi ziarah makam berlangsung di Mataram dan Lombok Barat di makam-makam wali penyebar Agama Islam yang tersebar di hampir semua kecamatan.
Rektor Institut Agama Islam Qamarul Huda Lombok Tengah Dr. M. Ahyar Fadly kepada RRI Mataram mengatakan, Lebaran Topat sebenarnya milik mereka yang menjalankan Puasa Syawal mulai 2 – 6 Syawal 1445 Hijriah. Puasa kemudian dilanjutkan Lebaran Topat dengan Salat Subuh berjamaah, zikir, dan doa. Baru kemudian berangkat ziarah ke makam-makam wali.
Pelaksanaan ziarah dimulai pagi sampai siang. Kemudian diteruskan dengan pelesiran atau bergembira di objek wisata.
Ahyar menyatakan, sedikitnya ada tiga lokasi yang sering dikunjungi warga saat Lebaran Topat di Lombok Barat seperti Taman Narmada (Kecamatan Narmada), Pantai Senggigi (Batu Layar). dan Pantai-pantai di Kecamatan Sekotong (Lombok Barat bagian Selatan). Ketiganya menjadi lokasi renang warga dari berbagai tempat.
Sedangkan untuk makna upaya menjaga ukhuah juga berlaku di Lebaran Topat dengan menggelar zikir dan doa serta mengundang tuan guru, ustaz, untuk berdoa bersama. Sehingga bergantian pula warga menuju masjid membawa makanan lezat untuk dikonsumsi jamaah zikir dan doa di masjid, musala, dan langgar.
Kepala Lingkungan Perumahan Pemda Lombok Barat Selatan Fathurrahman, Minggu (14/4/2024) menyatakan, zikir dan doa juga berlangsung di Musala Darul Muhajirin Perumahan Pemda Lombok Barat, Gerung, Lombok Barat.***