Maret 2024 NTB Inflasi 3,63 Persen

- Pewarta

Senin, 1 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala BPS NTB Drs. Wahyudin M.M.

Kepala BPS NTB Drs. Wahyudin M.M.

MATARAM (ceraken.id)- Perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan kabupaten/kota IHK di Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Maret 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 3,63 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,00 pada Maret 2023 menjadi 106,74 pada Maret 2024. Tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,87 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 0,99 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Drs. Wahyudin M.M menyebutkan, pada Maret 2024, tingkat inflasi y-on-y Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 3,63 persen dan

tingkat inflasi y-to-d sebesar 0,99 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pada Maret 2024, seluruh wilayah IHK di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berjumlah 3 kabupaten/kota mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kab. Sumbawa sebesar 4,06 persen dengan IHK sebesar 107,64 dan terendah terjadi di Kota Bima sebesar 3,10 persen dengan IHK sebesar 105,74,” katanya, Senin (1/4/2024).

Ia menjelaskan, Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,82 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,21 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,20 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,14 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,67 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,25 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,18 persen; kelompok transportasi sebesar 1,06 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,70 persen; dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,69 persen.

“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,70 persen,” ujarnya.

Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Provinsi Nusa Tenggara Barat bulan Maret 2024 sebesar 0,87 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) di bulan Maret 2024 sebesar 0,99 persen.***

Penulis : CR - 04

Editor : Tim Redaksi

Berita Terkait

Banyak Manfaat, UMKM Didorong Berinvestasi atau Nabung Saham
Dana Pemerintah Daerah Mengendap di Bank hingga Rp 180,96 Triliun
Provokasi Dompu Berhasil, Bapanas Tindak Lanjuti Penyesuan HAP Jagung
Bulog Ikut Stabilkan Harga Jagung di Bima – Dompu
Jamur Tiram di Lombok Barat Bangun Ekonomi Warga
Ulah Curang Driver Amada Di Duga Penyebab Naiknya Harga Gas
Tenun Lombok Antara Komoditas dan Identitas
Warga Minta Tidak Ada Kenaikan Harga Saat Lebaran Topat

Berita Terkait

Minggu, 28 April 2024 - 15:06 WITA

Banyak Manfaat, UMKM Didorong Berinvestasi atau Nabung Saham

Jumat, 26 April 2024 - 17:38 WITA

Dana Pemerintah Daerah Mengendap di Bank hingga Rp 180,96 Triliun

Kamis, 25 April 2024 - 14:59 WITA

Provokasi Dompu Berhasil, Bapanas Tindak Lanjuti Penyesuan HAP Jagung

Rabu, 24 April 2024 - 19:57 WITA

Bulog Ikut Stabilkan Harga Jagung di Bima – Dompu

Jumat, 19 April 2024 - 17:12 WITA

Jamur Tiram di Lombok Barat Bangun Ekonomi Warga

Selasa, 16 April 2024 - 22:57 WITA

Ulah Curang Driver Amada Di Duga Penyebab Naiknya Harga Gas

Senin, 15 April 2024 - 19:20 WITA

Tenun Lombok Antara Komoditas dan Identitas

Minggu, 14 April 2024 - 23:32 WITA

Warga Minta Tidak Ada Kenaikan Harga Saat Lebaran Topat

Berita Terbaru

Translate »