Disdag Sebut Harga Beras di Mataram Mulai Turun

- Pewarta

Sabtu, 9 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MATARAM ( ceraken.id ) – Dinas Perdagangan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan harga beras premium di pasar tradisional kota itu mulai turun dari Rp17.000-Rp18.000 per kilogram kini rata-rata Rp16.000 per kilogram.

“Penurunan harga beras premium di pasar salah satunya dipicu sudah mulai masuk musim panen. Meskipun belum merata,” kata Kepala Bidang (Kabid) Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Sabtu.

Penurunan harga beras saat ini, diharapkan bisa membantu meringankan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Apalagi selama bulan Ramadhan, biasanya terjadi peningkatan konsumsi masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikatakan, meskipun penurunan harga beras premium itu belum sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp13.900 per kilogram. Tapi penurunan harga saat ini patut disyukuri dengan harapan harga beras bisa kembali stabil sesuai dengan HET yang ditetapkan.

Penurunan harga beras saat ini, lanjutnya, juga dipengaruhi karena gencar-nya kegiatan pasar rakyat yang dilaksanakan Dinas Perdagangan pada enam kecamatan se-Kota Mataram.

Beras menjadi salah satu kebutuhan yang selalu diserbu warga pada kegiatan pasar rakyat yang telah dilaksanakan pada 27 Februari-7 Maret 2024.

“Pada satu titik pasar rakyat, Bulog mendistribusikan 4-5 ton beras SPHP yang dijual Rp10.400 per kilogram atau di bawah HET beras medium Rp10.900 per kilogram,” katanya.

Selain beras, kata Sri, berdasarkan hasil pantauan harga di sejumlah pasar tradisional hari ini menyebutkan, harga kebutuhan pokok masih mengalami gelojak harga.

Seperti harga bawang merah hari ini naik dari harga Rp25.000 per kilogram menjadi Rp27.000 per kilogram. Begitu juga harga bawang putih dari Rp35.000 per kilogram menjadi Rp36.000 per kilogram.

Kemudian tiga jenis cabai yakni cabai merah besar, cabai keriting, dan cabai rawit masih mengalami fluktuasi harga yakni Rp40.000 per kilogram untuk cabai merah besar, Rp60.000 per kilogram untuk cabai keriting, dan Rp55.000 per kilogram untuk cabai rawit.

Harga tiga jenis cabai tersebut, menurutnya, masih relatif tinggi dibandingkan harga normal Rp25.000 per kilogram hingga Rp27.000 per kilogram.

“Kondisi itu terjadi karena stok berkurang akibat anomali cuaca,” katanya.

Selain itu, sambung Sri, harga ayam broiler juga mengalami kenaikan dari Rp32.000-Rp35.000 per kilogram menjadi Rp40.000 per kilogram. Begitu juga dengan harga telur ayam ras kembali naik menjadi Rp2.000 per butir dari Rp1.500-Rp1.700 per butir.

Sedangkan untuk harga gula pasir masih pada angka Rp18.000 per kilogram, minyak goreng kemasan Rp17.000 per liter, minyak goreng curah Rp18.000 per kilogram, dan daging sapi murni masih bertahan pada angka Rp125.000 per kilogram.

“Untuk itu, kami mengimbau masyarakat agar jadi konsumen cerdas dengan berbelanja sesuai kebutuhan agar stok kebutuhan pokok tetap terjaga,” katanya***

Penulis : CR - 04

Editor : Tim Redaksi

Sumber Berita : Antara

Berita Terkait

Banyak Manfaat, UMKM Didorong Berinvestasi atau Nabung Saham
Dana Pemerintah Daerah Mengendap di Bank hingga Rp 180,96 Triliun
Provokasi Dompu Berhasil, Bapanas Tindak Lanjuti Penyesuan HAP Jagung
Bulog Ikut Stabilkan Harga Jagung di Bima – Dompu
Jamur Tiram di Lombok Barat Bangun Ekonomi Warga
Ulah Curang Driver Amada Di Duga Penyebab Naiknya Harga Gas
Tenun Lombok Antara Komoditas dan Identitas
Warga Minta Tidak Ada Kenaikan Harga Saat Lebaran Topat

Berita Terkait

Minggu, 28 April 2024 - 15:06 WITA

Banyak Manfaat, UMKM Didorong Berinvestasi atau Nabung Saham

Jumat, 26 April 2024 - 17:38 WITA

Dana Pemerintah Daerah Mengendap di Bank hingga Rp 180,96 Triliun

Kamis, 25 April 2024 - 14:59 WITA

Provokasi Dompu Berhasil, Bapanas Tindak Lanjuti Penyesuan HAP Jagung

Rabu, 24 April 2024 - 19:57 WITA

Bulog Ikut Stabilkan Harga Jagung di Bima – Dompu

Jumat, 19 April 2024 - 17:12 WITA

Jamur Tiram di Lombok Barat Bangun Ekonomi Warga

Selasa, 16 April 2024 - 22:57 WITA

Ulah Curang Driver Amada Di Duga Penyebab Naiknya Harga Gas

Senin, 15 April 2024 - 19:20 WITA

Tenun Lombok Antara Komoditas dan Identitas

Minggu, 14 April 2024 - 23:32 WITA

Warga Minta Tidak Ada Kenaikan Harga Saat Lebaran Topat

Berita Terbaru

Translate »